DPP CAS Dorong Pemerintah Tangani Pengelolaan Tambang Emas, Batu Bara dan Biji Besi di Buol untuk Lebih Serius dan Profesional 

BUOL, KABAR-DESAKU.COM – Kabupaten Buol, salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah, menyimpan potensi tambang yang terdapat di perut bumi kabupaten yang memiliki luas wilayah 3.507 km².

“Beberapa potensi tambang dan energi itu, antara lain berupa batu bara yang terdapat di Desa Lamadong I, Kecamatan Momunu pada formasi melosa berselang-seling dengan lempung dan batu pasir halus sampai kasar”, jelas Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Central Analisa Strategis (DPP CAS) Maulana Maududi, di Kota Buol Sulawesi Tengah, Rabu (18-09-2024).

Lebih lanjut Maulana Maududi mengungkapkan bahwa selain batu bara, Buol juga memiliki potensi tambang emas. Potensi ini terletak di lokasi masyarakat melalui pertambangan rakyat terdapat di beberapa tempat, antara lain Desa Lintidu di Kecamatan Paleleh; Desa Bulagidun, Labuton, dan Matinan di Kecamatan Bunobogu.

“Buol ternyata juga memiliki kekayaan alam berupa pasir kuarsa dan kaolin. Pasir kuarsa dan kaolin ini bermanfaat untuk industri keramik, gelas abrasive, bahan timbunan, industri kimia, industri cat, isolasi dan industri semen. Potensi pasir kuarsa dan kaolin itu tersebar di sembilan kecamatan”, terang Ketua Umum DPP CAS itu.

Baca juga: Optimisme Masyarakat Buol Hantarkan Ahmad Ali dan Abdul Karim Insya Allah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng Terpilih (Jilid 71) 

Maulana Maududi jug menyebutkan, potensi lain yang tersimpan di perut bumi Buol antara lain gypsum, lempung, dan tanah liat terdapat di hampir seluruh kecamatan. Kerikil dan batu terdapat di seluruh sungai dalam jumlah besar.

“Potensi penambangan lain adalah biji besi yang tersebar di sembilan kecamatan. Sementara penambangan pasir terdapat di hampir semua pesisir pantai dan sungai dalam jumlah yang besar. Batu kapur terdapat di Kecamatan Biau dan Bokat. Kaolin tersebar di Sembilan Kecamatan. Batu tambang lainnya, seperti minyak bumi, masih perlu dilakukan penelitian secara intensif”, ujar Maulana Maududi.

Menurut Ketua Umum DPP CAS tersebut, dalam era globalisasi seperti sekarang, pemanfaatan sumber daya alam menjadi kunci penting untuk memajukan perekonomian daerah.

Potensi galian bijih emas di Kabupaten Buol menjadi fokus utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memenuhi permintaan pasar domestik maupun internasional.

“Wilayah Kabupaten Buol memiliki potensi besar khususnya terhadap galian biji emas, terutama di wilayah Kecamatan Paleleh yang sudah memiliki sejarah panjang dalam penambangan emas sejak zaman Belanda”, ucap Maulana Maududi.

Lebih lanjut Ketua Umum DPP CAS itu mendorong agar pemerintah daerah, provinsi dan Pusat, melakukan pengelolaan pertambangan difokuskan pada eksplorasi emas di Kabupaten Buol dengan total daerah eksplorasi diperkirakan mencapai 13.009 hektar, terbagi menjadi dua blok, yaitu pesisir dan perbukitan.

Baca juga: Kuatkan Kegemaran Membaca, Lomba Bertutur Tingkat Nasional Tahun 2024 Resmi Dibuka

“Tujuan utama adalah untuk memastikan bijih emas primer, mengetahui penyebab dan bentuk geometri keterdapatan emas, serta mengetahui kadar dan memperkirakan sumber daya keterdapatan emas”, ujar Maulana Maududi.

Maka Ketua Umun DPP CAS itu mengajak seluruh pihak terkait untuk tetap bersatu dalam mengawal jalannya pembangunan, dengan memprioritaskan kepentingan anak bangsa.

“Dalam waktu dekat DPP CAS akan melakukan kajian bersama Pemkab Buol dan pihak terkait lainnya, dan diharapkan dapat menjadi langkah maju bagi Kabupaten Buol khususnya dan Provinsi Sulawesi Tengah umumnya, dalam memanfaatkan potensi alamnya secara berkelanjutan untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat”, pungkas Maulana Maududi.***




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *