KABAR-DESAKU.COM – K.H. Ahmad Bahaudin Nur salim atau yang lebih dikenal dengannya Gus Baha, merupakan seorang ulama ahli tafsir Al-Qur’an.
Dalam sebuah kajian, Gus Baha memberikan nasihat yang menyentuh mengenai berbagai persoalan kehidupan, salah satunya tentang pentingnya menjaga hati dari perasaan hasud atau iri hati.
Dalam sebuah ceramah yang penuh makna ini, Gusbaha menekankan bahwa mengelola hati adalah kunci utama untuk menghindari sifat negatif termasuk hasud.
Menurut Gus Baha, hasud sering muncul ketika seseorang terlalu sering memandang nikmat yang dimiliki orang lain tanpa memahami rezekinya sendiri.
Dalam ceramahnya, Gus Baha menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama munculnya perasaan hasud adalah kebiasaan melihat kehidupan orang lain secara berlebihan.
Ketika seseorang terlalu fokus pada nikmat yang diperoleh orang lain, ia bisa tergoda untuk merasa iri.
“Kamu jangan sering melihat orang lain yang mungkin secara akhir dapat nikmat lebih tinggi dari Anda,” ujar Gus Baha.
Baca Juga: Masih Suka Makan Mie Instan?, Pahami Dulu Kepraktisan dan Resiko Kesehatannya
Nasihat Gus Baha ini menekankan bahwa jika kita tidak mampu mengelola hati dengan baik, kita bisa terjebak dalam perasaan hasud dan kehilangan rasa syukur atas apa yang sudah kita miliki.
Gus Baha kemudian mengajak umat Islam untuk lebih membatasi pandangan mereka terhadap hal-hal yang bisa memicu perasaan iri.
Gus Baha menekankan bahwa terlalu sering membandingkan diri dengan orang lain hanya akan membuat hati menjadi gelisah dan tidak pernah puas.
“Sudahlah, mata kamu itu kamu batasin, jangan melihat sesuatu yang potensinya bisa menjadikan kamu tidak syukur,” tegasnya.
Baca Juga: Lebih Dari Dekorasi, 3 Tanaman Hias ini Banyak Manfaatnya
Salah satu cara paling ampuh untuk menghindari hasud, menurut Gus Baha, adalah dengan memperkuat rasa syukur.
Dengan bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah, seseorang akan lebih mudah menerima kehidupannya tanpa merasa iri terhadap orang lain.
Syukur adalah pengakuan atas karunia Allah yang telah diberikan sesuai dengan kehendak-Nya.
“Syukur itu kuncinya, supaya kita tidak mudah iri dan dengki,” ujar Gus Baha.
Dengan menjaga hati dan membatasi pandangan, kita akan lebih fokus pada nikmat yang sudah ada, menghindari perasaan iri, dan hidup dengan lebih tenang.***