Belut vs Sidat: Mana yang Lebih Unik? Cek Bedanya di Sini!

KABAR -DESAKU.COM –  Belut dan sidat sering dianggap sama karena ke duanya memiliki bentuk tubuh yang bulat dan memanjang. Namun, tahukah kamu ternyata belut dan sidat memiliki banyak perbedaan.

Sidat, yang populer di Jepang dan dikenal sebagai unagi, sering menjadi primadona kuliner, sementara belut lebih banyak ditemukan di habitat lokal seperti sawah.

Tingginya permintaan internasional membuat harga belut dan sidat melambung. Jadi, apa saja perbedaan mendasar dari kedua ikan ini? Yuk, simak selengkapnya!

Baca Juga: Cegah Stunting dengan Perbanyak Konsumsi Ikan, Kok Bisa? Ini Rahasianya

  1. Struktur Tubuh

Belut memiliki tubuh licin tanpa sirip atau sisik, dengan mata kecil dan lapisan lendir yang khas. Sementara itu, sidat memiliki sirip di dekat kepalanya yang sering disangka telinga. Uniknya, sisik sidat berbentuk seperti anyaman bambu, menambah keindahan fisiknya.

  1. Habitat Hidup

Habitat belut dan sidat sangat berbeda. Belut lebih suka tempat berlumpur seperti sawah atau rawa, dengan toleransi tinggi terhadap kadar oksigen rendah. Sebaliknya, sidat bisa hidup di air asin maupun tawar, meski lebih menyukai perairan bersalinitas rendah.

  1. Jenis-Jenisnya

Indonesia memiliki tiga jenis belut utama: belut sawah, rawa, dan laut. Di sisi lain, terdapat enam jenis sidat di perairan Indonesia, termasuk Anguilla marmorata. Secara global, sidat memiliki 18 spesies berbeda, membuatnya lebih beragam dibandingkan belut.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Manfaat Jeruk Nipis Bagi Kesehatan

  1. Siklus Hidup

Sidat memiliki siklus hidup yang kompleks. Mereka bermigrasi ke laut untuk bertelur di kedalaman lebih dari 6.000 meter sebelum kembali ke hulu sungai. Berbeda dengan itu, belut adalah hewan hermafrodit yang bisa berganti kelamin dari betina ke jantan saat dewasa. Pergantian ini membuat belut menjadi sangat agresif, bahkan sering memangsa sesamanya.

  1. Syarat Hidup Optimal

Budidaya belut idealnya dilakukan di tanah lumpur yang kaya humus untuk menjaga kelembaban dan kandungan organik. Sedangkan sidat membutuhkan tanah bertekstur padat dengan pH 5-7, dekat sumber air, untuk tumbuh optimal.

Setelah mengenal lebih jauh, kini kamu pasti bisa membedakan belut dan sidat. Keduanya punya keunikan masing-masing yang membuat keduanya menarik untuk dibudidayakan atau dinikmati. Jadi, mana yang lebih kamu suka?




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *