BANJARNEGARA, KABAR-DESAKU.COM — Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIMIK Tunas Bangsa Banjarnegara menunjukkan aksi nyata dalam pengabdian kepada masyarakat melalui program bertajuk “Nyambangi Desa”.
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, 22–23 Juli 2025, di Dusun Kayunan, Desa Banjarmangu, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Program tersebut menjadi bukti bahwa mahasiswa tidak hanya aktif di ruang akademik, tetapi juga turun langsung ke masyarakat untuk mendengar, belajar, dan berbagi.
Pada hari pertama, mahasiswa STIMIK Tunas Bangsa menyambangi Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) RT 3 Dusun Kayunan.
Dalam suasana hangat, mereka berinteraksi dengan para santri yang baru saja selesai mengaji menggunakan metode Yanbu’a.
Kegiatan edukatif seperti kuis islami, pelafalan adzan, hingga hafalan doa-doa pendek dihadirkan untuk menumbuhkan semangat belajar para santri.
Baca juga: Menjelajahi Keindahan Desa Wisata Rahtawu: Pesona Alam dan Budaya di Lereng Muria
Tak sekadar bermain dan belajar, BEM juga membagikan alat tulis serta buku bacaan fiksi dan nonfiksi kepada para santri dan pengelola TPQ sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan literasi anak-anak di desa.
“Kami ingin adik-adik di dusun ini tetap semangat menuntut ilmu. Literasi adalah fondasi masa depan,” ujar Sultan Fauzi, Presiden BEM STIMIK Tunas Bangsa, saat diwawancarai tim media, Kamis (24/7/2025).
Masih di hari yang sama, mahasiswa juga melakukan penyaluran bantuan sosial berupa paket sembako kepada warga kurang mampu.
Paket bantuan tersebut terdiri dari beras, minyak goreng, teh, dan kopi yang disalurkan berdasarkan verifikasi data warga setempat agar tepat sasaran.
“Kami memahami bahwa banyak masyarakat desa yang membutuhkan uluran tangan. Kegiatan ini adalah bagian kecil dari upaya kami membantu sesama,” tutur Sultan.
Pada malam harinya, BEM mengadakan sarasehan konservasi yang menghadirkan dua tokoh pelestari lingkungan setempat, Muhammad Iqbal dan Khairil Anwar.
Dalam forum diskusi ini, mahasiswa dan warga membahas pentingnya menjaga kelestarian burung dan habitatnya, khususnya yang berada di wilayah Desa Banjarmangu.

BEM STIMIK Tunas Bangsa dan Pegiat Konservasi Burung Banjarmangu memanfaatkan malamnya untuk berdiskusi
“Langkah BEM STIMIK sangat luar biasa. Mereka tidak hanya datang untuk formalitas, tetapi benar-benar ingin belajar dan memahami persoalan lingkungan dari akar rumput,” ujar Iqbal, pegiat konservasi lokal.
Sebagai bentuk apresiasi, BEM STIMIK Tunas Bangsa memberikan penghargaan kepada komunitas konservasi burung Banjarmangu atas dedikasinya dalam menjaga keanekaragaman hayati desa.
Program Nyambangi Desa merupakan bagian dari Cetak Biru Program Kerja BEM STIMIK Tunas Bangsa Banjarnegara dalam bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).
Dengan mengusung semangat inklusif dan humanis, BEM ingin menjadi pelopor dalam menggerakkan mahasiswa untuk lebih dekat dengan kehidupan nyata masyarakat.***

























