DEMAK, KABAR-DESAKU.COM – Mangrove biasa dikenal sebagai tanaman pelindung masyarakat wilayah pesisir dari ancaman abrasi.
Ekosistem mangrove berperan menjaga kesetabilan produktivitas dan ketersediaan sumber daya hayati diwilayah pesisir.
Secara ekonomis, ekosistem mangrove berfungsi sebagai penangkapan ikan yang produktif, seperti kepiting, ikan, udang dan biota lainnya.
Selain itu juga selain manfaat ekologis, ternyata mangrove juga memiliki manfaat ekonomis yang dapat diolah menjadi makanan dan minuman.
Kelompok UMKM PS Barokah Desa Timbulsloko Kecamatan Sayung Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah mengadakan pelatihan ketrampilan UMKM berbahan Mangrove.
Baca juga: Apresiasi Kader Posyandu Desa Luwung, Rumah Baca Purnama Umumkan Nominasinya
Bertempat di sekretariat kelompok UMKM PS Barokah, kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 40 orang dari masyarakat setempat, Kamis (23/1/2025).
Pelatihan yang dimulai dari pukul 09.45 berhasil menyulap mangrove menjadi olahan berbagai macam produk makanan dan minuman, mulai dari dodol atau jenang, Keripik, kerupuk, sirup dan kopi.
Dalam kegiatan pelatihan ini disampaikan arahan oleh wahid sebagai mentor atau pendamping pertamina foundation kegiatan tersebut sebagai penghasilan tambahan dan juga memanfaatkan potensi wilayah pesisir.
Ketua BPD HIPKA Kabupaten Demak, Sodikin dalam kesempatan tersebut memberikan arahan dan siap mendampingi, bersinergi, berkolaborasi, serta mempromosikan produk UMKM PS Barokah Desa Timbulsloko.
“Setelah produk ini jadi baik kualitas, perijinan dan siap dipasarkan, kami siap bekerjasama, berkolaborasi untuk memasarkan hasil produk olahan tersebut melalui pameran, bazar ditingkat kabupaten maupun ditingkat provinsi,” ungkap Sodik saat dihubungi.
Baca juga: Sodikin Resmi Pimpin HIPKA Kabupaten Demak, Siap Dorong Wirausaha Baru dan Unggul
Setelah arahan dilanjutkan pemaparan materi dilanjutkan praktek olahan dari bahan dasar mangrove hadir dari UMKM kelompok bedono bangkit (Sayidi) sebagai narasumber pertama untuk pengolahan kopi dari pentol mangrove.
Dilanjutkan materi kedua dari penyuluh dan pendamping Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Demak terkait pendampingan pemasaran, pengolahan, pengembangan dan berkolaborasi.
Ketua Kelompok PS Barokah, Eva menjelaskan, ide mengolah tanaman mangrove ini berawal pada tahun 2022 yang awalnya merupakan inisiatif dari ibu rumah tangga dalam menggali potensi sumber daya diwilayah sekitar.
“Ya, ada jenang, sirup, kripik, krupuk itu dari daun jenisnya mangrove cylindrica dan juga ada mangrove jenis sonneratia caseolaris. dan juga Kopi diambil dari buahnya” ujar Eva.
Lebih lanjut kata dia, berharap produk olahan mangrove tersebut dapat di produksi dan di edarkan dipasar yang lebih luas serta dapat mendongkrak perekonomian bagi masyarakat diwilayah pesisir.
Selain itu, pihaknya juga berharap dapat mempromosikan hasil produk khas wilayah demak bagian pesisir hingga ke berbagai daerah lainnya.
Baca juga: HIPKA & PGSI Bertemu Dandim 0716/Demak, Bahas Sukseskan Program MBG
“Mudah mudahan PS Barokah bisa kontinu produk setiap hari, kemudian setiap hari kita bisa menjual olahan mangrove tersebut,” harapnya.
Salah satu warga, Sairi menuturkan akan tetap mempertahankan penanaman mangrove sehingga lingkungan di kawasan pantai Timbulsloko tetap terjaga.
“Selain itu juga bisa meminimalisir lagi abrasinya dan menyelamatkan lingkungan tempat tinggal untuk anak cucu kita nantinya,” pungkasnya.***