Punya Mentalitas Petarung, Ahmad Ali Dinilai Paling Siap Menangkan Pilgub Sulteng (Jilid 46) 

KABAR-DESAKU.COM – Mayoritas masyarakat Sulawesi Tengah memberikan penilaian terhadap Bakal Calon Gubernur Sulawesi Tengah H Ahmad Ali, meyakini bahwa Ahmad Ali adalah seorang petarung atau fighter yang tidak mudah menyerah.

Mentalitas pemenang sudah ada pada diri Ahmad Ali. Sebab semangat dan psikologi itu penting. Ini sebagai modal awal Ahmad Ali dan akan bersanding dengan calon Wakil Gubernurnya untuk bagaimana bertarung sesungguhnya di Pilgub Sulteng.

Secara terbuka Ahmad Ali sangat berpeluang jadi lawan atau kompetitor yang tidak mudah dikalahkan.

Apalagi ditopang bakal calon Wakilnya yakni Abdul Karim Aljufri juga memiliki track record yang baik dan dapat mempengaruhi berbagai segmen demi menguatkan sinergitas pemenangan.

Baca juga: 1st Yogyakarta International Dance Carnival 2024, Momentum Bunda Milenial Kampanyekan Kebaya Sebagai Warisan Budaya Indonesia

Terkait finansial, Ahmad Ali dianggap sangat mapan dan sudah bukan berita baru lagi, jika kedermawanan seorang Ahmad Ali sejak dulu, menjadi salah satu senjata utamanya sebagai pemenang di Pilgub Sulteng mendatang.

Tak terbantahkan bahwa menjadi Cagub haruslah memiliki modal rupiah yang tidak sedikit. Memobilisasi kekuatan massa dengan biaya operasional, adalah hal menjadi kewajiban utama.

Sebagai petarung, Ahmad Ali dianggap sudah memiliki dedikasi, track record, dan pengalaman sebagai seorang pemimpin dan sangat layak dipilih.

Memahami seorang Ahmad Ali adalah sosok yang selalu mengusung optimisme untuk mendapatkan babak bonus dan super bonus. Dan karakter seperti ini tidak dimiliki oleh lawan tandingnya.

Dan seorang Ahmad Ali juga adalah petarung politik selalu mengusung prinsip optimisme untuk meraup dan menambah perolehan suaranya guna bisa “mengunci” kemenangan sebagai Gubernur Sulawesi Tengah periode 2024-2029.

Baca juga: Perpustakaan Keliling Disarpus Banjarnegara Sambangi MI Cokroaminoto Luwung

Seorang Ahmad Ali tetap saja akan mengulang dan mengulang permainannya. Dan dia akan tahu persis kapan waktu datang membawa keberuntungan.

Senantiasa optimis dan tak pernah ada kata putus asa dalam “berselancar” adalah kekuatan utama Ahmad Ali. Kalau tak dapat jadi “itu”, berpindah untuk “jadi ini ”, kalaupun tak berhasil “jadi ini” maka bisa beralih untuk “mau apa lagi”, kalau belum beruntung juga, bisa saja beralih ke rencana lainnya.

Prinsipnya sederhana, sepanjang ada usaha di situ selalu ada jalan. Makin ke atas tantangannya pun semakin menarik.

Jika di awal star, Ahmad Ali memulai permainan dengan langkah lentur, maka mendekati deadline jiwa petarungnya Ahmad Ali muncul dan “menggelegar”.

Perlahan-lahan kelenturan dinaikkan menuju kegesitan hingga ketangkasan sekalipun dilakukan guna mendapat kemenangan.

Sama halnya dengan politisi yang secara konsisten di arungi oleh Ahmad Ali. Datang dan bersosialisasi dari satu tempat ke tempat lain. Ahmad Ali berjalan dari satu desa ke desa lain. Ahmad Ali hunting dan mencoba meyakinkan dan meraup dukungan publik.

Baca juga: Jelang Pendaftaran ke KPUD Sulteng, Popularitas dan Elektabilitas Ahmad Ali Semakin Meroket (Jilid 45)

Bermacam-macam cara dilakukan untuk mendapatkan empati dan dukungan publik itu. Mulai dengan memajang foto dan dipasang dalam ukuran besar, ke Baliho, Spanduk, poster hingga ke alat peraga lainnya.

Kurun waktu jelang pendaftaran Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah periode 2024-2029, masyarakat Sulteng disuguhkan oleh semangat optimisme.

Tak lah seorang politisi namanya kalau tidak berani mengarungi “lautan risiko”. Bagi politisi sekaliber Ahmad Ali, begitu gelanggang terbuka maka beliau akan “turun” dan “bertarung”.

Baca juga: 3 Kuliner Khas Desa Bilebante Lombok Tengah Bikin Nagih dan Betah

Kalah atau menang merupakan hal biasa. Prinsipnya bertarung dulu, soal hasil belakanganlah kita bicaranya. Bagi yang mujur dia beruntung, bagi yang kalah berarti belum beruntung. Jika masih punya nyali lain waktu diulang kembali.

Namun kali ini, Ahmad Ali tentunya sudah mempersiapkan langkah taktis belajar dari kegagalan terdahulu. Dan sekecil apapun resiko kalah diperkecil dengan merapatkan peluang menang sebesar-besarnya.

Dan secara ilmu matematis dan teori probabilitas peluang politisi meraih kemenangan nyaris besar sekali. Saat ini setidaknya diperkirakan ada 3 pasang bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan mendaftarkan diri mereka ke KPUD Sulawesi Tengah.

Bagi seorang petarung politik sekecil apapun peluang kalau dimanfaatkan bisa mendatangkan kemenangan besar. Di situlah, nyali, program, ketepatan cara bersosialisasi serta ketokohan seseorang Cagub diuji dan dibuktikan.

Sudah pasti Ahmad Ali tidak mau untuk dikadali dan mempersiapkan serta melakukan hal yang terbaik buat meraih kemenangan.

Kelebihan Ahmad Ali adalah juga dengan banyak tahu cara untuk mempertahankan putaran roda ekonomi suatu wilayah agar terus berputar. Ada yang melahirkan stimulus dan diskresi pembangunan serta ada pula dengan menggerakkan potensi ekonomi masyarakat.

Dan arena kontestasi Pilgub termasuk salah satu bentuk diskresi bangsa untuk melibatkan masyarakat banyak dalam menggerakkan roda ekonomi.

Baca juga: Menelusuri Makna Rezeki, Gus Baha: Antara Usaha dan Tawakal Harus Seimbang

Ahmad Ali dan pasangannya Abdul Karim Aljufri tentulah mempersiapkan diri untuk bertarung. Mulai dari persiapan program yang ditawarkan kepada publik hingga kekuatan “gizi” untuk menjalankan operasional lapangan saat bersosialisasi.

Ada banyak kebutuhan yang harus disiapkan. Baik oleh Cagub dan Wacagub selaku “kapal induk” yang akan berlayar maupun team pemenangan yang menjadi “ABK-nya”.

Mereka mesti mempersiapkan diri untuk memperkenalkan Ahmad Ali kepada publik. Tak mungkin publik akan berempati kalau team pemenang tidak memperkenalkan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri. Karena juga tentunya tidak seluruh wilayah dapat dijangkau oleh pasangan ini.

Wadahnya macam-macamlah. Ada yang melalui alat peraga seperti Baliho, Spanduk, Poster dan sejenisnya. Ada pula yang memilih “blusukan” ke lapangan serta menyatu dengan masyarakat. Dan juga melakukan berbagai dialog program yang menyentuh hati pemilih.

Intinya adalah memperkenalkan diri dan program. Dengan terpilihnya Ahmad Ali maka akan melakukan “yang terbaik untuk me sejahterakan masyarakat Sulawesi Tengah”.

Kalimat yang dipilih di alat peraga pun menarik dan kreatif. “Berbakti untuk Negeri”, “Kampung Halaman Memanggil”, “Bersih, Jujur dan Terbukti” dan beragam kalimat bagus lainnya.

Semua bentuk dan wadah tadi tentulah membutuhkan biaya. Ingat Baliho tidaklah dicetak di daun lontar, alat peraga itu membutuhkan kain/kanvas finnil untuk bahan bakunya. Baliho juga membutuh mesin untuk memproduksinya.

Baca juga: Bupati Lampung Selatan Berikan Penghargaan untuk Desa Berprestasi, Berikut ini Daftarnya

Percetakan/advertising membutuhkan orang untuk mendesain dan mencetaknya. Alat peraga inipun membutuhkan orang untuk memasang dan menjaganya agar tidak dirusak orang yang tak bertanggung jawab.

Itu belum seberapa. Belum lagi cost politik yang harus dikeluarkan. Mulai dari alat peraga hingga cost politik untuk menghadirkan saksi di TPS (tempat pemungutan suara). Semuanya itu membutuhkan biaya.

Kita jangan hanya melihat Pilgub sebatas kontestasi politik belaka. Pilgub juga menghadirkan nilai ekonomi dan dampak ekonomi yang cukup besar bagi negeri kita Sulawesi Tengah ini.

Dampak politik kontestasi Pilgub terdistribusi ke banyak sumber. Ada dan jelas multiplier effect ekonominya untuk sektor kesejahteraan masyarakat.

Dan Ahmad Ali bersama pasangannya Abdul Karim Aljufri telah berkomitmen membawa perubahan dan harapan baru Sulawesi Tengah baru menuju Sulteng sejahtera.***

BERSAMBUNG

Ditulis oleh : Maulana Maududi (Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Central Analisa Strategis – DPP CAS)




One thought on “Punya Mentalitas Petarung, Ahmad Ali Dinilai Paling Siap Menangkan Pilgub Sulteng (Jilid 46) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *