BANJARNEGARA, KABAR-DESAKU.COM — Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Mandiraja kembali melanjutkan program “KUA Mandiraja Roadshow” dengan menggelar Pelatihan ke-7 bertema “Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Taklim”.
Kegiatan kali ini berlangsung di Majelis Taklim Nurul Huda Desa Banjengan, Kecamatan Mandiraja, dengan fokus pada pelatihan pembuatan Dawet Ayu khas Banjarnegara.
Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan jamaah Majelis Taklim Nurul Huda dan masyarakat sekitar yang antusias mengikuti praktik langsung membuat minuman tradisional tersebut. Pelatihan dipandu oleh Penyuluh Agama Islam KUA Mandiraja yang memberikan arahan teknis serta motivasi kewirausahaan berbasis masjid dan majelis taklim.
Dalam sambutannya, Kepala KUA Mandiraja, Irfan Sulastono, S.Ag., menyampaikan bahwa kegiatan roadshow ini merupakan bentuk nyata komitmen KUA untuk hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam urusan ibadah dan pernikahan, tetapi juga dalam bidang pemberdayaan ekonomi umat.
Baca juga: Rumah Baca Purnama Gelar Pelatihan Read Aloud, Ternyata Ini Manfaat Dahsyatnya
“Kita ingin Majelis Taklim tidak hanya menjadi tempat pengajian, tapi juga pusat tumbuhnya ekonomi umat. Dengan keterampilan seperti ini, jamaah bisa mandiri, kreatif, dan berdaya,” ujar Irfan.
Sementara itu, Pembina Majelis Taklim Nurul Huda, Ustaz Yahya, mengapresiasi inisiatif KUA Mandiraja yang rutin turun langsung ke masyarakat.

“Program ini sangat bermanfaat. Jamaah kami tidak hanya mendapat ilmu agama, tapi juga keterampilan ekonomi yang bisa langsung diterapkan di rumah,” ungkapnya.
Salah satu peserta pelatihan, Dani, seorang wirausaha muda yang juga anggota Majelis Taklim Nurul Huda, menyampaikan kesannya setelah mengikuti kegiatan ini.
“Saya sangat senang bisa ikut pelatihan ini. Dawet Ayu Banjarnegara ternyata punya potensi besar. Dengan pelatihan seperti ini, kami jadi semangat untuk membuka usaha kecil di lingkungan sendiri,” tuturnya.
Kegiatan ditutup dengan sesi praktik bersama dan mencicipi hasil buatan peserta. Rangkaian “KUA Mandiraja Roadshow” ini diharapkan dapat terus memperkuat sinergi antara KUA, majelis taklim, dan masyarakat dalam mewujudkan kemandirian ekonomi berbasis nilai-nilai keagamaan.***

























