KABAR-DESAKU.COM – Pasca menyatunya Partai Golkar dengan memberikan dukungan resmi kepada Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri sebagai Cagub & Cawagub Sulteng periode 2024-2029, jelas menegaskan betapa superiornya kedua pasangan ini mempersiapkan segala sesuatunya buat kekuatan riil menempatkan mereka sebagai pemimpin Sulteng.
Yang kita pahami dari seorang Ahmad Ali sebagai petarung sejati di pentas politik Republik ini, tentunya tidak ingin kehilangan muka, apalagi dianggap kaleng-kaleng menghadapi event kontestasi selevel Pilgub Sulteng.
Bermodal dengan dukungan Partai Nasdem, Partai Gerindra, PAN, PPP, PKB, P Hanura, Perindo, PSI dan Partai Ummat, menegaskan bahwa Ahmad Ali dan Aljufri benar-benar mengawal setiap lini sektor basis kekuatan dengan seksama.
Dan kini, kehadiran Partai Golkar sebagai partai lawas yang kini hasil pileg 2024 memiliki 8 kursi di DPRD Provinsi Sulteng, tentunya memberikan multi efek player kepada khalayak, bahwa kontestasi ini bukan hanya persoalan sekedar memenangkan pertarungan, namun lebih daripada itu, harga diri yang dilumuri harkat dan derajat, wajib dibingkai menjadi marwah dan martabat yang mumpuni.
Baca juga: Head To Head Edy Vs Bobby di Pilgubsu, Terkait Dukungan, DPW CAS Sumut Menunggu Instruksi DPP CAS
Dengan Ahmad Ali & Aljufri resmi didukung Golkar ini tidak hanya memperkuat posisi pasangan ini dalam persaingan Pilkada, tetapi juga memberikan sinyal kuat bahwa Golkar serius dalam menciptakan perubahan di Sulawesi Tengah.
Dalam sebuah langkah politik yang dinantikan banyak pihak, Partai Golkar akhirnya memberikan dukungan resminya kepada bakal calon Gubernur Sulawesi Tengah, Ahmad Ali & Abdul Karim Aljufri sebagai bakal calon Wakil Gubernur.
Ahmad Ali, yang kini resmi mengantongi surat B1-KWK dari Partai Golkar, siap melangkah dengan penuh keyakinan dalam kontestasi politik di Sulawesi Tengah.
Pasangan Ahmad Ali dengan Abdul Karim Al-Jufri sebagai calon Wakil Gubernur dianggap sebagai kombinasi yang kuat oleh Golkar, yang melihat potensi besar dari pasangan ini untuk memimpin provinsi tersebut.
Baca juga: Golkar Resmi Dukung Ahmad Ali-Abdul Karim di Pilkada Sulteng
Keputusan partai untuk mendukung Ahmad Ali bukanlah keputusan yang diambil secara sembarangan.
Golkar tentunya melihat bahwa Ahmad Ali memiliki visi dan komitmen yang kuat untuk membangun Sulawesi Tengah.
Bersama Abdul Karim Al-Jufri, Golkar yakin mereka akan membawa harapan baru bagi masyarakat Sulawesi Tengah.
Dengan mengusung pasangan ini, Golkar berkomitmen untuk mengawal visi besar yang diusung Ahmad Ali, yakni “Harapan Baru! Sulawesi Tengah Baru!”.
Baca juga: Perangkat Desa Bagaimana Kepastian Hukumnya Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Visi ini mencerminkan ambisi Ahmad Ali & Aljufri untuk melakukan reformasi dan mendorong kemajuan di provinsi yang memiliki potensi besar namun masih menghadapi berbagai tantangan tersebut.
Ahmad Ali, yang dikenal sebagai politisi berpengalaman, tentunya akan menjalankan amanah itu dengan sebaik-baiknya.
Dukungan dari Partai Golkar merupakan amanah yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya.
Kesiapan Ahmad Ali & Aljufri membawa Sulawesi Tengah menuju perubahan yang lebih baik, sesuai dengan harapan masyarakat.
Tentu saja, langkah Golkar untuk mendukung Ahmad Ali di Pilkada Sulawesi Tengah ini juga didasarkan pada hasil evaluasi dan pertimbangan yang matang dari partai.
Golkar melihat bahwa pasangan ini memiliki kapasitas untuk mewujudkan janji-janji politik mereka dan merealisasikan program-program yang berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat.
Dengan demikian, Pilkada Sulawesi Tengah tidak lagi sekadar menjadi ajang perebutan kekuasaan, tetapi juga medan tempur ide dan visi untuk masa depan provinsi ini.
