KABAR-DESAKU.COM – Kabupaten Pasaman, yang terletak di provinsi Sumatera Barat, mencatat prestasi luar biasa di sektor perikanan.
Berdasarkan data terbaru, Pasaman masuk dalam daftar enam besar daerah penghasil ikan air tawar terbesar di Indonesia. Ini merupakan pencapaian membanggakan yang menunjukkan potensi besar wilayah tersebut dalam mendukung ketahanan pangan nasional, khususnya dari sektor perikanan darat.
Baca Juga: Minum Dingin Setelah Makanan Panas Bisa Picu Masalah Pencernaan, Ini Alasannya
Produksi Capai Puluhan Ribu Ton per Tahun
Sepanjang tahun 2024 lalu, Kabupaten Pasaman mencatat produksi ikan air tawar sebesar 62.718 ton, meningkat dari 61.450 ton pada tahun sebelumnya.
Komoditas andalan seperti ikan mas, ikan nila, dan ikan lele menjadi penyumbang utama. Bahkan di triwulan pertama 2025, produksi telah mencapai 14.264 ton, melampaui target triwulan yang ditetapkan pemerintah daerah.
Data ini menunjukkan bahwa Pasaman bukan hanya sekadar daerah produksi, tetapi juga pemain penting dalam rantai pasok ikan tawar yang menyuplai berbagai wilayah seperti Sumatera Barat, Riau, Sumatera Utara, Bengkulu, dan Jambi.
Didukung Infrastruktur dan Program Nasional
Keberhasilan Pasaman tidak lepas dari dukungan infrastruktur dan program strategis. Salah satunya adalah pembangunan pabrik pakan ikan dengan kapasitas produksi 1 ton per jam yang telah beroperasi sejak 2022.
Fasilitas pabrik pakan ikan mempermudah para pembudidaya untuk memperoleh pakan berkualitas dengan harga lebih terjangkau, sehingga menekan biaya produksi secara signifikan.
Selain itu, Pasaman juga telah ditetapkan sebagai Kampung Perikanan Budidaya Ikan Mas berdasarkan SK Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) No. 64/2021.
Hal ini yang menjadikan Pasaman sebagai model dalam pengembangan kawasan budidaya berbasis masyarakat.
Potensi yang Terus Bertumbuh
Dengan ribuan hektar kolam budidaya tersebar di 12 kecamatan, Pasaman memiliki potensi luar biasa untuk terus mengembangkan sektor ini. Tak hanya dari sisi volume produksi, tapi juga inovasi dalam hal pembenihan, pengolahan, dan pemasaran produk hasil perikanan.
Keterlibatan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, kelompok pembudidaya, hingga lembaga riset seperti BRPI, turut berperan dalam mendorong kualitas produksi. Salah satu terobosan yang diterapkan adalah pengembangan ikan mas hibrida tahan penyakit, yang terbukti meningkatkan hasil panen secara signifikan.
Tantangan dan Peluang ke Depan
Meski meraih capaian tinggi, Pasaman tetap menghadapi tantangan. Beberapa di antaranya adalah kebutuhan pakan yang masih melebihi kapasitas produksi pabrik lokal, serta perlunya diversifikasi pasar dan penguatan branding produk ikan lokal agar mampu bersaing di tingkat nasional dan ekspor.
Namun, peluang untuk berkembang masih terbuka lebar. Dengan strategi yang tepat dan dukungan lintas sektor, Kabupaten Pasaman memiliki semua modal untuk menjadi ikon perikanan air tawar di Indonesia.
Pencapaian produksi puluhan ribu ton per tahun, status sebagai kampung perikanan nasional, serta dukungan infrastruktur dan sumber daya manusia, Kabupaten Pasaman memang layak disebut sebagai salah satu penghasil ikan air tawar terbesar di Indonesia.
Ke depan, daerah ini berpotensi menjadi pusat perikanan air tawar unggulan yang mampu mendongkrak perekonomian lokal dan nasional sekaligus menjaga ketahanan pangan berbasis sumber daya perairan darat.***