KABAR-DESAKU.COM – Pisang merupakan salah satu buah tropis yang sangat mudah dijumpai di seluruh wilayah Indonesia.
Tanaman ini tumbuh subur di daerah beriklim panas dan lembap, menjadikannya salah satu komoditas buah paling melimpah sepanjang tahun.
Tak hanya lezat, pisang juga kaya akan nutrisi seperti kalium, vitamin B6, vitamin C, serat, dan antioksidan yang baik untuk tubuh.
Karena itulah, pisang sering dijadikan sebagai bagian dari pola makan sehat, baik dikonsumsi langsung maupun diolah menjadi berbagai jenis makanan.
Keistimewaan pisang terletak pada fleksibilitasnya sebagai bahan baku kuliner. Hampir semua bagian buahnya bisa dimanfaatkan, baik pisang matang maupun pisang mentah.
Baca juga: Lima Ide Usaha Kecil-Kecilan di Desa: Dari Pengangguran Jadi Pengusaha
Berbagai daerah di Indonesia bahkan memiliki olahan pisang khas masing-masing yang mencerminkan cita rasa lokal serta tradisi kuliner turun-temurun. Misalnya, pisang ijo dari Makassar, lemet dari Jawa, hingga sale pisang dari Tasikmalaya.
Selain menjadi hidangan rumahan yang akrab di lidah masyarakat, berbagai olahan pisang juga telah berkembang menjadi produk komersial berskala UMKM hingga industri besar.
Inovasi-inovasi baru terus bermunculan, terutama di kalangan anak muda, menjadikan pisang sebagai peluang bisnis yang menjanjikan.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas 10 olahan pisang paling populer di Indonesia yang tak hanya menggugah selera, tetapi juga mencerminkan kekayaan kuliner Nusantara.
Pisang bukan sekadar buah yang enak dimakan langsung, tapi juga bahan baku berbagai makanan lezat yang digemari masyarakat Indonesia dari Sabang hingga Merauke.
Pisang kaya akan nutrisi, mudah didapat, dan harganya terjangkau, pisang menjadi pilihan utama dalam banyak resep tradisional maupun modern.
Baca juga: 4 Ide Bisnis Modal Kecil di Desa: Peluang Besar dari Dapur Sendiri
Berikut ini 10 olahan pisang paling populer yang wajib kamu coba!
1. Pisang Goreng
Olahan klasik ini tak pernah lekang oleh waktu. Irisan pisang dilapisi adonan tepung lalu digoreng hingga keemasan. Cocok dinikmati selagi hangat bersama teh atau kopi.
2. Kolak Pisang
Menu wajib saat bulan Ramadan, kolak pisang dimasak dengan santan, gula merah, dan daun pandan. Bisa juga ditambah ubi, labu, atau kolang-kaling.
3. Pisang Molen
Pisang yang dibungkus dengan adonan kulit renyah mirip pastry lalu digoreng. Camilan ini sangat populer sebagai oleh-oleh, terutama di Bandung.
4. Nugget Pisang
Inovasi kekinian yang banyak digemari anak muda. Pisang dihaluskan, dicetak, dilapisi tepung panir, digoreng, lalu diberi topping cokelat, keju, matcha, atau meses.
5. Sale Pisang
Pisang diiris tipis lalu dijemur dan digoreng atau dipres. Rasanya manis dan legit, cocok untuk camilan tahan lama. Banyak diproduksi di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Baca juga: Bukan Mitos! Jantung Pisang Bisa Bikin Jantung Anda Sehat!
6. Pisang Rebus
Olahan sederhana tapi menyehatkan. Pisang direbus tanpa tambahan gula atau garam, sering dijadikan sarapan sehat atau pengganti karbohidrat.
7. Pisang Bakar
Pisang dibakar di atas bara api atau teflon, lalu diberi topping seperti cokelat, susu kental manis, dan keju. Kerap dijual di angkringan atau kaki lima.
8. Lemet Pisang
Kue tradisional dari Jawa ini terbuat dari campuran pisang, kelapa parut, dan gula merah yang dibungkus daun pisang lalu dikukus.
9. Pisang Ijo
Kuliner khas Makassar, terbuat dari pisang yang dibalut adonan tepung hijau, disajikan dengan bubur sumsum, sirup merah, dan es batu. Segar dan manis!
10. Keripik Pisang
Camilan renyah dari pisang mentah yang diiris tipis dan digoreng. Tersedia dalam berbagai rasa seperti manis, asin, pedas balado, hingga keju.
Baca juga: 7 Ide Camilan Sehat dari Bahan Lokal: Lezat dan Ramah Anak!
Olahan pisang di Indonesia menunjukkan kekayaan kuliner yang luar biasa. Dari yang tradisional hingga kekinian, semua bisa diolah dari satu bahan utama yang sama yaitu pisang. Selain lezat, olahan pisang juga membuka peluang besar untuk usaha kuliner rumahan atau UMKM.***
One thought on “10 Olahan Pisang Paling Populer di Indonesia, Bisa Ditemukan di Desa dan Kota”