KABAR-DESAKU.COM – Satu hal yang patut penulis sampaikan adalah, kenyataan bahwa sosok Ahmad Ali benar-benar dicintai dan disayangi mayoritas masyarakat Sulawesi Tengah, bukanlah isapan jempol belaka.
Mungkin jika selama ini, banyak orang yang mengatakan jika popularitas seorang Ahmad Ali sebagai calon Gubernur Sulawesi Tengah yang digembar-gemborkan berada di level tertinggi, hanyalah setingan belaka.
Namun tudingan yang terkesan tendensius itu pada kenyataannya sangat tidak beralasan sama sekali.
Terbukti saat penulis hanya masih mendeteksi keilmiahan dari survei acak face to face kepada beberapa kalangan masyarakat, baik itu ASN, pedagang dan profesi lainnya, mayoritas di angka 70% dari sample tersebut, menyebutkan bahwa mereka mengenal Ahmad Ali.
Baca juga: Dunia Ini Hanya Sementara Kawan! Gus Baha: Koyo Mung Mampir Ngombe
Lalu saat muncul pertanyaan, siapa yang menjadi pilihan mereka di ruang Pilgub Sulteng, dari masing-masing 10 orang yang ditanyakan dengan pada setiap profesinya, tegas menyebutkan memilih Ahmad Ali.
Sisanya menyebutkan memilih calon lain dan ada juga yang menyebutkan menyerahkan yang terbaik siapapun yang Allah takdirkan terpilih sebagai Gubernur Sulawesi Tengah mendatang.
Juga ketika ditanyakan alasan bagi yang menjatuhkan pilihannya kepada Ahmad Ali, mereka menyebutkan bahwa Ahmad Ali orangnya dermawan, sosok yang familiar dan masuk bergaul ke manapun.
Dan ada juga yang menyebutkan jika Sulawesi Tengah harus ada perubahan dan perubahan dapat dilakukan jika Gubernurnya dipegang oleh sosok kepemimpinan yang ada pada diri Ahmad Ali.
Dari pengamatan penulis, kenyataan yang penulis sebutkan di atas, secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan.
Baca juga: Kemendesa Latih Masyarakat di Banjarnegara Menjadi Konten Kreator Desa
Dan itu semua menyiratkan bahwa yang tersurat dari harapan dan impian masyarakat Sulawesi Tengah khususnya dalam pengamatan langsung penulis sebutkan diatas masih di seputaran Kota Palu, sangat mendambakan terjadinya perubahan dalam kepemimpinan Gubernur Sulawesi Tengah periode mendatang.
Dan jawabannya secara tersurat adalah Ahmad Ali yang secara mayoritas disebutkan tanpa adanya setingan serta kisi-kisi pemaksaan untuk sebuah jawaban.
Selanjutnya tentu saja dengan grafik terkini yang penulis sebutkan di atas, menegaskan dan menuntut agar eksistensi itu dapat terjaga dan dirawat sebaik-baiknya melalui grand design strategi pemenangan lanjutan yang apik dalam merumuskan serta menata aksentuasi lanjutan demi meningkatkan akselerasi Ahmad Ali beserta pasangan Cawagubnya di tengah-tengah masyarakat Sulawesi Tengah.
Berbekal dukungan yang sangat signifikan dari partai partai pendukungnya, akulturasi yang harus menyebar dan merasakan dirasakan dampaknya oleh masyarakat Sulawesi Tengah, mampu diyakinkan secara masif dan terstruktur oleh para punggawa team pemenangan BerAmal ini.
Terjalin dan tertata apiknya job description koalisi partai pengusung memastikan kesiapan pada kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) harus terkendali dengan baik melalui power sharing antar pimpinan partai dan tokoh-tokoh partai yang selama ini pernah terlibat di berbagai kontestasi politik di Sulteng.
Baca juga: Wabah Cacar Monyet Meningkat di Afrika, WHO: Darurat Kesehatan Global
Adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, PKB, PSI, PAN, PPP dan Partai NasDem sebagai partai pengusung, menegaskan bahwa yang menjadi kekuatan utama adalah menjunjung tinggi etika, dan menghindari gesekan-gesekan serta hal-hal yang hanya menghabiskan energi.
Ternyata, dengan popularitas yang dimiliki Ahmad Ali saat ini, beliau juga secara tegas menyatakan kesiapannya adu gagasan dengan calon lainnya.
Hal ini ditengarai oleh para aktivis mahasiswa menyatakan keresahannya karena Pilkada Sulteng ini dinilai kurang gagasan sebab hanya saling adu konser musik antar paslon.
Sebab dari semua calon yang muncul saat ini, tentu menurut mereka akan berpihak pada calon yang punya rekam jejak aktivis.
Sebagai sesama aktivis, punya pengalaman yang sama bagaimana bertahan hidup di tengah idealisme yang diperjuangkan.
Sangat beralasan kiranya jika keresahan mereka sebagai yang mewakili kaum intelektual, merasa jika dalam kontestasi pilkada ini, harus ada adu gagasan antar paslon dan bukan hanya adu konser saja.
Harapan yang sangat bijak dari para aktivis Cipayung plus itu untuk Ahmad Ali mau berdiskusi terbuka agar publik diberi ruang seluas-luasnya untuk mengetahui gagasan-gagasannya dalam membangun daerah.
Menanggapi hal itu, Ahmad Ali mengajak Cipayung Plus menggelar diskusi terbuka dengan menghadirkan khalayak luas, termasuk bagi siapa saja yang ingin beradu gagasan dengan dirinya.
Menurut Ahmad Ali, menjadi tanggung jawab moral kita semua sebagai aktivis adalah merawat perbedaan. Karena itu saya tantang Cipayung Plus kapan mau diskusi terbuka.
Ahmad Ali juga mempersilahkan bahkan mendorong untuk mengumpulkan siapa saja yang selalu mempertanyakannya baik secara pribadi maupun apa yang dia lakukan selama ini. Juga mereka yang mau adu gagasan.
Ahmad Ali menyebutkan, diskusi terbuka menjadi penting untuk mengedukasi masyarakat yang selama ini selalu terbuai dengan omongan politikus.
Ahmad Ali juga mengajak mengupas tuntas berdasarkan rekam jejak dan data yang ada.***
BERSAMBUNG
Ditulis Oleh : Maulana Maududi (Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Central Analisa Strategis – DPP CAS)
One thought on “Popularitas Bacagub Sulteng di Palu Masuki Titik Mayoritas untuk Pilih Ahmad Ali dan Siap Adu Gagasan (Jilid 32) ”