KABAR-DESAKU.COM – Gayanya yang sangat familiar, senantiasa bersahaja. Dan tak sedikitpun terpancar dari raut wajahnya kesan angkuh apalagi pongah, membuat H Ahmad H. M Ali selalu akrab dengan siapapun.
Keistimewaannya dalam bertutur kata, dan pintar menempatkan setiap kata pada tempatnya serta setiap tempat dengan dengan kata-kata senantiasa membuat suasana riang gembira, menambah pesan keakraban sesama.
Adalah keistimewaan Ahmad Ali yang tanpa malu ataupun sungkan untuk membaur dimanapun tempat yang dihampirinya, menambah empati orang-orang yang senantiasa sangat berkebutuhan akan kemurahan hatinya memberikan solusi zahir dan batin untuk setiap permasalahan yang sampai ke telinganya.
Dan bukan karena di saat putra kelahiran Morowali 53 tahun silam ini telah dianugerahi marwah dan bermartabat dengan limpahan rezeki dari Ilahi Rabbi, namun pada kenyataannya, kesahajaan yang ada pada sikap maupun perbuatannya telah membumi di jiwa raganya sejak lama.
Tak terbantahkan adalah seorang Ahmad Ali memiliki kelebihan dalam melakukan diplomasi ke berbagai kalangan, senantiasa dipergunakannya sebagai senjata untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam.
Baca juga: Mengenali Kadar Kolesterol Tinggi: Tanda-tanda yang Perlu Diwaspadai
Tidak sedikit orang yang merasakan dan menikmati budi baik mantan aktifis Himpunan Mahasiswa Islam ini.
Selalu ikhlas mengabdikan segala dedikasinya untuk ummat, menjadikan Ahmad Ali tidak pernah ragu menabur asa tuk mengukir cinta anak bangsa yang dirahmati Allah.
Dan bukan menjadi rahasia umum lagi, dengan gaya penampilannya yang lebih sering terkesan bagai ‘preman’, namun tidak mengurangi performanya betapa elegannya beliau dengan ke low profilnya.
Maka ketika kemudian banyak lahir para generasi Intelektual baik dari pelajar hingga mahasiswa melalui kemuliaan hatinya dalam berbagi dan mendorong mereka merajut impian menuju harapan demi menggapai cita-cita mulia mengangkat harkat dan derajat anak bangsa dengan marwah dan martabat yang mulia, adalah bukti kecintaan seorang Ahmad Ali yang secara natural lahir dari fitrah kodratinya.
Kecintaan Ahmad Ali akan tumbuh kembangnya generasi muda yang memiliki pola pikir positif progresif dan beretos kerja inovatif konstruktif, membuatnya tidak pernah berkira untuk memfasilitasi segala kebutuhan yang dibutuhkan.
Baca juga: Peran PPS dalam Perhelatan Pilkada Banjarnegara Tahun 2024
Sebut saja diantaranya dengan bukan hanya sekedar puluhan, apalagi ratusan, namun ribuan orang anak bangsa khususnya di Sulteng, mampu menuliskan kisah mimpi mereka dengan jawaban berujung ilmu yang bermanfaat.
Memang, Ahmad Ali bukanlah sang Da’i apalagi penceramah kondang yang selalu menguntai kata di atas mimbar, akan tetapi, tak sedikit santri yang bukan hanya sekedar hafal Al Qur’an, akan tetapi lahir dan tumbuh berkembang menjadi generasi santri yang berjiwa qur’ani.
Dikesehariannya pun, Ahmad Ali juga tidak mendandani dirinya sebagai ahli agama yang penuh dengan sisi religius.
Tapi, untuk urusan BERAMAL, Ahmad Ali tidak pernah ragu mengalirkan hartanya untuk kemakmuran masjid-masjid.
Sehingga tidak mengherankan jika tak terhitung lagi para ahli ibadah, pemikir, cendikia, dan orang tidak mampu, akhirnya menapakkan kaki mereka di Tanah Suci buah dari kedermawanan Ahmad Ali.
Baca juga: Head To Head Edy Vs Bobby di Pilgubsu, Terkait Dukungan, DPW CAS Sumut Menunggu Instruksi DPP CAS
Untuk semua itu, Ahmad Ali tidak pernah gembar-gembor demi pencitraan dirinya. Apalagi mengumandangkan bahwa ia nya punya kelebihan.
Dan ketika kini niat tulus dan mulia dari Ahmad Ali agar masyarakat Sulteng tidak lagi menari-nari di bawah garis kemiskinan, maka amanah menjadi pemimpin Sulteng harus digenggamnya.
Sebab, Ahmad Ali tahu persis, dengan jabatan sebagai Gubernur, dianya lebih fokus mengurusi masyarakat Sulteng untuk mempunyai harapan baru.
Sehingga bukan lagi dianggap bagai pungguk merindukan bulan apalagi dicibir hanya menggantang asap mengukir langit, namun dengan jabatannya sebagai Gubernur, Sulawesi Tengah Baru yang berkeadilan demi terwujudnya kesejahteraan, akan tercapai tanpa ada dusta diantara pemimpin dengan rakyatnya.
Untuk itu, BERAMALnya Ahmad Ali selama ini, menjadi pondasi utama meraih berkah Allah yang penuh barakah tersebut.
Lalu berfikir, berbuat dan bertindak semata berharap ridha Allah meraih kemenangan Bersama Ahmad Ali – Abdul Karim Aljufri (BERAMAL) di kontestasi Pilgub Sulteng 27 November mendatang.***
BERSAMBUNG
Ditulis oleh: Oleh : Maulana Maududi (Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Central Analisa Strategis – DPP CAS)
One thought on “Beramal untuk Harapan Baru Menuju Sulteng Baru Lebih Baik dan Sejahtera (Jilid 28)”