Semarang, KABAR-DESAKU.COM – Universitas Diponegoro (UNDIP) telah mengimplementasikan program Riset, Pengembangan, dan Penerapan (RPP).
Riset tersebut memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat pesisir di Lasem, Rembang Provinsi Jawa Tengah.
Inisiatif ini dipimpin oleh peneliti Dr.Eng. Munadi, S.T., M.T.; Prof. Dr. Jamari, S.T., M.T., I.P.U.; dan Prof. Dr. M. Tauviqirrahman, S.T., M.T., dengan fokus pada perancangan dan pembuatan alat bantu untuk anak autis usia pra-remaja.
Baca juga: Sambut Tahun Baru Islam dengan Gembira! Inilah Amalan Paling Utama Bulan Muharram
Giat penelitian sekaligus pengabdian ini merupakan kolaborasi Dosen Teknik Mesin Universitas Diponegoro, Pusat Penelitian UNDIP Biomechanics Engineering & Research Centre (UBM-ERC), Heri Sutiyono (mitra industri Reinutech), serta melibatkan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Diponegoro diantaranya Ahmad Anwar (T. Elektro), Abdul Ghoni (T. Elektro), Farhan Ali Husaini (T. Mesin), Ilham Yustar Afif (T. Mesin), M. Yanuar Rifa (T. Mesin) Rinendra Zala (T. Mesin), dan M. Izzur Maula (T. Mesin).
Anak-anak berkebutuhan khusus seperti autisme menghadapi tantangan dalam berkomunikasi, perkembangan intelektual, dan interaksi sosial.
Di Indonesia, jumlah anak penyandang autisme meningkat setiap tahun, sehingga membutuhkan perhatian dan pemantauan khusus.
Baca juga: Warga Desa Wajib Tau! Ternyata Keberkahan Rumah yang Bisa Dicabut: Inilah 6 Penyebab Utamanya
Keluarga, terutama yang tidak mampu menyewa caregiver, memerlukan alat dan metode khusus untuk mendukung anak mereka.
Terapi audio dan deep pressure, yang diketahui dapat memberikan ketenangan dan perkembangan perilaku pada anak autis, diimplementasikan di kamar perawatan yang dilengkapi dengan sistem pemantauan dan kursi roda elektrik dengan strap terapi pemeluk.
Integrasi alat-alat ini menawarkan solusi yang menjanjikan untuk tantangan yang dihadapi oleh anak autis dan keluarganya.
Baca juga: 8 Mahasiswa Magister Peternakan FPP UNDIP Asal Pakistan Lulus Tepat Waktu
Pada Sabtu, 29 Juni 2024, kursi roda elektrik dengan strap pemeluk diberikan kepada pak Udin, orang tua dari anak penyandang autisme di Lasem, Rembang.
Kursi roda elektrik ini dapat dikontrol secara semi-otomatis oleh orang tua menggunakan joystick atau secara wireless melalui smartphone.
Ini merupakan tahun kedua dari inisiatif ini, setelah tahun sebelumnya (2023) berhasil merancang kamar perawatan yang dilengkapi dengan alas kamar, kamera pemantau yang dapat diakses oleh orang tua, terapi musik, dan kasur khusus.
Baca juga: Judi Online: Dampak dan Bahayanya Bagi Peradaban Manusia
Dr.Eng. Munadi menjelaskan, “Kami berharap alat (bantu) ini dapat memberikan manfaat bagi keluarga Pak Udin secara khusus, khususnya di daerah pesisir yang mungkin belum mendapatkan perhatian maksimal. Dan semoga harapannya bisa dikembangkan untuk keluarga lain yang membutuhkan.”
Prof. Dr. Jamari juga menambahkan, “Sebagai perguruan tinggi, kami memiliki kewajiban dalam melaksanakan tridharma, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Proyek ini merupakan bagian dari tanggung jawab kami sebagai manusia dan makhluk sosial untuk saling membantu dan memberikan kontribusi nyata bagi mereka yang membutuhkan. Hal ini sejalan dengan semboyan Rektor UNDIP Prof. Dr. Suharnomo, SE, M.Si. bahwa UNDIP harus bermartabat dan bermanfaat”.
Pak Udin menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dan alat bantu yang diberikan, yang memungkinkan anaknya beraktivitas dengan aman di rumah dengan pengawasan, serta menikmati waktu berkeliling dengan orang tercinta dengan tenang.
Upaya berkelanjutan oleh Universitas Diponegoro (UNDIP) dan mitranya menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak autis di masyarakat pesisir, memastikan mereka mendapatkan perhatian dan dukungan yang dibutuhkan.*** (UT-HUMAS)
























