KABAR-DESAKU.COM – Di tengah tren kuliner modern yang terus berkembang, makanan tradisional justru mulai dilirik sebagai ladang bisnis yang menjanjikan.
Salah satunya adalah thiwul, olahan singkong khas Jawa yang dulu dikenal sebagai makanan rakyat kini menjelma menjadi produk bernilai jual tinggi.
Dengan inovasi dan kemasan yang tepat, thiwul bisa menjadi bisnis yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga turut melestarikan budaya lokal.
Kenapa Harus Thiwul?
1. Bahan Baku Melimpah dan Murah
Indonesia, terutama daerah pedesaan, memiliki pasokan singkong yang melimpah.
Harga bahan bakunya terjangkau dan mudah didapat, membuat modal awal bisnis ini tergolong rendah.
2. Produk Tradisional yang Mulai Diminati Kembali
Gaya hidup sehat dan tren “back to nature” membuat banyak orang mencari makanan berbahan alami.
Thiwul yang bebas gluten, tinggi serat, dan rendah gula menjadi alternatif camilan sehat.
3. Fleksibel untuk Diolah dan Dikreasikan
Thiwul bisa dijadikan berbagai produk turunan, seperti: thiwul kukus, thiwul instan, thiwul goreng, thiwul kering (snack), hingga thiwul topping kekinian dengan keju, coklat, atau susu.
Baca juga: 10 Ide Usaha Sampingan di Desa yang Menjanjikan dan Mudah Dimulai
Ide-Inovasi Produk Berbasis Thiwul
Berikut beberapa contoh produk kreatif yang bisa dijadikan peluang bisnis:
1. Thiwul Instan dalam Kemasan
- Cukup diseduh atau dikukus kembali di rumah.
- Tahan lama dan praktis sebagai oleh-oleh.
- Target pasar: wisatawan, toko oleh-oleh, e-commerce.
2. Snack Thiwul Kering
- Digoreng kering seperti keripik atau dibentuk bola kecil (thiwul balls).
- Diberi rasa seperti pedas, keju, balado, BBQ.
- Cocok untuk pasar remaja dan anak muda.
3. Thiwul Premium Topping Kekinian
- Dijual hangat dengan topping meses, keju, susu, gula aren cair, atau oreo.
- Dikemas dalam box menarik untuk take away atau layanan pesan antar.
- Sangat potensial di lokasi-lokasi wisata dan pusat kota.
4. Produk Frozen Thiwul
- Dibekukan dalam bentuk siap kukus untuk pasar luar kota.
- Memiliki masa simpan lebih panjang.
Baca juga: Thiwul: Makanan Tradisional Kaya Sejarah, Lezat, dan Penuh Manfaat
Kalkulasi Modal Awal Sederhana (Skala UMKM)
Berikut ini kalkulasi modal yang perlu dipersiapkan untuk memulai usaha skala UMKM.
| Kebutuhan | Estimasi Biaya |
|---|---|
| Tepung gaplek (50 kg) | Rp 300.000 |
| Gula, garam, kelapa | Rp 150.000 |
| Kemasan (plastik/box) | Rp 250.000 |
| Peralatan kukus, blender, timbangan, dll | Rp 1.500.000 |
| Branding dan promosi awal | Rp 500.000 |
| Total Awal | ± Rp 2.700.000 |
Dengan modal kurang dari Rp 3 juta, pelaku usaha sudah bisa memulai bisnis skala kecil dari rumah.
Strategi Pemasaran yang Bisa Diterapkan
Berbagai strategi di bawah ini dapat dilakukan untuk memulai memasarkan produk berbahan dasar thiwul.
- Digital marketing: jual di marketplace (Shopee, Tokopedia, TikTok Shop), gunakan Instagram dan WhatsApp Business untuk promosi lokal.
- Kemitraan oleh-oleh, titip jual di toko oleh-oleh, kantin sekolah, warung kopi, atau pusat wisata kuliner.
- Event lokal dan pasar tradisional
- Ikut bazar UMKM, car free day, atau festival kuliner.
- Label halal dan Izin Usaha, urus PIRT dan label halal untuk memperluas kepercayaan konsumen dan jangkauan distribusi.
Baca juga: 3 Kuliner Khas Desa Bilebante Lombok Tengah Bikin Nagih dan Betah
Bisnis thiwul bukan sekadar usaha menjual makanan, tetapi juga bentuk kontribusi dalam melestarikan kearifan lokal dan membuka lapangan kerja.
Dengan sentuhan inovasi dan semangat kewirausahaan, thiwul bisa naik kelas menjadi produk unggulan nasional, bahkan ekspor.
Sudah saatnya makanan tradisional seperti thiwul tidak hanya dikenal karena sejarahnya, tetapi juga karena keberhasilannya dalam membangun ekonomi rakyat.***

























