KABAR-DESAKU.COM – Konservasi berasal dari bahasa Inggris yaitu conservation, con (Together) dan servare (Keep or save). Konservasi merupakan pelestarian atau perlindungan.
Sedangkan konservasi Burung dan Sumber Daya Alam adalah upaya pelestarian atau perlindungan terhadap burung dan SDA agar dapat di manfaatkan dengan setara dan tetap lestari. Menurut informasi di internet Konservasi di bagi 3 yaitu :
- Konservasi In situ, pelestarian hewan dan tumbuhan liar di habitat aslinya Seperti hutan lindung, taman nasional, cagar alam, dan suaka margasatwa
- Konservasi Ex situ, pelestarian hewan dan tumbuhan liar bukan di tempat/habitat aslinya, seperti memindahkan hewan atau tumbuhan tersebut ke tempat yang bisa di control.
- Konservasi Air, memelihara dan melestarikan sumber daya air agar selalu tetap terjaga dan tersedia.
Salah satu tempat yang melakukan 3 pelestarian di atas adalah Lembah Maliu yang berada di Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah.
Adanya Lembah Maliu di desa Banjarmangu untuk menjaga, memelihara dan melestarikan berbagai macam hewan salah satunya yaitu burung dan juga sumber daya alam yang ada di desa Banjarmangu.
Baca juga: Meski di Desa Rumah Baca Purnama Mampu Hadirkan Kegiatan Ala Ibu Kota
Sumber daya alam merupakan segala sesuatu yang berasal dari alam yang mempunyai manfaat bagi makhluk hidup.
Sebagai manusia kita harus menjaga dan melestarikan sumber daya alam.
Seperti halnya Lembah Maliu yang melakukan aksi salah satunya penanaman 1000 pohon indigofera dan kaliandra yang bertujuan untuk menjaga ekosistem, menjaga ketersediaan sumber daya air, konservasi sumber daya alam, serta menjaga habitat burung- burung (sumber KLIK DI SINI)
Kehadiran burung sangat penting sebagai penyeimbang lingkungan dalam komponen ekosistem sumber daya alam perlu kita jaga dan lestarikan.
Contohnya seperti burung Pijantung Pisang/Ces jantung (Atachnothera longirostra).
Di wilayah Indonesia terdapat 1.836 spesies burung yang di antaranya sudah terancam punah.
Sedangkan di desa Banjarmangu terdapat 43 spesies burung yang diantaranya di lindungi oleh Konservasi Lembah Maliu.
Lembah Maliu melakukan konservasi ini dengan tujuan agar burung–burung tersebut tetap berkembang biak dan terhindar dari kepunahan.
Baca juga: Intip Keseruan Haul Akbar Karahayon III dan Sedekah Bumi 2024 Pelataran Kaliandra Desa Banjarmangu
Terdapat banyak jenis burung–burung konservasi di Desa Banjarmangu dua di antaranya:
Burung Anis Merah atau Geokichla Citrina
Merupakan jenis burung kicau dari keluarga Turdidae dan Genus Goekichla.
Burung tersebut terakhir di jumpai kisaran tahun 1990-an, dahulu populasinya bisa di katakana sangat banyak.
Akan tetapi karna ada perubahan iklim, pembukaan lahan serta perburuan liar yang menjadikan burung ini sulit untuk di jumpai (sumber KLIK DI SINI).
Burung Cekakak Jawa atau Halcyon Cyanoventris
Salah satu burung yang di lindungi oleh Lembah Maliu yaitu cekakak Jawa.
Dikatakan masih banyak karna aliran sungai yang terjaga kebersihannya, namun burung ini termasuk ke dalam burung yang terancam kepunahannya.
Itulah beberapa burung–burung yang ada di Lembah Maliu yang di antaranya sudah terancam punah.
Kita sebagai makhluk hidup yang berakal sehat wajib menjaga kelestarian burung–burung yang ada di Indonesia.
Banyaknya jenis burung yang ada di Indonesia bukti nyata bahwa Indonesia memiliki banyak sekali keragaman yang tidak hanya di manusianya saja, melainkan pada hewan–hewan seperti burung.
Namun terlepas dari itu, dalam melakukan upaya konservasi ini masih banyak warga yang belum sadar akan pentingnya hal tersebut.
Banyak warga yang masih saja melakukan perburuan liar di hutan, melakukan penebangan kayu yang berlebihan yang dapat mengganggu habitat hewan- hewan.
Banyak warga yang sangat suka mengkoleksi burung – burung unik yang di jadikan hiasan tanpa memikirkan cara agar burung tersebut tetap berkembang biak.
Adanya hal tersebut membuat populasi hewan termasuk burung akan semakin mengalami angka kepunahan yang tinggi.
Sehingga banyak burung–burung yang berada di sekitar Lembah Maliu, karena dengan keadaaan lingkungan, alam, dan air yang terjaga, serta warga sekitar yang antusias akan konservasi ini, menjadikan spesies burung yang akan punah terjaga.
Baca juga: Liburan Tahun Baru Lembah Pleset Purbalingga Siap Dikunjungi, Nuansa Asri Khas Pedesaan Ada di Sini
Dengan menyadarkan warga–warganya agar tidak melakukan perusakan hutan, berburu liar, menebang pohon berlebihan, mencemari udara, serta mencemari air.
Bahkan warga Desa Banjarmangu selalu antusias melakukan aksi penanaman pohon, dengan harapan habitat–habitat burung tetap terjaga, ekosistem tetap berjalan, dan sumber daya alam terus lestari.
Selain warga–warga sekitar, Lembah Maliu juga mengajak dan menyadarkan kepada para pelajar se Kabupaten Banjarnegara tentang pentingnya konservasi ini dengan mengadakan lomba–lomba yang berkaitan dengan konservasi burung dan sumber daya alam ini (sumber KLIK DI SINI).
Dengan tujuan agar warga masyarakat Banjarnegara, terutama warga Banjarmangu baik tua maupun muda untuk menjadi contoh tentang pentingnya pelestarian burung dan sumber daya alam. Gunakan sumber daya alam dengan setara agar tetap lestari.***
Ditulis oleh: Dewi Julianti (siswa SMK Cokroaminoto 1 Banjarnegara)