
Ilustrasi Sumur Tua
KABAR – DESAKU. COM – Desa Podourip, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, adalah desa yang kaya akan cerita dan legenda dengan nilai sejarah dan budaya yang mendalam.
Salah satu cerita paling terkenal dari desa ini adalah tentang sebuah sumur tua yang penuh misteri dan keistimewaan.
Menurut laman resmi Desa Podourip, di desa ini terdapat situs sumur tua yang diperkirakan telah ada sejak tahun 1800-an atau bahkan lebih awal.
Baca Juga: Menguji Keampuhan Politik Riang Gembira Mad Ali di Pentas Pilgub Sulteng (JILID 2)
Dahulu, sumur ini berupa sendang, ‘belik’, dan tempat padusan di bawah pohon beringin besar yang kini telah tiada. Sumur ini dikenal sebagai sumur ‘banyu urip’ atau air kehidupan.
Sumur banyu urip awalnya hanya mata air sebesar telapak kaki. Mata air ini pernah dimanfaatkan oleh pasukan Dipanegara pada tahun 1825-an untuk bertahan hidup setelah berdoa di wilayah Lirap.
Mereka mendapatkan petunjuk untuk berjalan ke arah barat mengikuti jejak leluhur, yang ternyata mengarah ke mata air kecil tersebut.
Baca Juga : Intip Keunikan Desa Penglipuran, Selain Bersih Masyarakatnya Pegang Erat Adat
Mata air ini terus mengalir meski di musim kemarau, memberikan kekuatan baru bagi pasukan Dipanegara yang semula hampir putus asa.
Mereka pun menyebut daerah ini sebagai ‘pada urip’ atau ‘podo urip’, yang berarti hidup kembali.
Di selatan kompleks sumur, terdapat bekas lumbung yang dikelilingi pohon salak rimbun, serta wilayah Sluangan yang dahulu merupakan areal persawahan pensuplai logistik bagi pasukan.
Ada juga dukuh Banger yang dipercaya sebagai tempat banyak korban perang berjatuhan.
Baca Juga :Saling Berkolaborasi Perpustakaan Desa Gembongan Banjarnegara Turut Mewarnai Posyandu Remaja
Banger berarti bau menyengat, menunjukkan banyaknya korban perang di sana. Areal Banger ini sebagian masuk Desa Podourip dan sebagian lagi di Desa Wajasari, sebelah barat sumur tua.
Sebelum masa Dipanegara, wilayah ‘banyu urip’ ini adalah benteng pertahanan dan lumbung logistik era Ki Badranala dan Ki Sunan Geseng pada tahun 1600-an dalam melawan Kompeni Belanda yang mendarat di pesisir Petanahan.
Aneh bin ajaib bukan? Sumur tua tapi mampu menghidupi para pejuang bangsa.
Perjuangan para leluhur dapat menjadi cerminan hidup dan memompa semangat juang. Menghargai jasa perjuangan leluhur adalah hal penting yang perlu kita junjung tinggi.***
2 thoughts on “Aneh bin Ajaib! Sumur Banyu Urip Desa Podourip Diminum Seluruh Warga Airnya Nggak Akan Habis Broo! Ternyata Begini Legendanya”