Konservasi Burung Desa Banjarmangu: Perlindungan Keanekaragaman Hayati

BANJARNEGARA, KABAR-DESAKU.COM – Desa Banjarmangu, terletak di kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, merupakan daerah dengan keanekaragaman hayati yang tinggi.

Desa ini menjadi habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna khususnya burung.

Oleh karena itu, konservasi burung dan Sumber Daya Alam (flora dan fauna) di Desa Banjarmangu sangatlah penting.

Konservasi burung dan SDA (flora dan fauna) di Desa Banjarmangu harus menjadi prioritas untuk menjaga keanekaragaman hayati dan mendukung kehidupan masyarakat.

Menurut Farid (2021), menyatakan bahwa melepasliarkan burung endemik maupun burung yang sudah mulai langka ke alam dilakukan untuk menjaga keseimbangan alam di daerah mereka.

Baca juga: Meski di Desa Rumah Baca Purnama Mampu Hadirkan Kegiatan Ala Ibu Kota

Berdasarkan informasi dari akun instagram @konservasi_burung_lembah_maliu keanekaragaman hayati burung di Desa Banjarmangu memiliki 43 spesies burung yang unik dan beragam yang terdiri dari :

– 26 spesies pemakan serangga.

– 7 spesies pemakan daging.

– 3 spesies pemakan buah.

– 3 spesies penghisap nektar.

– 2 spesies pemakan segala, serta

– 1 spesies pemakan biji.

Beberapa contoh burung yang ditemukan di Desa Banjarmangu adalah Burung Tekukur, Caladi Tilik (Planduk Beras), Raja Udang Meninting, Planduk Topi Hitam dan lain sebagainya.

Namun, perburuan liar dapat mengancam populasi mereka, sehingga konservasi sangat penting untuk menjaga kelestarian hayati.

Kegiatan konservasi yang berhasil dilakukan di Desa Banjarmangu diantaranya.

Pertama, melepas lebih dari 500 burung dengan berbagai jenis burung, seperti burung jalak kebo, burung pleci, burung puyuh, dan tledekan yang merupakan burung endemik Desa Banjarmangu pada tahun 2021.

Kedua, membuat peraturan desa (perdes) nomor 5 tahun 2021 yang mengatur konservasi SDA dan ekosistem di Desa Banjarmangu.

Baca juga: Founder Rumah Baca Purnama Bagikan Buku Saat Sosialisasi Ayo Ke Perpustakaan dan Cegah Bullying

Ancaman atau Masalah Keanekaragaman Hayati

1. Perburuan liar dan perdagangan illegal.

Perburuan liar dan perdagangan ilegal jika dilakukan secara terus-menerus dapat menyebabkan penurunan populasi burung.

2. Penebangan pohon sembarangan.

Penebangan secara liar dapat merusak habitat asli mereka, karena hutan dan ekosistem di Desa Banjarmangu merupakan tempat hidup bagi burung, flora, serta fauna lainya.

3. Kebakaran hutan dan lahan.

Kebakaran hutan dan lahan menjadi salah satu ancaman serius bagi keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup.

Hal ini berdampak pada kematian flora dan fauna, kerugian bagi masyarakat, gangguan pernapasan, kehilangan kesuburan tanah dan lainnya.

Upaya Konservasi

1. Membuat Penangkaran

Membuat tempat penangkaran untuk melindungi burung dan hewan lainya dari kepunahan.

Penangkaran yang dibuat harus dilengkapi dengan fasilitas yang baik agar keselamatan dan kesehatan hewan terjaga.

2. Hindari Transaksi burung langka

Melarang dan mencegah transaksi burung langka untuk mencegah perburuan liar.

Ini dapat dilakukan melalui kerjasama dengan pemerintah dan organisasi.

3. Pengawasan Habitat

Mengawasi dan melindungi habitat burung dan hewan lainya dari kerusakan, melalui pemantauan kondisi lingkungan dan pengawasan aktivitas manusia.

4. Edukasi Masyarakat.

Memberikan pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya konservasi kepada masyarakat yang dapat dilakukan dengan kampanye melalui media sosial, televisi, dan radio.

Kampanye bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang konservasi.

5. Membuat Papan Larangan.

Memasang papan larangan untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya melindungi burung dan habitatnya.

6. Pendidikan Lingkungan.

Dengan memasukkan pendidikan lingkungan ke dalam kurikulum sekolah dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang konservasi kepada generasi muda.

Baca juga: Intip Keseruan Haul Akbar Karahayon III dan Sedekah Bumi 2024 Pelataran Kaliandra Desa Banjarmangu

Peran Masyarakat

Masyarakat memiliki peran penting dalam konservasi seperti penghijauan, mengurangi penggunaan plastik, mendukung program konservasi dan ikut serta dalam kegiatan konservasi.

Oleh karena itu, konservasi burung dan SDA flora serta fauna di Desa Banjarmangu harus menjadi prioritas.

Pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi merupakan kunci untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi konservasi seperti kelompok penggiat konservasi Desa Banjarmangu sangat penting untuk meningkatkan upaya konservasi.

Seperti yang disampaikan 0leh Nuruk Hilal Eko Prayitno, pihak pemerintah desa menerbitkan peraturan desa (perdes) nomor 05 tahun 2021 tentang sumber daya alam hayati dan ekosistem di Desa Banjarmangu.

Konservasi burung dan SDA (flora dan fauna) di Desa Banjarmangu tidak hanya menjaga keanekaragaman hayati, tetapi juga mendukung pengembangan ekonomi yang berkelanjutan.

Maka, kita harus bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan hidup dan melestarikan keanekaragaman hayati di Desa Banjarmangu.***

Ditulis oleh: Siti Sundari (siswa MAN 1 Banjarnegara)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *