KABAR-DESAKU.COM – Bukalapak, salah satu pionir e-commerce di Indonesia, mengejutkan publik dengan pengumuman terbarunya.
Bukalapak memutuskan untuk menghentikan operasional penjualan produk fisik di marketplace.
Langkah ini disebut sebagai bagian dari transformasi untuk fokus pada produk virtual, seperti pulsa prabayar, paket data, token listrik, dan voucher digital emas.
Baca Juga: 2,5 Juta Wisatawan Kunjungi Rembang, Dinbudpar Sebut Melampaui Target
Dalam blog resminya, Bukalapak menyatakan,
“Kami akan menjalani transformasi untuk meningkatkan fokus pada Produk Virtual. Sebagai bagian dari langkah strategis ini, kami akan menghentikan operasional penjualan Produk Fisik di Marketplace Bukalapak.” Keputusan ini akan dilakukan secara bertahap hingga Februari 2025.
Perjalanan Bukalapak
Didirikan pada 2010 oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Muhamad Fajrin Rasyid, Bukalapak awalnya hadir untuk mendukung UKM memasarkan produknya secara online.
Berawal dari komunitas pecinta sepeda yang sedang booming, platform ini berkembang menjadi salah satu e-commerce terbesar di Indonesia.
Baca Juga: Wajib Tahu!, Biaya Haji 2025 Turun Segini Rerata Biayanya
Pada 2013, Bukalapak mencatat transaksi harian sebesar Rp500 juta, dengan lebih dari 80.000 penjual bergabung.
Namun, perjalanan Bukalapak tidak selalu mulus. Pada 2020, Achmad Zaky mengundurkan diri dari jabatan CEO, menyerahkan kepemimpinan kepada Rachmat Kaimuddin.
Pergantian CEO diikuti dengan perubahan strategi perusahaan dalam menghadapi persaingan ketat di industri e-commerce.
Bukalapak juga mencatat sejarah pada 2021 dengan menjadi salah satu perusahaan teknologi Indonesia yang berhasil melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham “BUKA”.
Bukalapak Menjawab Tantangan atau Menghindari Persaingan?
Penghentian layanan produk fisik merupakan respons Bukalapak terhadap dinamika pasar yang terus berubah.
Persaingan ketat di e-commerce mungkin menjadi alasan di balik keputusan ini.
Dengan beralih ke produk virtual, Bukalapak berharap dapat memperkuat posisinya di ekosistem digital, sekaligus memberikan layanan terbaik bagi pengguna.
Meski demikian, keputusan ini menimbulkan tantangan, terutama bagi para penjual produk fisik di marketplace mereka.
Bukalapak berkomitmen untuk mendukung proses transisi ini agar berjalan lancar bagi pihak-pihak yang terdampak.***