PALU, KABAR-DESAKU.COM – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) memboyong investor asal Vietnam untuk membangun industri sapi perah dan pengolahan susu di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Ini akan mendukung program unggulan Makan Bergizi Gratis yang salah satu komponennya adalah pemberian susu dari Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Mensikapi hal itu, Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Central Analisa Strategis (DPP CAS) H Rusli Zamzammi Said mengungkapkan bahwa salah satu program utama dari presiden terpilih Prabowo Subianto adalah makanan bergizi kepada siswa semua tingkatan, ibu hamil dan ibu menyusui. Salah satu komponen dari makan bergizi adalah pemberian susu.
Menurut Sekretaris Jenderal DPP CAS itu, dengan adanya program dari Kementan RI membawa TH Group sebagai perusahaan industri dan peternakan sapi terbesar di Vietnam, yang menyediakan 50% kebutuhan susu di Vietnam adalah langkah bagus untuk dikolaborasi dalam penanganan ke depannya.
“Ini hasil kunjungan Mentan ke Vietnam dan TH Group bersedia melakukan investasi di Indonesia. Dan DPP CAS mendukung penuh program ini untuk kemudian siap berkolaborasi dalam perjalanan kerja industri Sapi Perah dan Pengelolaan Susu di Sulawesi Tengah ini,” tegas Rusli Zamzammi Said, Rabu (25/9/2024).
Informasi yang didapatkan, menurut Rusli Zamzammi Said, bahwa TH Group mengembangkan peternakan sapi di sejumlah provinsi di Vietnam.
“Sejak didirikan pada 2009, TH Group mengoperasikan sejumlah proyek makanan dan minuman termasuk produksi dan pemrosesan susu segar, susu kacang, sayur, herbal, air murni, jus buah”, jelasnya.
Sesuai keterangan dari Kementan RI bahwa pemerintah menawarkan TH Group untuk menempati lokasi di Napu, Sulawesi Tengah sesuai hasil survei.
Menjadi harapan, lokasi itu sesuai dengan yang diharapkan TH Group. “Dari status tanah oleh Bank Tanah sudah selesai,”
Rusli Zamzammi menekankan supaya pemerintah daerah Sulawesi Tengah dan pengambil kebijakan terakhir bisa menjadi perpanjangan tangan dari pemerintah pusat untuk mendukung program itu.
“Hingga pada gilirannya terjadi percepatan investasi, sehingga terjadi realisasi investasi TH Group di Indonesia”, tegas Rusli Zamzammi Said.
Dikutip dari situs Bank Tanah, terdapat tanah seluas 6.647 hektar di Napu, Poso, dengan topografi lahan yang cenderung rendah dengan ketinggian berkisar antara 1048-1400 mdpl.
Bidang hak pengelolaan lahan (HPL) dilalui dengan Jalan Provinsi yaitu Jalan Dongi-Dongi Watumaeta dengan lebar jalan sekitar 4 meter. Bidang HPL di Poso berjarak tempuh 117 km dari Kota Palu.* (Maududi)