Kecintaan Masyarakat ‘Negeri Buol’ untuk Indonesia dan Harapan Penuh Kepada Ahmad Ali Wujudkan Sulteng Sejahtera (Jilid 55) 

BUOL, KABAR-DESAKU.COM – Menjumpai bocah-bocah di setiap daerah pedalaman Kabupaten Buol Sulawesi Tengah yang fasih berbahasa Indonesia, tidaklah menjadi suatu hal yang aneh apalagi langka.

Dan satu hal yang menjadi kelebihan masyarakat di Buol, menjunjung tinggi bahasa Indonesia adalah menjadi keutamaan, sehingga boleh dipastikan sejak kanak-kanak, tidak ada seorangpun yang tidak mengerti berbicara bahasa Indonesia.

Jika mungkin dibeberapa daerah lain di Indonesia, sesuatu yang langka untuk berinteraksi sesamanya dengan bahasa Indonesia dan mayoritas menggunakan bahasa daerahnya, maka sedari dulunya di Buol telah ditanamkan keutamaan untuk berbahasa Indonesia sejak kanak-kanak.

Dan yang dipahami oleh masyarakat Buol, bahasa daerah Buol dengan sendirinya dapat dipahami dan digunakan seiring usia berjalan.

Mungkin saja dibeberapa daerah lainnya di Indonesia, anak-anak pedalaman berbagai daerah, bahkan orang dewasa sekalipun belum terbiasa berbicara dalam bahasa Indonesia.

Baca juga: Program Stunting dari TJSL PLN Melalui Rumah Baca Purnama Mulai Dilaksanakan di Desa Luwung

Suara mereka terbata-bata bila mengeja kata demi kata dan kalimat bahasa Indonesia.

Layaknya orang asing atau balita yang mulai belajar bertutur. Soalnya penggunaan bahasa daerah masih sangat kental dan lebih diutamakan.

Bagi orang luar yang saat ini menetap di ujung wilayah Sulawesi Tengah yang kaya sumber daya alam ini, kesan yang muncul adalah bahasa Indonesia sudah menggema di seantero negeri Buol sejak dahulunya.

Mulai dari wilayah pesisir, dataran rendah, dataran tinggi maupun wilayah yang terisolir oleh tutupan belantara, hingga wilayah pegunungan Buol.

Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa pergaulan yang efektif antar berbagai suku disini. Dan menjadi kekuatan masyarakat Buol merajut persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang utuh.

Apa yang penulis sampaikan di atas adalah sekelumit dari perjalanan awal penulis diberbagai pelosok wilayah Kabupaten Buol beberapa hari belakangan ini.

Dan ungkapan akan kenyataan bahwa betapa besar cintanya masyarakat Buol akan bahasa Indonesia, mengalir secara alami dalam berbagai perbincangan penulis terhadap berbagai tokoh di Buol.

Baca juga: Road Show Moderasi Beragama DPW CAS Sulawesi Tengah BerAmal Menembus Awan Pedalaman Negeri Khatulistiwa untuk Sulteng Sejahtera (Jilid 54) 

Maka menjadi sangat menarik buat penulis adalah ketika beberapa hal yang terkait tentang situasi dan kondisi keindonesiaan serta mengalirnya komunikasi dialogis terhadap diskursus Sulawesi Tengah menatap kontestasi Pilkada.

Baik Pilgub maupun Pilbup, menegaskan bahwa para tokoh masyarakat di Buol punya kelebihan tersendiri dalam memainkan peran mereka sebagai bahagian dari kehadiran demokrasi di panggung Pilkada tersebut.

Suatu hal yang sangat penting dipahami adalah secara psikologis, masyarakat Buol adalah masyarakat yang paling peduli dalam segala hal.

Sehingga dalam candaan mereka bersama penulis, sampai urusan yang seharusnyapun tidak semestinya mereka urus, tetap saja diurus akibat saking pedulinya.

Secara jujur penulis harus mengakui bahwa daya pikir dan tingkat objektivitas berfikir dalam merasionalisasikan sesuatu hal yang berkaitan dengan segala sesuatunya, para tokoh dan aktivis di Buol sangatlah mumpuni.

Sehingga tatkala bergulirnya nama Ahmad Ali yang merupakan tokoh berpengaruh di Sulawesi Tengah dan diyakini mampu memimpin Sulteng lima tahun ke depan, para tokoh tersebut tanpa tedeng aling-aling menegaskan bahwa Sulteng butuh karakteristik kepemimpinan yang dimiliki oleh Ahmad Ali.

Menurut mereka, Ahmad Ali bukan saja memiliki pengalaman yang mencukupi sebagai Gubernur, namun Ahmad Ali dapat menyelesaikan masalah tanpa ada masalah apalagi bermasalah.

Ahmad Ali punya kecakapan dalam mengidentifikasi setiap masalah di masyarakat dan tidak semuanya diselesaikan dengan program semata tapi juga dengan jalan yang membuat masyarakat dapat merasakan secara utuh kontribusi yang Ahmad Ali berikan.

Baca juga: Pawai Kebangsaan, Disambut Antusias Masyarakat Purbalingga

Dan Ahmad Ali diyakini juga tahu betul mana urutan-urutan yang harus diprioritaskan terlebih dahulu dalam bagaimana upayanya menata program di pemerintahan Sulawesi Tengah.

Sehingga APBD Provinsi Sulawesi Tengah mendatang tidak terlalu terbebani dengan proyeksi jangka panjang.***

BERSAMBUNG

Ditulis Oleh : Maulana Maududi (Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Central Analisa Strategis – DPP CAS)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *