BANDUNG, KABAR-DESAKU.COM – Buruan Sae Sedari Lama di Kelurahan Cikawao, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Jawa Baat, bukan sekadar tempat panen hasil pertanian.
Kawasan ini menjadi wadah pembelajaran sekaligus praktik nyata bagi warga dalam menanam dengan berbagai metode, mengolah sampah, hingga membudidayakan ikan secara berkelanjutan.
Di sini, masyarakat tidak hanya belajar cara menanam, tetapi juga praktik lengkap mulai dari pemupukan, pembenihan, hingga pengecekan nutrisi hidroponik.
Dilansir dari laman resmi Pemkot Bandung, berbagai metode budidaya diterapkan, antara lain Hidroponik Machida, Deep Water Culture, Nutrient Film Technique, Organik Tower Garden, Budikdamber, Tambulapot, hingga tanam tanah organik dan semi organik.
Hasil panennya pun sangat beragam. Dari buah melon varietas Sweet Hami, Inthanon, Fujisawa, dan Golden, hingga cabai keriting, tanjung, rawit, serta rawit domba.
Baca juga: Menjelajahi Keindahan Desa Wisata Rahtawu: Pesona Alam dan Budaya di Lereng Muria
Aneka sayuran segar seperti selada, kangkung, bayam, pakcoy, seledri, bawang daun, dan bawang merah juga tumbuh subur.
Tidak hanya itu, ada pula buah-buahan seperti tomat, timun, sawo, rambutan, lengkeng, jambu King Rose, hingga jeruk nagami. Bahkan, ikan lele turut dibudidayakan di kawasan ini.
Selain pertanian, Buruan Sae Sedari Lama juga menghadirkan solusi pengelolaan sampah melalui maggotisasi, komposter, dan loseda.
Program ini berjalan sukses berkat kolaborasi berbagai pihak, mulai dari PKK, Gober, Linmas, hingga ASN dan Non ASN yang bersama-sama menjaga keberlangsungan buruan sae.
Buruan Sae Sedari Lama menjadi contoh nyata bahwa pertanian perkotaan bisa dikolaborasikan dengan edukasi, pengolahan sampah, serta pemberdayaan masyarakat.
Baca juga: Siap-Siap! Bulan Belanja di Bandung Hadir dengan Diskon Dahsyat dan Acara Menarik
Dengan semangat gotong royong, kawasan ini bukan hanya menghasilkan pangan sehat, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih hijau, bersih, dan berdaya.

