Ahmad Ali & Aljufri yang kini didukung oleh salah satu partai politik terbesar di Indonesia, semakin percaya diri untuk memenangkan hati rakyat dan membawa perubahan yang diinginkan.
Sebagai bakal calon Gubernur dan Bakal Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Ahmad Ali & Aljufri kini memikul tanggung jawab besar.
Bukan hanya untuk memenangkan Pilkada, tetapi juga untuk mewujudkan harapan-harapan baru yang telah ia janjikan kepada masyarakat.
Dukungan Golkar ini tentu menjadi lanjutan yang kuat dalam perjalanan politik seorang Ahmad Ali menuju kursi Gubernur Sulawesi Tengah.
Baca juga: Pantau Tumbuh Kembang Anak, KB Setya Rini Desa Gembongan Banjarnegara Laksanakan Hal Ini
Dengan semua mata tertuju pada Pilkada ini, waktu yang akan membuktikan apakah pasangan Ahmad Ali dan Abdul Karim Al-Jufri mampu memenuhi ekspektasi dan membawa Sulawesi Tengah ke arah yang lebih cerah.
Bagi Golkar, ini adalah pertaruhan besar, dan dukungan mereka kepada Ahmad Ali menunjukkan keyakinan bahwa perubahan positif bisa diwujudkan.
Ahmad Ali, dengan segala pengalaman dan dukungan yang kini ia miliki, siap menghadapi tantangan dan menjadikan Sulawesi Tengah sebagai provinsi yang lebih maju dan sejahtera.
Ahmad Ali dan Aljufri Resmi Didukung Pilkada Sulawesi Tengah kini menjadi semakin menarik untuk disimak, dengan Ahmad Ali beserta pasangannya di garis depan perubahan.
Arah Perubahan ‘Harapan Baru! Sulawesi Tengah Baru!’
Kepemimpinan suatu pemerintahan baik tingkat pusat maupun daerah, membutuhkan kecakapan dalam dua hal yang tak terpisahkan, yaitu teknokratik dan politik.
Tekanan wacana di wilayah publik (di antaranya pejabat, politisi, aktivis, dan media massa) terlalu banyak mengedepankan aspek politik.
Tentu politik penting, tetapi orang sering lupa bahwa kemampuan teknokratik adalah syarat pokok berlangsungnya perubahan.
Ketepatan teknokratik bisa memperbesar dukungan politik, bahkan manajemen politik bisa dikelola secara teknokratik.
Baca juga: Sering Dicampakan Begitu Saja, Ternyata Ini Rahasia Super Lengkuas
Keadaan yang ingin dicapai, belum menjadi kerangka kebijakan untuk membawa perubahan sosial ekonomi menuju kesejahteraan.
Pertimbangan apa yang ada di balik persentase dan apa yang disebut “tahap-tahap”.
Seperti skema perubahan mana pun, harus ada rasional kondisi struktural yang ingin diubah dan jadi perubahan kelembagaan macam apa.
Teknokratik dan politik Kepemimpinan suatu pemerintahan membutuhkan kecakapan dalam dua hal yang tak terpisahkan, yaitu teknokratik dan politik.
Tekanan wacana di wilayah publik (di antaranya pejabat, politisi, aktivis, dan media massa) terlalu banyak mengedepankan aspek politik.
Tentu politik penting, tetapi orang sering lupa bahwa kemampuan teknokratik adalah syarat pokok berlangsungnya perubahan.
Indonesia sejak reformasi telah jauh mengabaikan aspek teknokratik dan pengetahuan untuk memimpin perubahan, dengan pengecualian program good governance yang didorong organisasi asing.
Arah kebijakan terlalu banyak dipimpin oleh isu populer seperti penanganan kemiskinan, membantu ekonomi kerakyatan, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Tanpa arahan kerangka pengetahuan, tidak akan ada pembangunan yang berkualitas dan berkelanjutan, bahkan bisa mengancam demokrasi.
Suatu perubahan harus dipikirkan secara sistematis dan proses adopsinya harus dengan dukungan kelembagaan dan politik yang kuat.
Baca juga: Daftar Perangkat Desa, Pahami Syarat dan Batasan Usia
Kepemimpinan politik diperlukan untuk fokus, komitmen dan alokasi material.
Riset bukan hanya tentang pengetahuan, juga bagaimana mentransformasi kelembagaan.
Dan tentunya ‘Harapan Baru! Sulawesi Tengah Baru’ akan menjadi kenyataan jika Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri kelak selaku Gubernur dan Wakil Gubernur dapat mentransformasi kelembagaan di kegubernuran dan fokus terhadap komitmen dan alokasi material.***
Ditulis Oleh: Maulana Maududi (Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Central Analisa Strategis – DPP CAS)