BANJARNEGARA, KABAR-DESAKU.COM — Dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak sekaligus memberikan pemahaman spiritual selama masa kehamilan, Puskesmas 1 Mandiraja bekerjasama dengan Kantor Urusan Agama (KUA) Mandiraja menyelenggarakan kegiatan pendampingan kelas ibu hamil “Margi Rahayu” di Desa Mandiraja Kulon.
Kegiatan yang berlangsung penuh antusias ini dihadiri oleh 24 ibu hamil, tenaga kesehatan, kader posyandu, serta penyuluh agama dari KUA.
Kelas ini merupakan bentuk kolaborasi lintas sektor untuk menjawab kebutuhan edukasi kesehatan fisik dan mental-spiritual para ibu hamil.
Kepala Puskesmas 1 Mandiraja, dr. Dewi Lestariatun, menyampaikan apresiasi atas dukungan dari semua pihak.
“Kami percaya bahwa keberhasilan membina kesehatan ibu hamil tidak hanya dari sisi medis, tetapi juga perlu dukungan psikologis dan spiritual. Inilah pentingnya sinergi dengan KUA,” ujarnya.
Baca juga: Perkuat Layanan Sosial, KUA dan Puskesmas 2 Mandiraja Teken MoU Strategis
Hal senada disampaikan oleh Kepala KUA Mandiraja, H. Irfan Sulastono, S.Ag
“Kehamilan bukan hanya proses biologis, tapi juga amanah dari Allah. Maka penting bagi ibu dan ayah memahami nilai-nilai spiritual sebagai pondasi membangun keluarga yang sakinah sejak masa kehamilan,” ungkapnya.
Materi kesehatan gizi diberikan oleh Sri Wahyuni, A.Md.Gz, seorang nutrisionis dari Puskesmas. Ia menjelaskan pentingnya asupan zat besi dan gizi seimbang selama kehamilan agar ibu dan janin tetap sehat.
“Kekurangan gizi bisa berdampak jangka panjang, tidak hanya pada ibu tapi juga tumbuh kembang anak nantinya,” jelasnya.
Sementara itu, materi bimbingan spiritual dan ketahanan keluarga disampaikan oleh penyuluh agama dari KUA Mandiraja, Hendrianto, S.Ag.
“Peran suami sangat penting dalam mendampingi istri selama hamil. Ibadah, komunikasi yang baik, serta doa bersama adalah bentuk dukungan sederhana tapi besar maknanya,” terangnya.
Kegiatan juga diisi oleh Novita, A.Md.Keb., selaku bidan desa, yang memberikan simulasi senam hamil dan edukasi tentang tanda bahaya kehamilan.
“Kami ingin ibu hamil mampu mengenali kondisi tubuhnya dan tahu kapan harus segera ke fasilitas kesehatan,” katanya.
Salah satu peserta, Rani (28), mengungkapkan rasa senangnya mengikuti kelas ini.
“Saya jadi lebih tenang karena dapat pengetahuan yang lengkap, dari makanan sehat sampai doa-doa untuk ibu hamil. Terima kasih Puskesmas dan KUA,” ungkapnya tersenyum.
Kegiatan ini ditutup dengan pembagian PMT (Pemberian Makanan Tambahan), pemeriksaan kesehatan ibu hamil, serta diskusi interaktif yang memperkuat sinergi antara sektor kesehatan dan keagamaan.
Kegiatan “Margi Rahayu” ini diharapkan menjadi model kolaboratif yang bisa direplikasi di desa-desa lain di wilayah Mandiraja.***