Taman Budaya Bogorun 2025 Lomba Lari Standar Nasional Pertama di Kabupaten Bogor Resmi Digelar

BOGOR, KABAR-DESAKU.COM – Melansir siaran pers No. 500.11/330-PROKOMPIM pada Jum’at, 9 Mei 2025, Kabupaten Bogor siap menyelenggarakan sebuah event olahraga bersejarah, Taman Budaya Bogorun 2025, lomba lari dengan rute yang telah disertifikasi secara nasional oleh Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI).

Acara ini akan berlangsung pada 11 Mei 2025 di Taman Budaya Sentul City dan menjadi rangkaian perayaan Hari Jadi Bogor ke-543.

Lomba lari ini merupakan yang pertama di Kabupaten Bogor yang dikelola dengan standar nasional, hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Bogor dan Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI).

Racecourse yang digunakan telah mendapatkan sertifikasi resmi dari PB PASI dan berlaku selama tiga tahun ke depan, menjadikan Bogorun sebagai tonggak baru dalam dunia olahraga di Kabupaten Bogor.

Baca juga: Gunung Pakuwaja: Permata Tersembunyi di Dataran Tinggi Dieng

Mengusung semangat slogan Kabupaten Bogor, “Kuta Udaya Wangsa” yang berarti “Kota Kebangkitan Bangsa,” acara ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga perayaan budaya, sejarah, dan keindahan alam Kabupaten Bogor.

Peserta lomba diajak untuk mengenal dan mencintai warisan lokal sambil menumbuhkan semangat hidup sehat dan produktif.

Taman Budaya Bogorun 2025 menghadirkan tiga kategori utama, yaitu Kuta 5K, Udaya 10K, dan Wangsa Half Maraton (21,097 km). Sebanyak 4.000 peserta telah terdaftar secara resmi melalui website resmi, dengan pengelolaan profesional.

Acara ini juga menonjolkan inklusivitas dengan melibatkan pelari disabilitas, termasuk 5 peserta wheelchair dalam wheelchair exhibition race dan 10 peserta Insan Berkebutuhan Khusus (IBK) dari NPCI yang berpartisipasi di kategori Kuta 5K.

Profil peserta menunjukkan dominasi pria sebanyak 61,6% dan wanita 38,4%, dengan rentang usia terbanyak dari kelompok milenial (31–45 tahun) sebesar 46,8%, diikuti Gen Z (16–30 tahun) 32,3%.

Peserta berasal dari berbagai provinsi, dengan mayoritas dari Jawa Barat (74%), DKI Jakarta (14%), dan Banten (6%). Secara kota, peserta terbanyak berasal dari Bogor (43%), Jakarta (10%), dan Depok (7%).

Baca juga: Manfaat Jalan Kaki di Sore Hari yang Jarang Diketahui

Dampak positif dari acara ini sangat signifikan, terutama dari sisi ekonomi. Diperkirakan terjadi peningkatan transaksi lokal di sektor hotel, restoran, transportasi, dan UMKM dengan estimasi pengeluaran peserta luar kota mencapai Rp1,5 juta hingga Rp3 juta per orang. Total potensi perputaran uang dari peserta diperkirakan mencapai Rp 9 miliar, bahkan bisa lebih tinggi.

“Kegiatan ini merupakan tahapan awal Kabupaten Bogor dalam melaksanakan kegiatan olahraga dengan taraf nasional. Hal ini juga merupakan maraton pertama di Indonesia yang melibatkan atlet disabilitas. Para atlet nasional dan atlet Kabupaten Bogor turut ikut serta dalam Taman Budaya Bogorun 2025 ini. Hal yang terpenting dalam kegiatan ini adalah membuat masyarakat Kabupaten Bogor tersenyum, berkumpul bersama, berolahraga bersama dan menghidupkan perekonomian masyarakat Kabupaten Bogor,” ungkap Bupati Bogor Rudy Susmanto.

Tak hanya itu, Race Director dan Event Organizer IdeaRun, Safrita Ariana juga menjelaskan “Racecourse dalam kegiatan ini telah tersertifikasi dengan baik sehingga jika terdapat peserta yang berhasil memecahkan rekor maka rekor tersebut akan tercatat sebagai rekor nasional,” pungkasnya.

Baca juga: Bongkar Rahasia High-Knee Workout yang Dapat Dilakukan Siapa Saja

Selain dampak ekonomi, Taman Budaya Bogorun 2025 juga meningkatkan kebanggaan masyarakat Bogor sebagai tuan rumah event nasional, mentransfer pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat yang terlibat, serta mengedukasi gaya hidup sehat. Event ini juga memperkuat citra Bogor sebagai destinasi sport tourism yang ramah dan berkelanjutan.

Dengan berbagai keunggulan tersebut, Taman Budaya Bogorun 2025 diharapkan menjadi agenda tahunan yang masuk dalam kalender event Kabupaten Bogor, membuka peluang baru bagi pengembangan pariwisata, olahraga, dan budaya daerah.

Acara ini bukan hanya lomba lari, melainkan momentum strategis untuk menggerakkan ekonomi lokal, membangun citra positif Bogor, dan menciptakan sumber pendapatan baru yang berkelanjutan bagi Kabupaten Bogor.***

 




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *