Grebeg Suran Sunan Geseng Meriahkan Tahun Baru Islam di Desa Gumelem Kulon

BANJARNEGARA, KABAR-DESAKU.COM — Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, warga Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Banjarnegara, menggelar tradisi tahunan Grebeg Suran Sunan Geseng pada Sabtu (28/6/2025).

Kegiatan budaya dan religi ini diawali dengan kirab empat gunungan yang berisi hasil bumi, makanan tradisional, tumpeng, dan alat penderes nira, yang dipikul oleh warga menuju Komplek Makam Sunan Geseng.

Tradisi ini bukan sekadar kirab, melainkan sarat makna spiritual dan kearifan lokal.

Melansir laman resmi Pemkab Banjarnegara, sesampainya di makam, dilangsungkan ziarah bersama yang dipimpin oleh Wakil Bupati Banjarnegara, Wakhid Jumali, didampingi Forkopimcam Susukan, para Kepala OPD, dan Kepala Desa Gumelem Kulon, Arief Machbub.

Baca juga: 4 Ide Bisnis Modal Kecil di Desa: Peluang Besar dari Dapur Sendiri

Puncak acara terjadi saat warga tumpah ruah berebut gunungan yang berisi sayur mayur dan makanan khas desa.

Momen ini dikenal dengan sebutan “ngalap berkah”, sebagai simbol harapan akan rezeki dan kemakmuran di tahun yang baru.

Kepala Desa Gumelem Kulon, Arief Machbub, menjelaskan bahwa Grebeg Suran sudah digelar lima kali secara berturut-turut sebagai bentuk rasa syukur masyarakat sekaligus untuk mengenang sosok Sunan Geseng atau Ki Cakrajaya, murid Sunan Kalijaga yang berperan besar dalam penyebaran Islam di wilayah ini.

“Acara ini berlangsung selama tiga hari, dari 27 hingga 29 Juni 2025. Selain kirab dan ziarah, ada pula pentas seni dan pengajian yang menambah kekhidmatan suasana,” jelas Arief.

Baca juga: Pangeran Edwin Soeryo Hadiri Kirab Pusaka 1 Suro Dal 1959 di Puro Mangkunegaran Surakarta

Wabup Wakhid Jumali menyambut baik kegiatan tersebut dan menyampaikan apresiasinya atas semangat pelestarian budaya dan religi oleh masyarakat Gumelem Kulon.

Ia berharap momentum tahun baru hijriah menjadi titik awal untuk semangat baru dalam membangun desa.

“Semoga tahun ini membawa keberkahan, desa semakin maju, warganya sejahtera dan gemah ripah loh jinawi. Tapi tentu harus diiringi dengan ikhtiar, tidak cukup hanya dengan doa,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wabup menilai Makam Sunan Geseng memiliki potensi sebagai wisata religi yang penting dalam upaya nguri-uri budaya leluhur.

Ia menekankan pentingnya meneladani nilai-nilai luhur yang diwariskan para tokoh agama dan budaya di masa lalu.

Baca juga: Ribuan Warga Serbu Kirab Tombak Kyai Plered! Momen Langka Bupati Tegal Naik Kereta Kencana Jadi Sorotan

“Tradisi ini bukan sekadar seremonial. Nilai-nilainya sangat penting untuk membentuk karakter masyarakat yang lebih baik,” pungkasnya.***




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *