BANJARNEGARA, KABAR-DESAKU.COM – Jika mendengar nama “Jembatan Paris”, mungkin yang terbayang adalah suasana romantis di tepi Sungai Seine, Prancis. Tapi tunggu dulu, siapa sangka Banjarnegara juga punya “Jembatan Paris” yang tak kalah menarik? Yup, jembatan ini bukan sekadar penghubung dua desa—tapi juga menjadi ikon lokal yang penuh cerita, mitos, dan potensi wisata yang luar biasa.
Jembatan Paris terletak di Desa Karangkemiri, Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara. Untuk sampai ke sini, kamu cukup berkendara sekitar 30–45 menit dari pusat kota Banjarnegara.
Jembatan ini membentang anggun di atas Waduk Mrica, menyuguhkan panorama alam yang menawan—air tenang, angin semilir, dan perbukitan hijau yang menyegarkan mata.
Meski namanya “Paris”, jembatan ini tidak ada kaitannya dengan Menara Eiffel atau kota mode dunia. Nama “Jembatan Paris” muncul dari warga sekitar yang menganggap suasana jembatan ini mirip dengan jembatan-jembatan romantis di Eropa.
Baca juga: Gunung Pakuwaja: Permata Tersembunyi di Dataran Tinggi Dieng
Konon, dulunya jembatan ini dibangun sebagai akses penghubung antara Desa Karangkemiri dan Kandangwangi yang dipisahkan oleh Waduk Mrica. Sejak itulah, jembatan ini menjadi bagian penting dari aktivitas harian warga.
Seperti banyak tempat ikonik lainnya di Indonesia, Jembatan Paris juga tak lepas dari cerita mistis. Warga sekitar kadang mendengar suara-suara aneh saat malam tiba, bahkan ada yang mengaku melihat penampakan misterius.
Mitos ini makin memperkuat aura magis jembatan, apalagi jika kamu berkunjung saat senja atau dini hari—suasananya memang cukup sunyi dan menegangkan.
Potensi Wisata yang Belum Banyak Tersentuh
Sisi romantis jembatan ini juga tak bisa diabaikan. Banyak pasangan muda yang sengaja datang untuk menikmati sunset atau sekadar berbincang santai di tengah angin sore. Suasana alam dan getaran jembatan saat dilintasi justru menambah kesan mendalam bagi siapa pun yang berkunjung.
Sayangnya, keindahan dan potensi wisata Jembatan Paris masih belum tergarap maksimal. Padahal, kalau dikembangkan, tempat ini bisa jadi daya tarik wisata baru di Banjarnegara.
Bayangkan jika ada kafe kecil di tepi waduk, perahu wisata, atau bahkan festival lokal tahunan—pasti seru dan bisa mengangkat perekonomian warga sekitar.
Harapan sederhana yang dapat direkomendasikan, semoga pemerintah atau komunitas lokal mau ikut turun tangan mempercantik dan mempromosikan Jembatan Paris ini. Karena selain indah, jembatan ini punya nilai sejarah dan budaya yang patut dijaga.***