KABAR – DESAKU. COM – Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota yang serba cepat, suasana pedesaan sering kali menawarkan kehangatan dan keaslian yang sulit ditemukan di tempat lain.
Desa Adipasir, dengan segala kesederhanaan dan keindahannya, adalah salah satu contohnya.
Salah satu penggerak ekonomi kreatif di desa ini adalah Ibu Hariah, seorang penjual jajan keliling yang tidak hanya membawa keceriaan pagi, tetapi juga menjadi penopang ekonomi keluarganya.
Setiap pagi, tepat setelah sholat subuh, dan sebelum matahari mulai mengintip di ufuk timur, Ibu Hariah mulai berkeliling desa dengan dagangannya.
Suara klakson di sepeda motornya menjadi pertanda bahwa hari baru telah dimulai dan kehidupan di Desa Adipasir kembali bergeliat.
Ibu Hariah menawarkan berbagai macam jajanan yang menarik selera. Mulai dari kue basah seperti klepon, kue lapis, dan serabi, hingga gorengan seperti bakwan, tahu isi, dan tempe mendoan.
Tak hanya itu, Ibu Hariah juga menjual lontong dan sayur matang yang sudah dikemas rapi, siap untuk dinikmati oleh para pelanggannya.
Dengan senyum ramah dan sapaan hangat, ia mengunjungi setiap sudut Kadus 1 dan Kadus 2, memastikan bahwa semua warga mendapatkan kesempatan untuk menikmati hidangan yang ia siapkan dengan penuh cinta.
Baca Juga: Warga Desa Wajib Tahu, Jadwal Layanan Samsat Keliling Di Banjarnegara
Kehadiran Ibu Hariah setiap pagi menjadi momen yang dinanti oleh banyak warga Desa Adipasir.
Selain memudahkan mereka mendapatkan makanan tanpa harus keluar rumah, keberadaan jajanan keliling ini juga menjadi sarana interaksi sosial antarwarga.
Tak jarang, di sela-sela transaksi jual beli, terjadi obrolan ringan yang menambah keakraban antarwarga.
Dengan demikian, aktivitas Ibu Hariah tidak hanya sekadar menjual makanan, tetapi juga mempererat tali silaturahmi di desa tersebut.
Berkeliling dari pagi buta hingga pukul 10 pagi, Ibu Hariah menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam pekerjaannya.
Meskipun ruang lingkup operasinya hanya terbatas di Desa Adipasir, khususnya Kadus 1 dan Kadus 2, namun dampaknya sangat signifikan.
Baca Juga: Tidak Hanya Di Kota, Judi Online Ancam Masyarakat Desa Menteri Muhadjir Angkat Bicara
Penghasilannya dari berjualan jajanan keliling ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menyekolahkan anak-anaknya.
Kegiatan Ibu Hariah membuktikan bahwa usaha kecil-kecilan seperti ini bisa menjadi pendongkrak ekonomi kreatif desa yang efektif.
Jajanan keliling yang dilakukan oleh Ibu Hariah adalah contoh nyata bagaimana inisiatif individu dapat berkontribusi terhadap ekonomi kreatif desa.
Dalam skala kecil, usaha ini menunjukkan bahwa kreativitas dan semangat kerja keras dapat membuka peluang ekonomi yang signifikan.
Di sisi lain, ini juga menjadi inspirasi bagi warga desa lainnya untuk mengembangkan potensi lokal yang ada.
Dalam era modern ini, di mana akses terhadap peluang ekonomi sering kali didominasi oleh kota-kota besar, usaha jajanan keliling seperti yang dilakukan oleh Ibu Hariah menjadi contoh inspiratif tentang bagaimana desa-desa dapat mandiri dan berkembang dengan memanfaatkan sumber daya lokal.
Dengan inovasi dan ketekunan, usaha kecil dapat menjadi penopang ekonomi yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga memperkuat hubungan sosial dan budaya di masyarakat desa.
Ibu Hariah, dengan segala kesederhanaannya, telah membuktikan bahwa jajanan keliling bisa menjadi pendongkrak ekonomi kreatif desa yang luar biasa.***
2 thoughts on “Jangan Salah! Jajanan Keliling sebagai Pendongkrak Ekonomi Kreatif Desa, Ini Buktinya”