Tingkatkan Minat Baca Anak, Disarpus Banjarnegara Gelar Bimbingan Teknik Membaca Nyaring

BANJARNEGARA, KABAR-DESAKU.COM Membaca nyaring (read aloud) bukanlah kegiatan mendongeng. Penelitian menunjukkan bahwa metode ini dapat meningkatkan kemampuan bahasa anak, mempererat hubungan emosional antara orang tua dan anak, serta menumbuhkan kecintaan membaca sejak dini.

Dalam rangka menguatkan literasi keluarga dan memperkenalkan metode ini secara lebih luas, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Banjarnegara menggelar kegiatan Bimbingan Teknik Membaca Nyaring.

Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, pada 8, 9, dan 10 Juli 2025, bertempat di Aula Niscala Perpustakaan Daerah (Perpusda) Banjarnegara.

Menghadirkan narasumber berpengalaman di bidang literasi anak, yaitu Syaffa Kusuma Wardani dan Dian Novita Sari, kegiatan ini dipandu oleh moderator Hanifah Muhibatul Haq.

Baca juga: 10 Ide Usaha Sampingan di Desa yang Menjanjikan dan Mudah Dimulai

Kepala Disarpus Banjarnegara, Arief Rahman dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting diikuti oleh para orang tua.

Read aloud ini sangat baik untuk diikuti oleh para orang tua, karena manfaatnya sangat besar bagi anak,” ujarnya, pada Selasa (9/7/2025).

Ia berharap metode membaca nyaring bisa diterapkan dalam lingkungan keluarga untuk membentuk generasi yang cerdas dan gemar membaca.

Selama pelatihan, para peserta diberikan pemahaman mengenai teknik membaca nyaring yang menarik dan interaktif, memilih buku yang sesuai dengan usia anak, hingga cara membangun interaksi selama membaca.

Para narasumber juga membagikan tips-tips praktis untuk menciptakan suasana membaca yang menyenangkan di rumah.

Baca juga: Disarpus Banjarnegara Tingkatkan Literasi Informasi Guru, Pustakawan dan Pegiat Literasi Lewat Bimtek Edukatif

Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari para peserta, terutama para ibu muda, pendidik, pustakawan, dan pegiat literasi, yang merasa terbantu dalam membangun kebiasaan membaca anak-anak mereka.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para orang tua di Banjarnegara memiliki keterampilan dan semangat baru untuk menumbuhkan budaya literasi dari rumah, karena rumah adalah sekolah pertama bagi anak.***




Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *