KABAR-DESAKU.COM – Upacara adat Tingkeban atau juga dikenal dengan mitoni/Wilujengan 7 bulan kandungan.
Upacara adat Tingkeban ini merupakan tradisi atau budaya yang hakekatnya mendoakan Ibu dan calon bayi selamat dan lahir normal.
Pada Jumat, 6 Desember 2024/ 4 Jumadil Akhir 1958, pukul 16.00 WIB sampai dengan pukul 20.00, dilaksanakan Tingkeban/ Mitoni/ Wilujengan 7 Bulan Kandungan istri K.P.P. Edwin Soeryo Putrakusumo, S.E, K.R.Ay. Tiara Soeryo Putrakusumo, S.H.
Upacara adat Tingkeban keluarga salah satu Pangeran Panji Karaton Surakarta Hadiningrat ini berjalan dengan khitmad dan lancar.
Prosesi Tata Adicara Tingkeban/ Mitoni/ Wilujengan 7 Bulan Kandungan K.R.Ay. Tiara Soeryo Putrakusumo, dimulai dengan doa dan pengajian yang dipimpin oleh Hj. Amiyah Eddy Rasyidi bersama jamaah pengajian Khoirunnisa.
Setelah pelaksanaan doa dan pengajian, dilanjut dengan atur pambagyaharja yang diwakili oleh Kangdjeng Gusti Pangeran Haryo (K.G.P.H). Puger, B.A, yang didampingi oleh K.P.P. Haryono Soeryo Prabumidjojo, A.Md dan K.P.P. Edwin Soeryo Putrakusumo.
Dalam atur pambagyaharja ini K.G.P.H. Puger, mewakili keluarga besar K.P.P. Edwin Soeryo Putrakusumo, menghaturkan terimakasih kepada seluruh tamu undangan yang hadir untuk mengikuti Tata Adicara Tingkeban/ Mitoni/ Wilujengan 7 Bulan Kandungan K.R.Ay. Tiara Soeryo Putrakusumo.
Acara dilanjutkan dengan sungkeman calon ayah ibu yaitu K.P.P. Edwin Soeryo Putrakusumo, dan K.R.Ay. Tiara Soeryo Putrakusumo, atur sungkem kepada K.G.P.H. Puger, B.A yang merupakan pinisepuh dari keluarga K.P.P. Edwin Soeryo Putrakusumo dan disusul calon ayah ibu sungkem kepada calon eyang kakung eyang putri, orang tua K.P.P. Edwin Soeryo Putrakusumo dan K.R.Ay. Tiara Soeryo Putrakusumo.
Prosesi sungkeman usai kemudian lanjut prosesi Siraman.

Prosesi sungkeman dalam upacara adat Tingkeban K.R.Ay. Tiara Soeryo Putrakusumo istri K.P.P. Edwin Soeryo Putrakusumo
Kedua calon eyang putri menuangkan dan mengaduk air dan mercik bunga setaman.
Siraman dilakukan oleh calon eyang kakung dan putri, pinisepuh, juru dukun upacara adat (K.M.Ay. Ika Putri Sindusiwi, S.Sn).

Prosesi siraman dalam upacara adat Tingkeban K.R.Ay. Tiara Soeryo Putrakusumo istri K.P.P. Edwin Soeryo Putrakusumo
Dalam prosesi siraman gayung bathok yang digunakan untuk siraman tidak boleh dikembalikan ke tempat semula, tapi diberikan sambung menyambung (estafet) kepada pinisepuh yang mendapat tugas melakukan siraman, kemudian calon bapak membanting siwur bathok hingga pecah.
Siraman usai dilanjutkan Procotan. Procotan merupakan prosesi adat, yaitu calon ayah memecah telur melewati kain letrek yang dikenakan ke badan calon ibu.
Siraman ini menggunakan 7 (tujuh) sumber mata air, diantaranya:
- Sendang Panguripan Pringgondani
- Sendang Siwani (milik Kadipaten Mangkunegaran Surakarta Hadiningrat
- Umbul Temanten (milik Karaton Surakarta Hadiningrat)
- Umbul Ngabean (milik Karaton Surakarta Hadiningrat)
- Sumur Jalatunda, Karaton surakarta hadiningrat
- Sumur Petilasan Eyang Kudo Kardono, berlokasi di Surabaya, yang merupakan salah satu Panglima Perang Kerajaan Majapahit
- Sumur Sanga, Karaton Surakarta Hadiningrat
Baca juga: Desa Cempaka Mempesona dan Beragam Atraksi Seni Budaya
Setelah prosesi siraman dilanjutkan Ganti (lukar) busana.
Setelah ganti (lukar) busana, calon bapak membelah tenah benang lawe, atau bisa menggunakan janur.
Selanjutnya prosesi Brojolan, yaitu calon ayah melewatkan cengkir gading yang digambari Kamajaya dan Dewi Ratih, yang diterima oleh calon eyang putri.
Prosesi Brojolan usai dilanjut calon bapak memecah cengkir gadhing. Kemudian prosesi Pantes-pantes.
Prosesi pantes-pantes adalah prosesi sang ibu berganti pakaian sebanyak 7 (tujuh) kali dan dilanjutkan prosesi angrem.
Setelah prosesi pantes-pantes, yaitu prosesi selametan (wilujengan) tumpeng kuat/tumpeng (tujuh) pitu yang dipimpin Calon Eyang Kakung, yaitu K.P.P. Haryono Soeryo Prabumidjojo.
Kemudian dilanjutkan prosesi Suapan (dulangan) jenang procot dan nasi dari takir plonthang dan ditutup jual (dodol) rujak.
Prosesi yang panjang ini ternyata membuat antusias para tamu undangan yang hadir untuk tetap mengikuti kegiatan ini hingga usai.
Baca juga: Grebeg Maulud: Adat dan Istiadat dari Karaton Surakarta Hadiningrat Terus Lestari untuk NKRI
“Alhamdulillah, walaupun hujan, dan memang kami tidak minta tolong pawang hujan, prosesi tingkeban ini berjalan dengan lancar dan para tamu yang hadir mengikuti hingga akhir prosesi.” ungkap K.P.P. Edwin Soeryo Putrakusumo.
“Selain itu, lancarnya Tata Adicara Upacara Adat Tingkeban/ Mitoni/ Wilujengan 7 Bulan Kandungan ini, tidak luput peran, Bunda K.M.Ay. Ika Putri Sindusiwi, S.Sn selaku pranitis tingkeban, Mbakyu R.Ay. Fanitika Soekarno Bambang Sosro Winarno, S.E selaku Tata Rias Jawi, Kangmas K.R.M.P. Bambang Sosro Winarno, S.E selaku dokumentasi, Mas Fajar Triasmoko selaku MC Jawa atau Pambiwara, restu kedua orang tua kami, dan yang jelas pangestunipun dari K.G.P.H. Puger, B.A, selaku Putradalem Sinuhun Paku Buwono XII Karaton Surakarta Hadiningrat.” papar K.R.Ay. Tiara Soeryo Putrakusumo.
Kami selaku Tim redaksi menanyakan siapa saja tamu yang hadir disampaikan.
“Tamu Keluarga besar istri dari Ngawi dan keluarga besar orang tua saya baik dari ayah maupun ibu, K.G.P.H. Puger, B.A beserta putra beliau Bandoro Raden Mas (B.R.M). Suryo Triono, S.S., M.M., M.Hum, serta sodara-sodara kami ada Dimas kami, Dimas Raden (R). Catur Iswanto, S.T, Dimas Mutaqin, Kangmas Raden Mas (RM). Ranu Aditya Widhanto, S.H, Dimas Raden (R). Firly Rizki. Sebetulnya kami juga turut mengundang Dra. G.K.R. Koes Moertiyah Wandansari, M.Pd beserta DR. K.P.H. H. Wirabumi, S.H., M.M, namun karena beliau di hari Sabtunya musti mengisi seminar Resep Jamu Leluhur di Jakarta, sehingga karena keterbatasan waktu, beliau menyampaikan tidak dapat hadir, dan beliau memberikan doa kepada jabang bayi kami yang berada di kandungan istri,” ungkap Pangeran Edwin.
“Mugi-mugi calon putra wilujeng ngatos lahir lan genep lahir batinipun, dados putra kados kekudanganipun bapa ibunipun,” ucap Pangeran Edwin menirukan doa dari Dra. G.K.R. Koes Moertiyah Wandansari, M.Pd beserta DR. K.P.H. H. Wirabumi, S.H., M.M.***