KABAR – DESAKU. COM – Musim tandur tiba, dan bagi masyarakat pedesaan yang mayoritas penduduknya adalah petani, seperti di Desa Adipasir, Kecamatan Rakit, Banjarnegara dua istilah ini menjadi sangat penting untuk diketahui oleh anak-anak desa:
Istilah dalam musim tandur padi yang menjadi turun temurun adalah “ndaut” dan “tandur”.
Kedua istilah ini menggambarkan proses yang esensial dalam pertanian, khususnya dalam menanam padi.
Baca Juga : Senam Lansia Desa Adipasir: Aktivitas Sehat Setiap Minggu Pagi
Ndaut: Mencabut dan Mengikat Benih Padi
Istilah “ndaut” merujuk pada proses mencabut benih padi satu per satu untuk kemudian diikat dalam kelompok-kelompok kecil.
Proses ini dilakukan untuk mempermudah langkah berikutnya dalam penanaman padi.
Ndaut merupakan langkah awal yang penting dalam musim tanam padi, memastikan benih siap untuk ditanam di sawah yang telah disiapkan.
Baca Juga : Warga Desa Wajib Paham! Ini Dia Manfaat Ampas Kopi yang Jarang Diketahui
Tandur: Menanam Padi dengan Teknik Menata Mundur
Setelah proses ndaut, langkah berikutnya adalah “tandur”.
Tandur adalah proses penanaman padi yang dilakukan secara tradisional oleh para petani, biasanya oleh ibu-ibu tani.
Menariknya, proses ini sering dilakukan dengan berjalan mundur, sebuah teknik yang telah digunakan turun-temurun untuk memastikan penanaman padi dilakukan dengan rapi dan merata.
Baca Juga : Hak Perangkat Desa Sesuai UU Nomor 3 Tahun 2024, Nomor 5 dan 9 Jarang Diketahui
Melestarikan Budaya Pertanian di Era Modern
Di era modern ini, istilah seperti ndaut dan tandur mungkin sudah terdengar asing bagi anak-anak yang lebih akrab dengan teknologi canggih dan kehidupan perkotaan.
Namun, memahami dan melestarikan istilah-istilah ini sangat penting untuk menjaga kelangsungan budaya pertanian yang telah menjadi bagian dari identitas masyarakat pedesaan.
Dengan mengenal ndaut dan tandur, anak-anak desa dapat memahami betapa pentingnya setiap tahapan dalam proses menanam padi.
Baca Juga : Pesona Desa Gendongan: Pusat Budi Daya Anggrek Berkualitas Ekspor
Ini bukan hanya tentang menanam makanan, tetapi juga tentang menghargai kerja keras para petani yang memastikan ketersediaan pangan bagi kita semua.
Melalui pendidikan dan kesadaran, mari kita uri-uri atau melestarikan pembelajaran tentang pertanian.
Dengan begitu, di tengah pemandangan musim tanam padi, istilah ndaut dan tandur akan tetap hidup dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, menjaga tradisi yang telah ada sejak lama tetap relevan bagi generasi mendatang.***
Keren kak, mengingatkan kita akan pertanian dan Desa sebagai garda terdepan ketahanan pangan
Terima kasih kak, kami mencoba untuk terus memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk membangun Indonesia berawal dari Desa