Petilasan Nyai Bagelen: Jejak Leluhur dan Larangan Unik di Purworejo

PURWOREJO, KABAR-DESAKU.COM – Petilasan Nyai Bagelen terletak di Desa Bagelen, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Tempat ini dipercaya sebagai jejak keberadaan Nyai Ageng Bagelen, sosok legendaris yang dianggap sebagai cikal bakal Kabupaten Purworejo.

Selain menyimpan nilai sejarah, petilasan ini juga dikenal dengan mitos dan larangan unik yang masih dipercayai oleh masyarakat setempat.

Baca juga: Dugderan 2025: Tradisi Sambut Ramadan 144 Tahun Lalu yang Tak Lekang Zaman!

Sejarah dan Legenda Nyai Bagelen

Menurut cerita rakyat, nama Bagelen berasal dari negeri Medangkamulan atau Medang Gele yang diperintah oleh Sri Prabu Kandiawan.

Beliau memiliki lima putra, dan putra sulungnya, Sri Panuwun, memiliki keahlian dalam pengairan, pertanian, dan pemerintahan.

Wilayah yang ia pimpin kemudian dikenal sebagai Bagelen.

Sosok Nyai Bagelen, yang memiliki nama asli Ratu Diyah Ayu Roro Wetan, diyakini sebagai tokoh utama dalam sejarah daerah ini.

Ia dikenal karena jasanya dalam pengembangan wilayah serta perannya sebagai leluhur masyarakat setempat.

Keberadaannya masih dihormati hingga saat ini, terbukti dengan banyaknya peziarah yang datang ke petilasan ini untuk berdoa dan meminta berkah.

Keunikan dan Mitos yang Melekat

Selain nilai sejarahnya, Petilasan Nyai Bagelen juga memiliki beberapa mitos dan pantangan yang hingga kini masih dijaga oleh masyarakat setempat.

Salah satu kepercayaan yang paling dikenal adalah larangan menanam kedelai dan memelihara sapi di wilayah Bagelen.

Mitos ini berawal dari sebuah cerita rakyat yang menyebutkan bahwa Nyai Bagelen pernah berselisih dengan seorang tokoh bernama Pangeran Jaka Awu-Awu.

Perselisihan ini berujung pada sumpah yang mengikat masyarakat Bagelen untuk tidak menanam kedelai dan beternak sapi.

Hingga kini, larangan ini tetap dipegang teguh oleh warga sekitar, yang percaya bahwa melanggarnya dapat membawa kemalangan.

Baca juga: Berkunjung Ke Purworejo Pastikan Kunjungi 3 Pantai Ini Dijamin Terkenang

Petilasan sebagai Tempat Wisata Religi

Petilasan Nyai Bagelen tidak hanya menjadi situs sejarah, tetapi juga dikenal sebagai tempat wisata religi yang sering dikunjungi oleh para peziarah.

Banyak orang datang ke sini untuk berziarah dan berdoa, terutama saat menjelang pemilihan umum atau momen-momen penting dalam hidup mereka.

Pejabat dan tokoh masyarakat juga sering berkunjung ke petilasan ini untuk memohon restu sebelum menghadapi berbagai urusan penting.

Fenomena ini menunjukkan bahwa Petilasan Nyai Bagelen masih memiliki daya tarik spiritual yang kuat di tengah masyarakat modern.

Peninggalan Sejarah dan Akses Lokasi

Di kompleks petilasan, terdapat sejumlah makam kuno serta peninggalan bersejarah berupa stupa-stupa yang diperkirakan berasal dari abad ke-9.

Keberadaan peninggalan ini menunjukkan bahwa wilayah Bagelen memiliki sejarah panjang yang kaya akan budaya.

Akses menuju Petilasan Nyai Bagelen cukup mudah. Lokasinya berada sekitar 10 kilometer dari pusat kota Purworejo dan dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.

Papan petunjuk yang tersedia juga memudahkan pengunjung untuk menemukan lokasi ini.

Baca juga: Mbah Guru Matematika: Berbagi Ilmu Lewat TikTok Muridnya dari Luar Negeri

Petilasan Nyai Bagelen adalah tempat yang sarat akan sejarah dan budaya.

Dengan legenda menarik, mitos yang masih dipercaya, serta peninggalan sejarah yang mengesankan.

Tempat ini menjadi destinasi yang menarik bagi mereka yang ingin mengenal lebih dalam tentang warisan leluhur dan tradisi masyarakat Purworejo.

Bagi para pencari ketenangan, peziarah, maupun pecinta sejarah, Petilasan Nyai Bagelen menawarkan pengalaman unik yang tidak hanya mengajak untuk menyelami masa lalu, tetapi juga memahami bagaimana warisan budaya masih hidup dalam kehidupan masyarakat hingga saat ini.***




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *