Mbah Guru Matematika: Berbagi Ilmu Lewat TikTok Muridnya dari Luar Negeri

PURWOREJO, KABAR-DESAKU.COM – Melan Achmad, “Mbah Guru Matematika” asal Purworejo Jawa Tengah, kini tengah menerapkan konsep dari Ki Hajar Dewantara.

Di mana Ki Hajar Dewantara sempat berpesan “Semua tempat adalah sekolah, semua orang adalah guru”.

Prinsip tersebut kini dijalani Melan Achmad atau “Mbah Guru Matematika” asal Purworejo ini.

Baginya usia sepuh tak menjadi halangan untuk terus menularkan ilmu hitung. Bahkan, pria 79 tahun itu mengajar lewat media sosial TikTok.

TikTok memang barang asing bagi pria kelahiran 1945 itu. Dari rumah kontrakannya di Pangenjurutengah, ia mengajar matematika melalui media sosial, yang kini digandrungi anak muda itu.

Baca juga: Ini Analisa Salah Satu Pangeran Muda Karaton Surakarta Hadiningrat, KPP Edwin Soeryo Putrakusumo Terkait Program Lapor Mas Wapres

“Saya tidak bisa TikTok. Ini dibantu anak saya untuk live. Awalnya saya ingin membagi ilmu melalui video, tapi kan yang nonton sedikit. Lalu ditawari, bagaimana kalau live TikTok. Saya setuju,” ujarnya, Senin (25/11/2024).

Awalnya, penonton siaran live akun Mbah Guru Matematika atau Bina Prestasi Siswa cuma segelintir. Namun, seiring waktu penontonnya semakin bertambah.

Apalagi, setelah selebriti Podcast Deddy Corbuzier mengundangnya pada siniar Close The Door. Pengikutnya bertambah, demikian pula penonton live TikTok-nya.

Melan bercerita, telah 50 tahun membagi ilmu hitung. Awalnya, ia hanya seorang guru di Aceh pada 1970.

Nasib membawanya merantau ke Purworejo, dan menjadi pengajar hingga 2018.

Sekarang, statusnya sebagai guru mata pelajaran telah selesai, dengan golongan terakhirnya 4B.

Baca juga: 5 Rahasia Kopi Nikmat yang Jarang Diketahui, Nomor 3 Bikin Kopi Jadi Lebih Mantap!

“Saya kini mengajar matematika lewat TikTok. Meski saya sudah hampir 80 tahun. Tapi saya tidak capek mengajar, wong sudah hobi dan sudah saya niatkan berbagi ilmu,” tuturnya.

Ia mengaku, muridnya tidak hanya berasal dari lokal Purworejo. Tetapi juga berasal dari seluruh Indonesia, bahkan mancanegara.

Pada Hari Guru 2024 ini, ia berpesan kepada para junior dan murid-murid virtualnya.

“Untuk guru, pertama cintai anak didik, cintai ilmu yang diajarkan, dan dengan guru hebat negara kuat. Untuk murid, jangan takut kesulitan, terutama matematika, terus belajar,” pungkas Melan.

Peringatan hari guru nasional ini dapat dijadikan momentum berbenah dan membangkitkan kembali harmonisasi pendidikan.***




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *