BANJARNEGARA, KABAR-DESAKU.COM — Inovasi baru dalam penyuluhan agama mulai diterapkan oleh para penyuluh agama Islam di Kecamatan Mandiraja.
Melalui komunitas KURMA PAIMAN (Komunitas untuk Ruqyah dan Misi Agama Penyuluh Agama Islam Mandiraja), para penyuluh mengenalkan metode penyuluhan berbasis ruqyah syar’iyyah di lingkungan majelis taklim.
Pelaksanaan perdana kegiatan ini dilakukan di Majelis Taklim Nur Hidayah di Desa Kertayasa dan MT Sirojut Tholibin di Desa Salamerta, Rabu (25/6/2025).
Model penyuluhan ini menggabungkan pendekatan spiritual dengan terapi melalui pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an dan doa-doa yang shahih, dengan tujuan menyembuhkan gangguan fisik maupun psikis yang dialami masyarakat.
Baca juga: 4 Ide Bisnis Modal Kecil di Desa: Peluang Besar dari Dapur Sendiri
Menurut Hendriyanto, ruqyah syar’iyyah menjadi solusi alternatif yang selaras dengan syariat Islam.
“Kegiatan ini bukan sekadar pengobatan, tapi juga sarana dakwah dan pendidikan agama,” ujar Hendriyanto.
Dalam keterangannya, beberapa poin penting dari kegiatan ruqyah ini antara lain:
-
Bertujuan memberikan solusi pengobatan spiritual dan alternatif yang Islami bagi masyarakat, terutama yang mengalami gangguan kesehatan fisik dan non-fisik.
-
Peran Penyuluh Agama Islam sebagai fasilitator dan pembimbing, para penyuluh memastikan pelaksanaan ruqyah sesuai syariat Islam, serta membekali jamaah dengan pemahaman yang benar tentang praktik ini.
-
Majelis Taklim sebagai wadah karena tempat ini menjadi pusat aktivitas keagamaan masyarakat, sehingga sangat efektif sebagai media penyuluhan dan pembinaan spiritual.
-
Manfaat Ruqyah dapat membantu meredakan stres, ketegangan batin, gangguan tidur, hingga masalah kesehatan lainnya, sambil menanamkan nilai-nilai ketauhidan.
-
Seluruh proses dilakukan sesuai ajaran Islam, tanpa melibatkan jimat, mantra tidak jelas, atau praktik-praktik yang menyimpang dari Al-Qur’an dan Hadis.
-
Kegiatan ini juga menjadi ajang edukasi bagi umat agar lebih memahami kekuatan doa dan Al-Qur’an sebagai solusi hidup, sekaligus menjauhkan dari praktik mistik yang menyimpang.
Baca juga: Pokjaluh Banjarnegara Baksos qurban di Dua Titik: Keteladanan Dakwah Bil Hal dan Bil Mal
Kegiatan ini diharapkan menjadi model penyuluhan agama Islam yang baru dan relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
Selain memperkuat spiritualitas umat, ruqyah syar’iyyah juga membuka ruang dialog antara kesehatan dan keimanan dalam bingkai ajaran Islam.***