Rumah Baca AQLEA Banyumas Gelar Pelatihan Penyusunan Proposal, Cetak Pengelola TBM yang Kreatif dan Profesional

BANYUMAS, KABAR-DESAKU.COM — Rumah Baca AQLEA kembali menunjukkan komitmennya dalam menguatkan gerakan literasi masyarakat. Melalui kegiatan Pelatihan Penyusunan Proposal Kegiatan bagi Pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM), lembaga ini berhasil menarik perhatian para penggerak literasi dari berbagai daerah di wilayah Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen), bahkan hingga luar daerah seperti Kabupaten Pemalang yang turut hadir secara khusus di Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Agus Anggraito, A.P., M.Si., Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Banyumas. pada, Minggu (5/10/2025).

Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya kemampuan menyusun proposal kegiatan yang efektif dan menarik bagi pengelola TBM.

“TBM memiliki tantangan tersendiri karena sebagian besar berjalan secara mandiri. Tidak seperti perpustakaan instansi atau sekolah yang memiliki anggaran tetap, TBM harus kreatif mencari dukungan. Proposal yang baik akan menjadi kunci keberlangsungan kegiatan dan memperluas peluang kolaborasi,” tutur Agus Anggraito.

Baca juga: Rumah Baca Purnama Gelar Pelatihan Read Aloud, Ternyata Ini Manfaat Dahsyatnya

Pelatihan ini menghadirkan narasumber utama Dr. Heru Kurniawan, M.A., Ketua Forum TBM Jawa Tengah sekaligus pendiri TBM Rumah Kreatif Wadas Kelir Purwokerto yang dikenal luas sebagai penggerak literasi nasional.

Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Dr. Heru berbagi wawasan mendalam tentang bagaimana menyusun
proposal yang menarik, realistis, dan berdampak.

Ia menyoroti kesalahan umum yang masih sering terjadi di kalangan pengelola TBM, yaitu menjadikan proposal seperti karya ilmiah.

“Banyak yang menulis proposal seperti skripsi, dengan pendahuluan panjang dan isi yang terlalu teoritis. Padahal, proposal harus mencerminkan kegiatan nyata TBM. Ceritakan aktivitas, potensi, dan dampak sosialnya secara jujur dan natural agar pembaca percaya pada gagasan yang diajukan,” jelasnya.

Peserta Pelatihan Penyusunan Proposal, penguatan kapasitas pegiat literasi

Lebih lanjut, Dr. Heru menekankan pentingnya menyesuaikan isi proposal dengan bidang serta lembaga tujuan pengajuan.

“Jika diajukan ke Kemendikdasmen, pastikan kegiatan berkaitan dengan literasi. Jangan sampai isi proposal melenceng dari arah kebijakan lembaga penerima,” tambahnya.

Baca juga: Tingkatkan Kapasitas Pegiat Literasi, Rumah Baca Purnama Adakan Bimtek Literasi Digital

Sementara itu, Harisman, Kepala Perpustakaan Rumah Baca AQLEA, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari strategi lembaga untuk memperkuat kapasitas pengelola TBM sekaligus memperluas jejaring antarpegiat literasi.

“Kami ingin para pengelola TBM semakin profesional dan percaya diri menjalin kemitraan. Dengan proposal yang baik, ide-ide literasi akan lebih mudah diwujudkan dan mendapat kepercayaan dari berbagai pihak,” ungkap Harisman.

Suasana pelatihan berlangsung interaktif. Para peserta tampak antusias mengikuti sesi penyampaian materi, diskusi kelompok, hingga praktik langsung menyusun proposal kegiatan.

Mereka juga saling berbagi pengalaman, memperkaya wawasan, dan mendapatkan pemahaman baru tentang strategi mengembangkan program literasi berbasis komunitas.

Kegiatan ditutup dengan sesi refleksi dan foto bersama. Rumah Baca AQLEA berharap pelatihan ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat ekosistem literasi berbasis komunitas, serta mendorong lahirnya lebih banyak pengelola TBM yang kreatif, kolaboratif, dan berdampak positif bagi masyarakat.***




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *