Bukan Sekadar Pelajaran! Wonosobo Tumbuhkan Karakter Anak Lewat Selebrasi Spiritual dan Sekolah Inklusif

Wonosobo, KABAR-DESAKU.COM – Di tengah arus modernisasi yang deras, Kabupaten Wonosobo mengambil langkah strategis dengan memperkuat pendidikan spiritual sebagai fondasi pembentukan karakter generasi muda.

Dilansir dari laman resmi Pemkab Wonosbo, melalui kegiatan Selebrasi Kompetensi Spiritual Peserta Didik yang digelar pada Selasa (6/5/2025) di Gedung Sasana Adipura, Pemerintah Kabupaten Wonosobo menunjukkan komitmennya dalam menanamkan nilai-nilai agama dan moral sejak dini.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Wonosobo ini juga sekaligus menjadi momen peluncuran Komunitas Peserta Didik Inklusif, sebagai bentuk nyata keberpihakan terhadap pendidikan yang merangkul semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.

Dalam sambutannya, Kepala Disdikpora Wonosobo, Musofa, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan sarana penanaman nilai spiritual yang sistematis dan terarah.

“Kami ingin anak-anak memahami bahwa kebaikan dan akhlak mulia adalah bagian dari ajaran agama mereka. Hal ini penting sebagai pondasi karakter,” ujarnya.

Baca juga: Gunung Pakuwaja: Permata Tersembunyi di Dataran Tinggi Dieng

Sebanyak 569 siswa dari berbagai jenjang dan latar belakang agama — Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, dan Buddha — ikut ambil bagian.

Mereka tak hanya melafalkan ayat-ayat suci dari kitab masing-masing, tetapi juga diajak untuk memahami makna mendalam di balik setiap ajaran tersebut.

Tak hanya itu, selebrasi ini juga diramaikan dengan berbagai kegiatan edukatif dan inspiratif, seperti Festival Mendongeng, Lomba Inovasi Sekolah, Best Practice Guru dalam Pendidikan Karakter, hingga Lomba Siswa Inovatif berbasis STEM (Sains, Teknologi, Engineering, dan Matematika).

Seluruh rangkaian acara turut disiarkan melalui dialog edukatif di radio lokal Pesona FM, menjangkau masyarakat lebih luas.

Peluncuran Komunitas Peserta Didik Inklusif menandai keseriusan Pemkab Wonosobo dalam mewujudkan lingkungan belajar yang ramah dan setara bagi semua siswa, tanpa kecuali. Inisiatif ini memperkuat semangat inklusivitas dalam dunia pendidikan.

Baca juga: Gunung Kembang Wonosobo: Si Anak Sindoro yang Cantik, Bersih, dan Menantang!

Musofa menambahkan bahwa program penguatan spiritual ini sudah berjalan selama satu semester dan menunjukkan hasil yang menggembirakan.

“Anak-anak mulai terbiasa dengan rutinitas spiritual yang ringan tapi bermakna, dimulai dari guru hingga siswa. Ini bukan kegiatan yang membebani, tapi justru mengakar dalam kehidupan mereka sehari-hari,” tutupnya.

Dengan langkah ini, Wonosobo menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya soal akademik, tapi juga soal membentuk manusia seutuhnya — cerdas secara intelektual, kuat secara moral, dan bijak secara spiritual.***




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *