PLTA Mrica Banjarnegara, Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

KABAR-DESAKU.COM – Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Panglima Besar Soedirman atau oleh masyarakat sekitar dikenal dengan sebutan PLTA Mrica di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menjadi salah satu contoh nyata pemanfaatan sumber daya alam yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

PLTA yang memanfaatkan aliran Sungai Serayu di Banjarnegara ini tidak hanya menghasilkan energi listrik yang bersih, tetapi juga mengedepankan prinsip keberlanjutan.

PLTA Mrica memiliki kapasitas terpasang sebesar 3 x 60 MW menyuplai kebutuhan energi listrik di Jawa dan Bali, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang menimbulkan polusi udara.

Baca Juga: Menggunakan Listrik Secara Berlebihan, Berpengaruhkah Bagi Kehidupan?

Proses pembangkitannya memanfaatkan teknologi modern yang efisien dan minim dampak lingkungan.

Listrik di PLTA Mrica dihasilkan dengan membendung aliran air Sungai Serayu yang disalurkan ke power intake untuk memutar turbin, kemudian generator mengubah energi kinetik menjadi energi listrik.

Selain itu, Waduk Panglima Besar Soedirman juga berfungsi sebagai pengendali banjir dan juga dimanfaatkan untuk irigasi pertanian.

Keunggulan utama PLTA Mrica adalah penggunaan air untuk memproduksi listrik sehingga tidak menimbulkan polusi udara dan berfungsi sebagai black start, yaitu kemampuan pembangkit listrik melakukan start mandiri tanpa suplai listrik dari jaringan luar.

Kemampuan ini sangat penting, terutama jika terjadi gangguan total pada sistem pembangkitan listrik.

Baca Juga: Masih Perlukah Berhemat Listrik?

Dalam konteks perubahan iklim yang semakin mendesak, PLTA Mrica menjadi salah satu solusi untuk mengurangi emisi karbon.

Dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan, Indonesia menunjukkan langkah nyata dalam upaya global menuju keberlanjutan.

Melalui PLTA Mrica, Banjarnegara tidak hanya berperan dalam penyediaan energi bersih, tetapi juga dalam pelestarian lingkungan dan pengembangan masyarakat.

PLTA Mrica menjadi model pembangkit listrik yang tidak hanya fokus pada produksi energi, tetapi juga pada tanggung jawab sosial dan lingkungan yang lebih luas.

Keberhasilan PLTA Mrica diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan, serta mendorong kesadaran akan pentingnya keberlanjutan dalam setiap aspek kehidupan.

Baca Juga: Semua Harus Punya! 10 Kegunaan PLN Mobile untuk Mempermudah Masyarakat

Tidak hanya menghasilkan listrik yang ramah lingkungan, PLTA juga membutuhkan daya dukung lingkungan agar bisa menghasilkan listrik secara berkesinambungan.

Oleh karena itu, PT Indonesia Power UBP Mrica melakukan konservasi di daerah hulu Sungai Serayu untuk mencegah erosi yang akan bermuara di Waduk Mrica.

Komitmen ini diwujudkan melalui pembinaan kelompok tani dan penanaman Kopi Senggani di Desa Pegundungan, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara.

Kopi Senggani yang ditanam di Pegundungan tidak hanya berfungsi melestarikan lingkungan, tetapi juga menghasilkan kopi berkualitas tinggi, bahkan berhasil meraih penghargaan sebagai juara kopi nasional.

Lebih penting dari itu, Kopi Senggani secara nyata telah meningkatkan taraf perekonomian para petani setempat.

Petani yang sebelumnya menanam sayur, kini beralih memilih menanam Kopi Senggani yang nilai keekonomiannya lebih tinggi.

Selain itu, kopi merupakan tanaman tahunan yang berusia panjang, sehingga tidak perlu berkali-kali mengolah lahan seperti ketika menanam sayuran.

Terbaru, PT Indonesia Power UBP Mrica membangun Rumah Produksi Pupuk Organik di Desa Pegundungan, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara.

Terobosan ini dilakukan untuk membantu petani mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang sulit didapat dan harganya mahal.

Pupuk organik ini memiliki banyak keunggulan yang signifikan, yaitu murah dan bisa diproduksi sendiri oleh petani dengan bahan baku yang mudah didapat dari lingkungan sekitar seperti kotoran hewan, sabut kelapa dan debog atau batang pohon pisang.

Penggunaan pupuk organik telah terbukti efektif meningkatkan struktur tanah dan pertumbuhan tanaman.

Dalam uji coba lapangan, tanaman kopi yang hampir mati berhasil pulih dan berbuah setelah pemberian pupuk organik cair dengan metode diinfus.

PT Indonesia Power UBP Mrica selaku pengelola Waduk Panglima Besar Soedirman menunjukkan kiprahnya sebagai pembangkit listrik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan juga memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat melalui pertanian yang berkelanjutan, sekaligus menjadi pelopor agen perubahan dalam menjaga kelestarian lingkungan.***

Ditulis oleh: Darno (Peserta lomba menulis artikel Hari Listrik Nasional yang diselenggarakan oleh Rumah Baca Purnama)




One thought on “PLTA Mrica Banjarnegara, Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *