BANJARNEGARA, KABAR-DESAKU.COM – Upaya membangun masyarakat yang sehat lahir dan batin kembali digelorakan di Desa Kaliwungu, Kecamatan Mandiraja, Kamis (31/7/2025).
Bertempat di Balai Desa, Puskesmas 1 Mandiraja bersama Kantor Urusan Agama (KUA) Mandiraja menggelar kegiatan edukatif bertajuk “Kesehatan Reproduksi dan Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak.”
Acara ini menyatukan pendekatan medis dan spiritual dalam satu panggung dakwah yang penuh hikmah.
Hadir dalam kegiatan tersebut para kader PKK, kader Posyandu, perangkat desa, penyuluh agama, dan tenaga kesehatan yang turut menyemarakkan diskusi hangat seputar kesehatan dan perlindungan keluarga.
Penyuluh Agama Islam KUA Mandiraja, Hendriyanto, menekankan pentingnya menjaga kesehatan tubuh sebagai bagian dari amanah Ilahi.
“Tubuh ini titipan Allah, dan setiap titipan akan dimintai pertanggungjawaban,” ujar Hendriyanto.
Baca juga: Sinergi Puskesmas dan KUA Mandiraja: Dukung Kesehatan Ibu Hamil Melalui Pendampingan Terpadu
Hendriyanto mengutip firman Allah:
“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan…” (QS. Al-Baqarah: 195).
Dalam paparannya, Hendriyanto juga menyoroti bahaya pergaulan bebas, narkoba, dan kekerasan sebagai bentuk perusakan diri yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
“Menjaga alat reproduksi dan menjauhi keburukan adalah bentuk ibadah. Kekerasan terhadap perempuan dan anak, baik fisik, psikis, seksual, maupun ekonomi adalah kezaliman,” tegasnya.
Kepala Puskesmas 1 Mandiraja, dr. Dwi Lestariatun, menyampaikan bahwa edukasi ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
“Kesehatan reproduksi harus dibicarakan terbuka, bukan dianggap tabu. Ini bagian penting dari kesehatan keluarga dan masyarakat secara keseluruhan,” jelasnya.
Senada dengan itu, Kepala KUA Mandiraja, H. Irfan Sulastono, menambahkan bahwa menjaga keluarga dari perbuatan tercela adalah bagian dari amanah agama.
“Kami siap mendampingi masyarakat untuk membangun keluarga sakinah dan bebas kekerasan,” ungkapnya.
Bidan Yuli dari Puskesmas Mandiraja memberikan edukasi langsung kepada peserta tentang cara merawat organ reproduksi, menjaga sanitasi, serta mengenali tanda-tanda kekerasan sejak dini.
“Edukasi ini menjangkau semua usia. Kami ingin masyarakat lebih paham dan berani bertindak,” katanya.
Sementara itu, Bidan Isna menambahkan materi tentang perencanaan keluarga dan pentingnya komunikasi sehat dalam rumah tangga.
“Hak-hak kesehatan perempuan juga harus diketahui dan dihargai dalam relasi keluarga,” tambahnya.
Salah satu peserta, Ibu Sulastri, kader Posyandu dari RW 02, mengaku terkesan.
“Baru kali ini edukasi kesehatan dikemas seadem ini. Ada sentuhan agama yang menenangkan dan membuat kami lebih sadar.”
Kegiatan ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa sinergi antara lembaga kesehatan dan lembaga keagamaan mampu menghadirkan solusi yang membumi, menyentuh hati, dan membuka kesadaran masyarakat.
Dalam Islam, menjaga jiwa (hifzh an-nafs) dan menjaga keturunan (hifzh an-nasl) merupakan bagian dari maqashid syariah—tujuan mulia dalam ajaran agama.
“Barangsiapa memelihara satu jiwa, seolah-olah ia telah memelihara seluruh manusia.” (QS. Al-Maidah: 32)
Dengan semangat ini, mari bersama menjaga kesucian, kesehatan, dan keselamatan perempuan serta anak-anak. Menuju masyarakat Desa Kaliwungu yang sehat, kuat, dan berakhlakul karimah.***