BANDUNG, KABAR-DESAKU.COM – Pasar Kreatif Bandung 2025 kembali hadir dan sukses menarik perhatian masyarakat. Dari delapan mal yang menjadi lokasi penyelenggaraan, saat ini sudah berlangsung di empat mal, yakni d’Botanica, Paris Van Java Mall, 23 Paskal, dan Kings Shopping Center.
Di 23 Paskal, kegiatan ini menghadirkan 46 partisipan yang menampilkan beragam produk mulai dari fesyen, home dekor, kriya, aksesoris, hingga makanan dan minuman dalam kemasan.
dilansir dari laman resmi Pemkot Bandung, Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, bersama Sekretaris Daerah Kota Bandung, Iskandar Zulkarnain, turut hadir di Pasar Kreatif Bandung 2025 di 23 Paskal, Jalan Pasir Kaliki, Jumat (29/8/2025).
Hadir pula Wakil Ketua Dekranasda Kota Bandung, Fitriana Erwin, dan Wakil Ketua Harian 1 Dekranasda Kota Bandung, Dewi Pertiwi.
Dalam kunjungannya, Erwin menyempatkan diri mencicipi produk UMKM berupa bawang goreng. Ia mengakui cita rasa produk lokal Kota Bandung begitu khas dan nikmat.
Baca juga: Menjelajahi Keindahan Desa Wisata Rahtawu: Pesona Alam dan Budaya di Lereng Muria
“Di sini ada bawang goreng juga kacang, pastinya enak. Saya yakin UMKM di kita itu sangat memperhatikan rasa,” ujar Erwin.
Erwin juga menyampaikan apresiasinya kepada pihak mal yang berkolaborasi dengan Pemkot Bandung dalam mendukung Pasar Kreatif Bandung 2025.
“Terima kasih kepada pihak 23 Paskal dan mal lainnya yang mendukung kegiatan ini. Alhamdulillah bisa menampung pelaku usaha, sesuai dengan paradigma Kota Bandung yaitu gotong royong,” tambahnya.
Tidak hanya dari sisi pemerintah, para pelaku usaha juga merasakan manfaat langsung dari acara ini.
Salah satunya Deti, pemilik brand fesyen Kelir Binangkit, yang mengaku omzet usahanya meningkat selama mengikuti Pasar Kreatif Bandung 2025.
“Alhamdulillah terbantu, berjalan 7 hari ini lumayan omzetnya,” ungkapnya.
Baca juga: Kedai 181 Bandung: Kuliner Khas Aceh dengan Sentuhan Keramik Estetik
Pasar Kreatif Bandung 2025 menjadi bukti nyata kolaborasi antara pemerintah, pusat perbelanjaan, dan pelaku usaha untuk memperkuat eksistensi UMKM lokal sekaligus menggerakkan roda perekonomian Kota Bandung.***

























