Belum Bisa Baca Al-Qur’an? Begini Cara Sholat Tetap Sah Menurut Buya Yahya!

KABAR-DESAKU.COM – Buya Yahya, salah satu ulama terkemuka di Indonesia, menegaskan pentingnya sholat sebagai kewajiban utama bagi setiap muslim.

dalams ebuah kajian, Seorang jamaah mengajukan pertanyaa tentang orang yang sholat tetapi belum bisa membaca Al Qur’an. pertanyaan itu muncul  dari seorang jemaah asal Kebumen:

“Bagaimana jika seseorang ingin sholat tetapi belum bisa membaca Al-Fatihah? Apakah sholatnya tetap sah?”

Baca Juga: Ribuan Relawan Barisan Luthfi Bergerak Deklarasikan Dukungan Kemenangan Pilkada Jateng 

Menjawab pertanyaan ini, Buya Yahya menjelaskan bahwa dalam sholat, ada rukun berupa ucapan, salah satunya membaca Al-Fatihah.

Mazhab Syafi’i mengajarkan bahwa bacaan ini dimulai dengan “bismillahirrahmanirrahim.” Namun, kewajiban ini berlaku hanya bagi mereka yang mampu membacanya.

“Bagi yang belum bisa membaca Al-Fatihah, bacaan ini bisa diganti dengan surah lain yang dihafal,” terang Buya Yahya.

“Jika ada surah pendek yang diingat, seperti Al-Ikhlas atau Al-Falaq, itu bisa jadi pengganti.”

Bahkan, bagi yang baru belajar, boleh menggunakan catatan, asal tidak membuat gerakan besar berturut-turut yang bisa membatalkan sholat.

Lalu, bagaimana jika seseorang sama sekali belum mampu membaca Al-Qur’an?

Menurut Buya Yahya, dalam kondisi ini, dzikir dapat menggantikan Al-Fatihah. “Bacalah dzikir seperti ‘la ilaha illallah’ atau ‘subhanallah’ sepanjang waktu yang biasanya digunakan untuk Al-Fatihah,” ungkapnya.

Baca Juga: Dukung Program Pemerintah Tentang Ketahanan Pangan, 3 Jenis Usaha di Desa Berikut Pantut Dikembangkan

Dzikir ini dapat dilakukan dengan penuh ketulusan dan akan tetap mendapatkan pahala yang sama.

Meski demikian, Buya Yahya mendorong agar setiap muslim terus berusaha belajar membaca Al-Qur’an, khususnya Al-Fatihah, agar suatu saat dapat melafalkannya dalam sholat. “Jangan biarkan waktu berlalu tanpa upaya belajar,” pesannya.

Menurut Buya Yahya, Islam adalah agama yang memudahkan, bukan mempersulit.

Jika ada yang merasa berat dalam sholat, mungkin masalahnya ada pada pendekatan pengajaran.***




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *