Kabar-Desaku.Com – Dalam dunia diet, karbohidrat sering jadi kambing hitam. Banyak orang percaya bahwa menghindarinya adalah jalan pintas menuju tubuh langsing.
Tapi sebelum kamu buang semua nasi dan roti dari piring makan, ada baiknya menyimak pengalaman seorang pelatih nutrisi yang mencoba diet tanpa karbohidrat selama 7 hari.
Justin Gichaba, seorang pelatih nutrisi, ingin tahu sendiri bagaimana rasanya hidup tanpa karbo. Ia mengikuti tren ini bukan hanya untuk riset, tapi juga untuk memahami langsung reaksi tubuh terhadap pola makan rendah karbohidrat.
“Saya sudah beberapa kali menjalani minggu-minggu tanpa karbohidrat. Banyak orang yang melakukannya bilang mereka merasa lebih ringan dan fokus. Saya pun merasakan hal yang sama,” kata Gichaba.
Memang, ia merasakan beberapa efek positif. Perut terasa lebih ringan, dan pikirannya lebih jernih. Tapi di balik itu semua, ada konsekuensi yang tidak bisa diabaikan: energi tubuhnya menurun drastis.
Baca Juga: Liburan Usai, Semangat Belajar Lenyap? Ini Solusi Biar Anak Gak Malas Sekolah Lagi!
Ketika Tubuh Kehilangan Bahan Bakar
Selama menjalani diet tanpa karbo, Gichaba mengaku tubuhnya terasa jauh lebih lemah, terutama saat berolahraga. Latihan angkat beban jadi berat, dan sesi kardio terasa menyiksa. Stamina anjlok. Mengapa?
“Karbohidrat adalah sumber energi utama tubuh, terutama untuk aktivitas fisik yang intens. Tanpanya, tubuh seperti kehabisan bensin,” ujarnya.
Lebih jauh lagi, ia menjelaskan bahwa karbo juga berperan penting dalam pemulihan setelah olahraga. Jadi bukan hanya tenaga berkurang, tapi tubuh juga jadi lebih lambat pulih dari kelelahan.
Cocokkah Diet Ini untuk Semua Orang?
Gichaba menyimpulkan bahwa diet tanpa karbohidrat mungkin bisa membantu sebagian orang menurunkan berat badan.
Tapi metode ini tidak cocok untuk semua orang, apalagi bagi mereka yang aktif bergerak atau rutin berolahraga.
“Kalau kamu bukan penggemar diet ekstrem ini atau tidak punya alasan medis tertentu, lebih baik jangan dijalani. Keseimbangan gizi jauh lebih penting,” katanya.
Diet seperti keto dan low-carb memang populer dan terbukti membantu untuk kondisi tertentu, seperti diabetes atau epilepsi.
Tapi untuk orang biasa yang hanya ingin kurus cepat? Risiko dan ketidaknyamanannya bisa jauh lebih besar daripada manfaatnya.
Sebelum Diet, Konsultasi Dulu
Penting untuk diingat: tidak semua diet cocok untuk semua orang. Tubuh punya kebutuhan berbeda-beda. Maka dari itu, sebelum kamu mencoba diet tanpa karbohidrat atau pola makan ekstrem lainnya, sebaiknya konsultasikan dulu dengan ahli gizi atau dokter.
Penurunan berat badan yang sehat bukan hanya soal angka di timbangan, tapi juga soal kesehatan dan energi yang tetap optimal setiap hari.**
One thought on “Diet Tanpa Karbo Bisa Bikin Kurus, Tapi Apa Harganya?”