Kirab Panji dan Gelar Budaya Warnai Hari Jadi ke-200 Wonosobo: Warga Antusias, UMKM Bangkit

WONOSOBO, KABAR-DESAKU.COM – Prosesi Pasrah Tampi Panji menjadi pembuka rangkaian acara peringatan Hari Jadi ke-200 Kabupaten Wonosobo, yang dimulai pada Kamis, 3 Juli 2025.

Setelah itu, Panji Kabupaten dikirab ke seluruh kecamatan, disertai gelar budaya yang menggambarkan kekayaan tradisi di masing-masing wilayah.

Kecamatan Wonosobo dan Kertek menjadi dua kecamatan pertama yang melaksanakan kirab, dengan menampilkan semangat gotong royong dan antusiasme tinggi dari warga dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal.

Dilansir dari laman resmi Pemkab Wonosobo, saat menghadiri Kirab Panji dan Gelar Budaya di Lapangan Bojasari, Kecamatan Kertek, pada Senin (7/7/2025), Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menegaskan bahwa Hari Jadi Kabupaten bukan hanya milik pemerintah, melainkan milik seluruh masyarakat.

“Melalui gelar budaya dan pameran produk UMKM, kita bangkitkan rasa nasionalisme, cinta daerah, dan semangat berkarya bersama demi daya saing dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Baca juga: 10 Ide Usaha Sampingan di Desa yang Menjanjikan dan Mudah Dimulai

Bupati Afif juga meminta agar Kirab Panji dan Pusaka Praja di tiap kecamatan dikemas sebagai gelaran budaya yang kaya makna sejarah. Ia menekankan pentingnya menjaga warisan budaya dan memperkuat jati diri daerah.

“Kami memberikan panduan pelaksanaan kirab, tetapi tetap memberi ruang kreativitas sesuai karakter budaya masing-masing kecamatan,” imbuhnya.

Sementara itu, di lokasi berbeda, Wakil Bupati Amir Husein turut menghadiri kirab dan gelar budaya di Lapangan Rojoimo, Kecamatan Wonosobo.

Ia mengapresiasi pelaksanaan kegiatan yang tidak hanya menghibur masyarakat, tetapi juga menjadi wadah untuk mengenalkan potensi lokal dan hasil pembangunan.

“Kegiatan ini merupakan bentuk hiburan sekaligus pertanggungjawaban publik atas capaian pembangunan di Wonosobo,” ungkap Husein.

Baca juga: Bukan Sekadar Pelajaran! Wonosobo Tumbuhkan Karakter Anak Lewat Selebrasi Spiritual dan Sekolah Inklusif

Ia berharap seluruh elemen, dari perangkat daerah hingga masyarakat, dapat bersinergi menjaga kelestarian budaya dan bersama-sama mendukung visi pembangunan lima tahun ke depan.

Kirab dan gelar budaya ini dimeriahkan dengan penampilan seni tradisional dari berbagai grup kesenian lokal yang sukses menyedot perhatian warga.

Selain itu, juga digelar bazar UMKM yang memberikan dampak positif terhadap pergerakan ekonomi masyarakat, sejalan dengan semangat kebangkitan ekonomi kerakyatan.

Momentum Hari Jadi ke-200 ini menjadi bukti bahwa masyarakat Wonosobo tak sekadar meramaikan, tapi benar-benar gumregah (bangkit) untuk nguri-uri (melestarikan) budaya serta berperan aktif dalam pembangunan.

Kolaborasi erat antara masyarakat dan pemerintah menjadi kekuatan utama untuk mewujudkan Wonosobo yang lebih maju, sejahtera, dan berkeadilan.***




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *