Dukung Program Pemerintah Tentang Ketahanan Pangan, 3 Jenis Usaha di Desa Berikut Pantut Dikembangkan

KABAR-DESAKU.COM – Setelah dilantiknya Presiden Prabowo Subianto salah satu program yang menjadi perhatian khusus adalah berkaitan ketahanan pangan.

Ketahanan pangan menjadi senjata yang paling ampuh dalam menghadapi segala jenis permasalahan.

Negara dengan ketahanan pangan yang kuat bahkan bisa mengendalikan ketahanan pangan, akan menjadi negara yang tidak bergantung kepada negara lain, justru malah sebaliknya.

Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang luar biasa, sangat berpotensi untuk menjadi negara yang mampu mengendalikan kebutuhan pangan.

Terlebih potensi alam yang melimpah dan dukungan dari komunitas lokal bisa menjadi modal utama dalam menjalankan usaha.

Berikut ini adalah tiga jenis usaha yang dapat dilakukan dan dikembangkan di desa sebagai bentuk upaya mendukung pemerintah dalam program ketahanan pangan.

Baca juga: Kenali 5 Jenis Gangguan Suasana Hati yang Paling Umum Terjadi

1. Pertanian Organik

Pertanian organik adalah usaha yang sangat potensial di desa, terutama dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap makanan sehat dan ramah lingkungan.

Desa umumnya memiliki lahan yang luas dan jauh dari polusi, sehingga cocok untuk budidaya tanaman organik seperti sayuran, buah-buahan, dan rempah-rempah.

Berikut ini alasan mengapa pertanian organik menjadi salah satu usaha yang perlu terus dikembangkan.

Modal dan Lahan

Usaha ini memerlukan lahan yang cukup dan modal awal untuk benih, pupuk organik, dan perlengkapan bertani.

Pendampingan dari pemerintah atau organisasi pertanian bisa membantu menyediakan modal atau bibit secara subsidi.

Tenaga Kerja dan SDM

Desa memiliki potensi tenaga kerja yang banyak, terutama petani yang berpengalaman.

Pelatihan mengenai teknik pertanian organik dapat diberikan kepada petani untuk meningkatkan keterampilan mereka.

Pemasaran

Mengingat permintaan pasar yang terus tumbuh, pemasaran bisa difokuskan ke pasar lokal dan perkotaan yang mencari produk organik.

Media sosial dan pasar digital dapat menjadi platform yang membantu memperluas pemasaran.

Keberlanjutan

Usaha ini cukup berkelanjutan karena metode pertanian organik menjaga kesehatan tanah dan lingkungan, sehingga dapat diteruskan dalam jangka panjang.

Baca juga: 4 Peluang Usaha Ternak Menguntungkan di Desa, Nomor 4 Masih Langka

2. Budidaya Ikan Air Tawar

Usaha budidaya ikan air tawar, seperti lele, nila, dan gurami, memiliki peluang besar di desa, terutama jika ada sumber air yang cukup.

Permintaan ikan air tawar terus meningkat karena merupakan salah satu sumber protein yang mudah diakses oleh masyarakat.

Berikut ini alasan mengapa budidaya ikan air tawar menjadi salah satu usaha yang perlu terus dikembangkan sebagai ketahanan pangan.

Modal dan Fasilitas

Modal untuk usaha ini tergolong sedang, yang meliputi biaya untuk pembuatan kolam, bibit ikan, dan pakan.

Desa yang dekat dengan sungai atau danau alami bisa mengurangi biaya pembuatan kolam.

Teknologi dan Pelatihan

Petani ikan perlu dibekali pengetahuan tentang teknologi sederhana, seperti sistem filtrasi air dan pemberian pakan yang optimal.

Pelatihan juga bisa diberikan oleh dinas perikanan setempat untuk meningkatkan hasil budidaya.

Pemasaran

Pasar untuk ikan air tawar bisa mencakup pasar lokal hingga ke kota besar.

Kerjasama dengan rumah makan, restoran, atau pemasok ikan di kota bisa membantu dalam pemasaran produk.

Keberlanjutan

Untuk menjaga keberlanjutan, perlu diperhatikan manajemen limbah kolam ikan dan kontrol terhadap penyakit ikan agar usaha ini dapat terus berkembang tanpa merusak lingkungan.

Baca juga: Mendes Yandri Susanto: Ingin Desa Melakukan Sesuatu yang Terbaik, Bangun Desa Bangun Indonesia

3. Pengolahan Hasil Pertanian Menjadi Produk Olahan

Pengolahan hasil pertanian menjadi produk olahan, seperti keripik singkong, dodol, atau minuman herbal, adalah usaha yang menjanjikan.

Dengan mengolah hasil pertanian lokal, produk memiliki nilai tambah dan dapat bertahan lebih lama.

Usaha ini tentunya juga menjadi salah satu alternatif yang dapat dikembangkan, dengan analisis pengembangannya sebagai berikut:

Modal dan Peralatan

Pengolahan hasil pertanian memerlukan peralatan seperti penggorengan, oven, atau alat pengemasan.

Modal awal bisa diakses melalui bantuan pemerintah atau koperasi desa.

Tenaga Kerja dan Keahlian

Usaha ini bisa memberdayakan ibu rumah tangga atau pemuda desa dalam proses produksi.

Pelatihan dalam pengolahan makanan dan pengemasan dapat dilakukan agar produk memiliki standar yang baik.

Pemasaran

Dengan kemasan menarik dan promosi yang baik, produk olahan bisa dipasarkan melalui pasar lokal, toko oleh-oleh, atau e-commerce.

Kolaborasi dengan komunitas atau distributor juga bisa meningkatkan jangkauan produk.

Keberlanjutan

Dengan memanfaatkan bahan baku lokal yang tersedia sepanjang tahun, usaha ini bisa terus berjalan.

Diversifikasi produk sesuai tren atau permintaan pasar akan meningkatkan daya saing usaha.

Baca juga: Langkah Strategis Mentan dalam Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Wilayah Indonesia Timur

Ketiga jenis usaha di atas sangat cocok dilakukan di desa karena memanfaatkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia setempat.

Dengan analisis pengembangan yang tepat, usaha-usaha ini bisa mendatangkan keuntungan sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat desa.

Juga sekaligus sebagai bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan yang digalakkan oleh pemerintah.***




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *