Menjelajahi Keindahan Desa Wisata Rahtawu: Pesona Alam dan Budaya di Lereng Muria

KUDUS, KABAR-DESAKU.COM – Terletak di lereng Pegunungan Muria, Desa Wisata Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menjadi destinasi unggulan yang menyajikan panorama alam menawan, kearifan lokal, dan suasana pedesaan yang menyejukkan.

Desa ini menjadi tempat ideal untuk wisatawan yang ingin “melarikan diri” sejenak dari hiruk-pikuk kota dan menikmati ketenangan alam serta kekayaan budaya Jawa.

Salah satu daya tarik utama Rahtawu adalah keberadaan Kali Gelis (Kali Pethuk), sungai alami dengan air jernih yang mengalir dari mata air Pegunungan Muria.

Sungai ini menjadi tempat favorit wisatawan untuk bermain air, berendam, atau sekadar menikmati semilir angin sambil bersantai di bawah pepohonan rindang.

Tak jauh dari sungai, terdapat Joglo Dopang, sebuah kompleks wisata yang menawarkan kolam renang alami tanpa kaporit, restoran lesehan, area bermain anak, hingga fasilitas ibadah. Tiket masuknya pun sangat terjangkau, hanya Rp 10.000 per orang.

Baca juga: 10 Ide Usaha Sampingan di Desa yang Menjanjikan dan Mudah Dimulai

Ingin pengalaman yang lebih unik? Wisatawan bisa mencoba Rahtawood Highland, area camping modern dengan fasilitas lengkap.

Bagi pecinta ketinggian dan spot instagramable, Seribu Batu Semliro menawarkan pemandangan menawan dan tangga batu yang eksotis. Sedangkan untuk petualang sejati, Air Terjun Kali Banteng setinggi 20 meter siap menyegarkan tubuh dan pikiran.

Warisan Budaya dan Nilai Spiritual yang Kuat

Rahtawu tidak hanya menyuguhkan keindahan alam, tetapi juga menyimpan nilai-nilai spiritual dan budaya yang kuat.

Di desa ini terdapat lebih dari 60 petilasan tokoh pewayangan dan leluhur, seperti Eyang Sakri dan Abiyoso.

Warga desa memiliki kepercayaan dan tradisi unik, seperti pantangan menggelar wayang kulit, sebuah larangan yang diwariskan turun-temurun demi menjaga keharmonisan desa.

Baca juga: Menyusuri Desa Wisata Kampung Blekok Situbondo: Menyaksikan Burung dan Hutan Mangrove di Jawa Timur

Setiap tahun, warga Rahtawu juga menggelar Sedekah Bumi dan Langen Tayub, dua perayaan adat yang mencerminkan rasa syukur atas hasil panen serta keharmonisan hidup dengan alam.

Dikelola Mandiri oleh BUMDes

Keberhasilan Desa Rahtawu sebagai destinasi wisata tidak lepas dari peran aktif BUMDes Utama Karya Rahtawu yang mengelola berbagai objek wisata berbasis potensi lokal.

Dengan pendekatan Community Based Tourism, warga dilibatkan dalam pengelolaan destinasi secara langsung, baik sebagai pengelola, pemandu wisata, hingga pelaku UMKM.

BUMDes juga merancang pengembangan wisata berkelanjutan melalui masterplan jangka panjang, termasuk pembangunan glamping, desa tematik, dan wisata perkebunan kopi.

Langkah ini menunjukkan bahwa desa mampu tumbuh secara mandiri dan modern tanpa kehilangan akar budayanya.

Baca juga: 5 Tempat Rekomendasi Sate Kebo Kudus: Kuliner Legendaris Bernuansa Toleransi

Meski menawarkan pengalaman wisata yang lengkap, akses menuju Desa Rahtawu perlu perhatian.

Jalan yang sempit, berkelok, dan sebagian rusak membuat perjalanan membutuhkan kehati-hatian, terutama saat musim hujan.

Pemerintah setempat pun sedang mengupayakan perbaikan infrastruktur agar kenyamanan pengunjung semakin meningkat.

Dengan tiket masuk mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 10.000, Desa Wisata Rahtawu menjadi pilihan tepat untuk liburan keluarga, wisata religi, hingga healing di alam terbuka.

Keindahan pegunungan, jernihnya air pegunungan, kekayaan tradisi, dan keramahan warganya menjadikan Rahtawu sebagai “permata tersembunyi” di lereng Muria yang layak dikunjungi.***




13 thoughts on “Menjelajahi Keindahan Desa Wisata Rahtawu: Pesona Alam dan Budaya di Lereng Muria

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *