Gandeng Berbagai Komunitas, Disarpus Banjarnegara Gelar Bincang Literasi

BANJARNEGARA, KABAR-DESAKU.COM – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Banjarnegara mengundang berbagai perwakilan komunitas di Banjarnegara.

Komunitas tersebut berkumpul di Aula Niscala Gedung Perpustakaan Kabupaten Banjarnegara pada, Rabu (11/12/2024).

Nampak hadir dalam bincang literasi tersebut Indra Hari Purnama Founder Rumah Baca Purnama, Budi Setiawan komunitas budaya dan pengelola Gubug Pintar, Farida dari Cagar Literasi.

Selain itu juga hadir dari komunitas Read Aload yang juga penulis Dian Novitasari, jurnalis dan juga pegiat TBM Rawa Cinde Taufik Hidayat, Komunitas Oemah Bening dan juga penyuluh Pertanian yang inovatif Nuni Yekti, serta beberapa komunitas penulis Banjarnegara.

Baca juga: Tidak Hanya Bebagi Pengetahuan Pegiat Literasi Banjarnegara Budayakan Kepungan

Dalam sambutannya Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Banjarnegara menyampaikan, hari ini menandai telah genap satu tahun layanan dilaksankaan semenjak gedung Perpustakaan Kabupaten Banjarnegara yang baru diresmikan.

“Tepat setahun sejak Gedung Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disarpus) Banjarnegara yang baru ini diresmikan, antusiasme masyarakat terhadap literasi terus meningkat,” ungkap Arief Rahman.

Kepala Disarpus Banjarnegara, Arif Rahman, mengungkapkan bahwa keberadaan gedung baru ini membawa dampak positif.

“Sejak gedung ini beroperasi, jumlah pengunjung meningkat signifikan. Mulai dari pelajar TK hingga SMA, pekerja, hingga pengusaha, semuanya datang ke sini,” ujarnya.

Baca juga: Perlu Ditiru! Berkunjung Ke Saung Amarta Perdikan Desa Brengkok Founder Rumah Baca Purnama Tak Lupa Tinggalkan Buku

Tidak hanya sebagai tempat membaca, Disarpus Banjarnegara juga membuka pintu lebar bagi kegiatan-kegiatan literasi lainnya.

“Kami mempersilakan siapa saja menggunakan ruangan auditorium untuk acara seperti bincang literasi atau bedah buku, asalkan koordinasi terlebih dahulu.” tegasnya.

Arief Rahman juga mengapresiasi kepada para pegiat literasi yang selama ini turut membersamai dlam meningkatkan minat baca di Kabupaten Banjarnegara.

“Kami ingin menciptakan kesan bahwa Perpusda Banjarnegara ini bukan tempat yang menakutkan, tapi justru lebih asyik dan ramah,” tambahnya.

Namun, meski terlihat megah, gedung Disarpus masih memiliki kekurangan. Salah satunya adalah fasilitas musholla yang dirasa kurang memadai.

“Ketika ada banyak pengunjung, musholla menjadi terlalu sempit sehingga harus antre,” ungkap Arif.

Baca juga: Selamat! Tim Merah Putih Berhasil Tempati Peringkat 3 SEA Age Group Swimming Championships

Melalui bincang literasi ini diharapkan akan semakin menambah referensi agar Perpustakaan Kabupaten Banjarnegara ini dapat berfungsi maksimal dan menjadi pusat kegiatan bagi para pegiat literasi dengan berbagai kekhasannya.

Dalam kesempatan tersebut Indra Hari Purnama Founder Rumah Baca Purnama juga menyampaikan hal yang sama untuk para pegiat dapat memanfaatkan Perpustakaan Kabupaten Banjarnegara ini mengisinya dengan berbagai hal yang menyenangkan, edukatif, dan inovatif.

“Ada dua tempat di dunia ini yang menyeramkan pertama adalah kuburan dan yang kedua adalah perpustakaan,” ucap Indra.

“Untuk mengubah imange tersebut, maka mari kita bersinergi bersama untuk menjadikan Perpustakaan Kabupaten Banjarnegara yang bagus ini menjadi tempat yang menyenangkan, produktif dan sumber inspirasi, melalui berbagai kegiatan yang menyenangkan, edukatif, kreatif serta inovatif,” pungkasnya.***

 

 




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *