Salah Satu Makanan Kesukaan Ir Soekarno, Masih Bisa Dijumpai di Pasar Banjarnegara, Apa Ya? Yuk Cari Tahu

BANJARNEGARA, KABAR-DESAKU.COM – Pasar tradisional memang selalu menyimpan cerita menarik. Selain suasana khas dan interaksi hangat antar pedagang, pasar juga menjadi tempat lahirnya kuliner legendaris yang hingga kini masih bertahan.

Salah satunya adalah Buntil, makanan tradisional khas Banjarnegara konon ceritanya kuliner ini menjadi favorit Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno.

Menurut cerita para sesepuh Banjarnegara, setiap kali Ir. Soekarno berkunjung ke wilayah Eks Karesidenan Banyumas beliau selalu memesan Buntil sebagai menu favoritnya.

Di pojok pintu masuk pasar tradisional Banjarnegara, seorang penjual cantik tampak sibuk menawarkan dagangannya.

Baca juga: Menjelajahi Keindahan Desa Wisata Rahtawu: Pesona Alam dan Budaya di Lereng Muria

Di antara deretan makanan, terlihat sayur berwarna hijau pekat berkuah santan yang menggoda selera.

Itulah Buntil, hidangan dari daun talas yang dibungkus berisi parutan kelapa, dicampur teri, pete cina (klandingan), lalu dimasak dengan santan hingga menghasilkan cita rasa gurih nan lembut.

Di Banjarnegara sendiri, Buntil masih bisa dengan mudah ditemui. Dua sosok perempuan, yaitu Bu Rukinah asal Kelurahan Krandegan dan Bu Suparti dari Desa Gumiwang, hingga kini masih setia membuat sekaligus menjual Buntil.

Keduanya mengaku mewarisi keahlian ini dari orang tua dan kakek-nenek mereka yang sudah sejak lama berjualan makanan tradisional tersebut.

Baca juga: Dahsyat! Selain Menjadi Hidangan Buntil Nan Lezat Khas Desa, ternyata Ini Manfat Kesehatan Daun Talas

“Buntil itu warisan kuliner yang harus dijaga kelestariannya. Selain bisa melestarikan budaya, juga bisa membantu ekonomi keluarga. Dari hasil berjualan Buntil, kami bisa menyekolahkan anak-anak sampai SMA,” ujar Bu Suparti.

Bagi masyarakat Banjarnegara, Buntil tidak hanya sekadar makanan. Hidangan ini menjadi bagian dari identitas budaya sekaligus simbol perjuangan ekonomi keluarga.

Rasanya yang gurih, teksturnya yang lembut, serta kisah historisnya membuat Buntil layak disebut sebagai kuliner legendaris yang patut dilestarikan.***

Ditulis oleh: Rahajeng Mardhiana Setiasih (Pustakawan SD Negeri 3 Gumiwang, Kec. Purwanegara, Kab. Banjarnegara)




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *