BANJARNEGARA, KABAR-DESAKU.COM – Suasana hangat dan penuh antusiasme tampak di rumah Ibu Budiarti, RT 05 RW 01, Mandiraja Wetan, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, saat kegiatan Kelas Ibu Hamil digelar pada Senin (28/7/2025) pagi tadi.
Acara ini menghadirkan sinergi antara penyuluh agama Islam KUA Mandiraja, tim medis Puskesmas Mandiraja 1, dan mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) dari Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) Wonosobo, khususnya Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI).
Kegiatan ini dipandu dengan semangat edukatif oleh Ketua KPM Ibu Hamil “Mardi Rahayu”, Ibu Fauziah, yang menyambut para tamu dengan ramah dan antusias.
Dari sisi medis, dr. Tika Anggraeni mengedukasi para peserta tentang pentingnya memahami baby blues syndrome sebagai upaya preventif dalam menjaga kesehatan mental pasca persalinan.
Baca juga: Menjelajahi Keindahan Desa Wisata Rahtawu: Pesona Alam dan Budaya di Lereng Muria
Sementara itu, dr. Uung memberikan materi teknis dan praktis mengenai cara menyusui yang benar untuk mendukung tumbuh kembang bayi secara optimal.
Tidak hanya berhenti pada aspek medis, sisi spiritual juga mendapat porsi penting. Imam Khambali, mahasiswa KPM, mengingatkan kembali akan kemuliaan perempuan dalam masa kehamilan dari perspektif Islam.
Penyuluh Agama Islam KUA Mandiraja, Hendriyanto, turut menguatkan pemahaman tersebut dengan menyampaikan amalan-amalan yang dianjurkan bagi ibu hamil, serta keutamaan ibu hamil dalam pandangan agama.
Hendriyanto juga meluruskan berbagai mitos yang sering beredar di masyarakat seputar kehamilan.
“Ibu hamil adalah sosok yang sangat dimuliakan dalam Islam. Bahkan setiap rasa sakit dan kelelahan yang dirasakan, ada pahala besar di baliknya,” ujar Hendriyanto dengan penuh hikmah.
Fety Sulistiyani, penyuluh lainnya, menambahkan pentingnya pendampingan spiritual bagi ibu hamil sebagai pelengkap edukasi medis yang diberikan.
“Sinergi antara penyuluhan medis dan agama menjadi kunci dalam membangun ketahanan fisik dan mental ibu hamil, apalagi di era modern ini,” ujar Fety.
Dengan kegiatan ini, masyarakat Mandiraja Wetan diharapkan semakin siap secara fisik, psikis, dan spiritual dalam menyambut kelahiran generasi penerus bangsa.***

























