Banjir Dukungan! Warga Terdampak Tanah Bergerak di Brebes Dapat Kiriman Bantuan Kemanusiaan

BREBES, KABAR-DESAKU.COM – Bencana tanah bergerak yang melanda Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah sejak 17 April 2025 masih menyisakan duka mendalam.

Hingga awal Mei, puluhan warga masih harus bertahan di pengungsian karena rumah mereka tak lagi aman untuk dihuni.

Derasnya perhatian dan simpati terus mengalir dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Dewan Harian Cabang Badan Pembudayaan Kejuangan 45 (DHC BPK 45) dan Garda Muda 45 Kabupaten Brebes.

Kedua organisasi ini menunjukkan aksi nyata dengan memberikan bantuan langsung kepada para korban di pengungsian Gunung Poh pada Minggu (4/5/2025).

Baca juga: Indra Kusuma Kembali Pimpin Kadin Brebes, Janji Buka Keran Investasi Lebar-Lebar

“Kami hadir sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap saudara-saudara kita yang sedang menghadapi cobaan berat ini,” ujar Ketua DHC BPK 45 Ir. Iskandar, SH, MM saat menyerahkan bantuan.

Iskandar menuturkan bahwa pihaknya turut merasakan penderitaan para korban.

Meski bantuan yang diberikan tidak besar, ia berharap bantuan tersebut bisa sedikit meringankan beban, khususnya bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.

“Kami menyumbangkan 7 dus susu dan 70 galon air mineral. Ini kami sesuaikan dengan kebutuhan di lapangan, terutama untuk lansia dan anak-anak yang sangat membutuhkan asupan nutrisi dan air bersih,” tambahnya.

Lebih dari sekadar aksi karitatif, menurut Iskandar, bantuan ini adalah wujud komitmen sosial dan rasa kemanusiaan dari DHC BPK 45 dan Garda Muda 45 kepada masyarakat.

Baca juga: Gerai Z-Ifthar: Lapak Berkah UMKM Brebes, Buka Peluang Cuan di Bulan Ramadhan!

Penyerahan bantuan dilakukan langsung kepada perwakilan warga, dengan didampingi oleh Camat Sirampog, Slamet Budi Raharjo. Ia menyambut baik dan mengapresiasi bantuan tersebut.

“Kepedulian dari DHC BPK 45 dan Garda Muda 45 sangat kami hargai. Ini bukan sekadar bantuan logistik, tapi juga suntikan semangat bagi warga kami untuk tetap kuat menghadapi situasi sulit,” tutur Slamet.

Ia berharap, gerakan solidaritas ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk turun tangan membantu para korban bencana yang masih membutuhkan uluran tangan.




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *