BANJARNEGARA, KABAR-DESAKU.COM – Setiap bulan Ramadhan, Aisyiyah Ranting Danaraja, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah rutin mengadakan kajian pagi yang dimulai pukul 07.30 hingga 08.30 WIB.
Kegiatan ini berlangsung selama bulan suci dan berpindah-pindah lokasi di berbagai masjid serta mushola di Desa Danaraja.
Ketua Aisyiyah Ranting Danaraja, Badringah, menjelaskan bahwa kajian ini bertujuan sebagai sarana pembinaan dan pendidikan bagi para ibu anggota Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah.
“Kegiatan ini bertujuan sebagai sarana pembinaan dan pendidikan bagi para ibu anggota Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah,” terang Badringah, Rabu (19/3/2025).
Baca juga: Desa BRILiaN 2025: Program Inovatif untuk Kemajuan Ekonomi Desa
“Selain itu, kegiatan ini menjadi ajang mempererat silaturahmi antarjamaah sekaligus syiar Islam dalam suasana penuh keberkahan,” lanjut Badringah.
Badringah menyampaikan yang menjadi narasumber dalam kajian ini berasal dari ustadz setempat.
“Narasumber dalam kajian ini berasal dari ustadz setempat, salah satunya adalah Ustadz Agus Priyadi atau akrab disapa Gus Pri,” ungkap Badringah.
“Beliau (Ustadz Gus Pri) menjabat sebagai Ketua Majelis Tabligh Muhammadiyah Ranting Danaraja. Dalam kajiannya, Gus Pri membahas berbagai materi, mulai dari akidah, ibadah, akhlak, muamalah, hingga hadits,” lanjutnya.
Penyampaian materi oleh Gus Pri dikenal santai, ringan, namun tetap mengena.
Ia kerap menyisipkan humor khas masyarakat desa agar jamaah tetap bersemangat dan tidak merasa jenuh. Hal ini membuat suasana kajian menjadi lebih hidup dan interaktif.
Baca juga: Menggapai Maghfiroh di Ramadhan: Pengajian Majelis Taklim Annisa Desa Danaraja Banjarnegara
Badringah menyampaikan jumlah jamaah masih stabil dari awal ramadhan hingga hari ini.
“Hingga hari ke-19 Ramadhan, jumlah jamaah yang hadir tetap stabil, sekitar 60 orang per sesi,” jelasnya.
Antusiasme peserta terlihat jelas, terutama saat sesi tanya jawab, di mana mereka aktif berdiskusi dan mengajukan pertanyaan seputar persoalan kehidupan sehari-hari.
Kesuksesan kajian ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk PRM, PM, NA, serta Pemerintah Desa Danaraja.
Bahkan, panitia amaliyah Ramadhan desa turut menyediakan armada antar jemput gratis bagi jamaah yang rumahnya jauh, sehingga semakin banyak warga yang bisa mengikuti kajian dengan nyaman dan mudah.
Kajian Ramadhan Aisyiyah ini menjadi bukti bahwa belajar agama di bulan suci tidak hanya meningkatkan ilmu, tetapi juga mempererat kebersamaan dan memperkuat syiar Islam di tengah masyarakat.***