KUTAI TIMUR, KABAR-DESAKU.COM – Gedung Wanita di kawasan Pemerintahan Bukit Pelangi, Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, mendadak riuh dengan sorak sorai dan tepuk tangan, Kamis pagi (8/9/2025).
Sebanyak 40 anak dari Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tampil menggemaskan dalam lomba fashion show bertema “Kebaya Cilik” yang digelar oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Kutai Timur.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi apik antara TP PKK Kutim, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), serta Dewan Kesenian Nasional Daerah (Dekranasda) Kutim.
Anak-anak yang tampil merupakan perwakilan dari dua kecamatan, yakni Sangatta Utara dan Sangatta Selatan.
Baca juga: Gunung Pakuwaja: Permata Tersembunyi di Dataran Tinggi Dieng
Ketua TP PKK Kutim, Ny. Siti Robiah Ardiansyah, menyampaikan bahwa lomba fashion show ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Kartini dan Hari Pendidikan Nasional tahun 2025.
Tujuannya tak sekadar hiburan semata, melainkan sebagai sarana edukatif untuk memperkenalkan kekayaan budaya lokal, terutama busana khas daerah.
“Di PKK, ada Pokja III yang fokus pada bidang sandang. Kami ingin menanamkan rasa cinta terhadap produk dalam negeri sejak dini, sehingga anak-anak hari ini mengenakan kebaya dengan motif lokal yang khas,” ujar istri Bupati Kutim itu.
Tak hanya tampil mengenakan kebaya penuh warna, anak-anak ini juga sekaligus diperkenalkan dengan ragam produk kerajinan khas Kutim, khususnya batik bermotif Wastra.
Motif-motif unik seperti Wakaroros, Akar Paku, dan Kelubut turut menjadi sorotan berkat keindahan dan keunikan coraknya.
Baca juga: 3 Tempat Wisata Viral di Kutai Timur yang Wajib Dikunjungi
Ny. Siti Robiah menambahkan, selain melatih kepercayaan diri dan keberanian anak tampil di depan umum, ajang ini juga menjadi media untuk menanamkan nilai-nilai perjuangan Kartini sejak usia dini.
“Anak-anak perlu tahu bahwa Kartini adalah simbol perjuangan perempuan. Semangatnya bisa menjadi inspirasi agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri dan cinta budaya,” imbuhnya.
Lomba yang baru pertama kali digelar ini sukses menyedot antusias luar biasa dari para peserta, orang tua, hingga tamu undangan.
Besar harapan, kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut sebagai upaya menjaga dan mewariskan kekayaan budaya daerah kepada generasi penerus.