PONTIANAK, KABAR-DESAKU.COM – Kalimantan Barat memiliki banyak bangunan bersejarah yang mencerminkan kejayaan Islam dan budaya Melayu.
Dua di antaranya adalah Masjid Jami Keraton Sambas dan Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman.
Kedua Masjid tersebut memiliki nilai sejarah dan arsitektur khas, serta menjadi pusat kegiatan keagamaan, terutama saat bulan suci Ramadhan.
Ingin tahu seperti apa dan bagaimana kedua Masjid tersebut, baca hingga tuntas artikel ini.
Baca juga: Dugderan 2025: Tradisi Sambut Ramadan 144 Tahun Lalu yang Tak Lekang Zaman!
1. Masjid Jami Keraton Sambas
Masjid Jami Keraton Sambas terletak di Kabupaten Sambas, berdekatan dengan Keraton Sambas, yang menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Sambas pada masanya.
Masjid ini merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang mencerminkan kejayaan Islam di wilayah tersebut.
Ramadhan di Masjid Jami Keraton Sambas
Saat bulan Ramadhan tiba, masjid ini menjadi semakin ramai dengan berbagai kegiatan ibadah.
Masyarakat berbondong-bondong untuk melaksanakan shalat tarawih, tadarus Al-Qur’an, serta mengikuti ceramah keagamaan yang diadakan setiap malam.
Tradisi buka puasa bersama juga menjadi momen istimewa, di mana warga setempat berkumpul dan berbagi hidangan khas daerah.
Keunikan dan Keistimewaan
- Dekat dengan Keraton Sambas, mencerminkan hubungan erat antara agama dan pemerintahan pada masa Kesultanan Sambas.
- Material kayu ulin, yang terkenal tahan lama dan kokoh.
- Pusat kegiatan Ramadhan, seperti shalat tarawih, pengajian, dan buka puasa bersama.
Baca juga: Jangan Bentak Anak di Masjid! Kata-Kata Gus Baha Ini Bikin Orang Tua Mikir Ulang
2. Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman
Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman terletak di Kota Pontianak dan merupakan masjid tertua di Kalimantan Barat.
Masjid ini didirikan oleh Sultan Syarif Abdurrahman Al-Qadrie, pendiri Kesultanan Pontianak, pada tahun 1771.
Ramadhan di Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman
Bulan Ramadhan membawa suasana spiritual yang khas di masjid ini. Shalat tarawih berjamaah selalu dipadati jemaah dari berbagai penjuru kota.
Tadarus Al-Qur’an berlangsung sepanjang hari, terutama oleh santri dan masyarakat setempat.
Selain itu, masjid ini menjadi pusat distribusi takjil dan makanan berbuka bagi kaum dhuafa, yang mencerminkan semangat berbagi dan kepedulian sosial.
Keunikan dan Keistimewaan
- Lokasi strategis di tepi Sungai Kapuas, memberikan suasana religius yang khas saat Ramadhan.
- Masjid tertua di Kalimantan Barat, menjadi saksi sejarah perkembangan Islam di Pontianak.
- Tradisi berbagi takjil dan santunan, memperkuat nilai kebersamaan dan kepedulian sosial.
Masjid Jami Keraton Sambas dan Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan Ramadhan yang sarat makna.
Kedua masjid ini menjadi destinasi religi yang menarik bagi wisatawan dan masyarakat yang ingin merasakan kehangatan bulan suci di tengah nuansa sejarah Islam dan budaya Melayu di Kalimantan Barat.***