KABAR-DESAKU.COM – Kolaborasi dan sinergitas antar lembaga menjadi kunci sukses mewujudkan peradaban baru yang akan berdampak positif bagi kemajuan Tanah Air yang saat ini sedang menghadapi arus perubahan yang dinamis.
Membangun IKN tidak sekadar membangun infrastruktur dan fasilitas pemerintah semata.
Namun merupakan langkah transformasi untuk membuat peradaban baru, perkenalkan budaya kerja baru, pola pikir baru dan basis ekonomi baru di Indonesia.
Lalu pembangunan IKN sebagai salah satu upaya mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dengan magnet pertumbuhan ekonomi baru sehingga tidak lagi hanya bertumpu di Pulau Jawa.
Mewujudkan hal itu, diperlukan kolaborasi dan sinergitas antar pemangku kepentingan sesuai roh tata kelola pemerintah yang baik dan pada saat ini sedang berupaya menuju ke arah yang lebih baik.
Baca juga: Tekad Dharma Pongrekun-Kun Wardhana Selamatkan Jiwa Keluarga Warga Jakarta (Episode 1)
Sulawesi Tengah dinilai sangat berpeluang menjadi salah satu daerah penyangga utama. Ini dikarenakan oleh beberapa hal.
Pertama posisi yang strategis hampir tegak lurus dihadapan IKN, dengan jarak sekitar 140 mil laut dari Tambu Kabupaten Donggala.
Kedua, Tambu dan sekitarnya memiliki posisi yang strategis. Karena itu wilayah ini sangat ideal bila dipersiapkan sebagai “Kawasan Hilirisasi Pangan,” misal jadi Pusat Pengumpulan Pengolahan Distribusi Pangan (P3DP).
Bahan baku hilirisasi berasal dari wilayah utara seperti Buol dan Tolitoli.
Dari wilayah Selatan bisa disuplai dari Sigi, Donggala.
Wilayah KPN, Kawasan Pangan Nusantara di Talaga kabupaten Donggala yang sedang digarap Pemprov Sultemg dinilai lebih strategis menjadi P3D karena tersedia lahan sekitar seribuan ha yang secara teknis kurang cocok untuk produksi pangan karena topografi berbukit dan kesuburan agak rendah serta air yang terbatas.
Kawasan tersebut diharapkan akan menjadi pusat hilirisasi dan distribusi komoditi pangan yang bisa diteruskan ke IKN atau tujuan ekspor.
Karenanya kawasan tersebut juga harus dilengkapi dengan infrastruktur kepelabuhanan maupun peti kemas.
Ketiga, hampir 35 persen wilayah dari Sulawesi berada di Sulteng dan sangat potensial menghasilkan pangan.
Mulai tanaman pangan hortikultura, perkebunan dan peternakan serta perikanan yang tersebar di 13 kabupaten dan kota.
Agar kawasan ini bisa menarik investasi, dibutuhkan strategi lain seperti pengembangan infrastruktur jalan dari arah utara (Sulut, Goronralo, Buol dan Tolitoli).
Kemudian dari Selatan, mulai perbatasan Sigi dan Sulsel, Sigi, Donggala dan kota Palu.
Maka sangat bernas sekali ketika dari sudut pandang Ahmad menyebutkan bahwa dengan letak geografis yang strategis dan potensi yang komparatif, Sulteng memiliki banyak peluang, apalagi Sulteng memiliki posisi strategis setelah ibukota negara pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
IKN ibarat rumah baru untuk Sulteng. Banyak hal yang bisa difasilitasi oleh Provinsi Sulteng, sebagai salah satu provinsi terdekat dengan IKN.
Menurut Ahmad Ali, Sulteng dapat memposisikan diri sebagai pintu gerbang sekaligus penopang/penyangga IKN di Kalimantan.
Posisi itu membawa harapan baru berupa kemajuan daerah dan pemerataan pembangunan.
Bahkan, Sulteng menjadi tulang punggung atau kawasan penunjang IKN, khususnya dalam hal penyediaan bahan bangunan hingga penyediaan pangan.
Baca juga: Horee! Pembangunan Rumah Baca Purnama Nyaris Sempurna, Indra Hari Purnama Ungkap Ini
Maka Ahmad Ali melihat dengan penetapan IKN memberikan dampak kepada daerah-daerah yang berada di sekitarnya, termasuk Sulteng.
Untuk itu, Sulteng harus segera berbenah dan bersiap dengan segala potensi dan kemampuan yang dimilikinya untuk mendukung pembangunan IKN dan terciptanya pemerataan pembangunan di Indonesia.
Ahmad Ali juga mengatakan bahwa Sulteng sebagai pintu gerbang kawasan Timur Indonesia yang akan berpartisipasi menyukseskan IKN.
Dengan luas wilayah 61.841,29 kilo meter persegi dan luas perairan 77.295 Kilo meter persegi, serta memilki 4 perairan yaitu Selat Makasar, Laut Sulawesi, Teluk Tolo, dan Teluk Tomini sangat berpotensi berperan menopang kebutuhan IKN.
Sulteng memiliki 12 peluang investasi bahkan bisa lebih untuk setiap kabupaten, dan di Kabupaten Sigi memiliki peluang investasi kawasan agro industri dengan pola pertanian modern (modern farming) atau pertanian sistem kontrak/ kerja sama bagi hasil (contract farming).
Sulteng juga menyiapkan lahan sebesar 30.017 HA untuk tanaman pangan dan holtikultura yang tersebar di lima Kabupaten termasuk salah satunya Kabupaten Sigi.
Sektor pertanian di Sulteng harus menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraannya.
Pemprov Sulteng di saat kepemimpinan Ahamd Ali mendatang, harus fokus menggarap potensi pertanian dengan membuka Kawasan Pangan Nusantara (KPN) yang disiapkan untuk mengantisipasi krisis pangan global.
Baca juga: Wow! Aplikasi PLN Mobile Catat Lebih dari 2 Juta Pengunduh Menjelang Hari Pelanggan Nasional
Selain itu, KPN juga dipersiapkan untuk memasok kebutuhan pangan di IKN sebagai wilayah baru yang akan berkembang.
Bahkan Ahmad Ali sangat meyakini, kehadiran IKN bisa menjadi barometer pembangunan di Sulteng. IKN sebagai simbol pemerataan pembangunan dan kesejahteraan bisa menginspirasi daerah-daerah di Indonesia, khususnya Sulteng.
Untuk kemudian turut melakukan pemerataan pembangunan yang berkeadilan dan mensejahterakan, serta melibatkan partisipasi aktif 12 kabupatan dan 1 kota di Sulteng.
Dan dalam merealisasikan hal tersebut, Ahmad Ali menegaskan bahwa masyarakat Sulawesi Tengah harus menjadi pemain utama logistik di IKN.***
BERSAMBUNG
Ditulis Oleh : Maulana Maududi (Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Central Analisa Strategis – DPP CAS)
Hi there,
We run a YouTube growth service, which increases your number of subscribers both safely and practically.
We go beyond just subscriber numbers. We focus on attracting viewers genuinely interested in your niche, leading to long-term engagement with your content. Our approach leverages optimization, community building, and content promotion for sustainable growth, not quick fixes. Additionally, a dedicated team analyzes your channel and creates a personalized plan to unlock your full potential, all without relying on bots.
Our packages start from just $60 (USD) per month.
Would this be of interest?
Kind Regards,
Amelia